Minggu, 04 Maret 2012

Pengaruh Lobi Zionis Tekan AS Serang Iran





Israel Mainkan Lobi Yahudi Tekan AS Soal Iran 


Para pejabat teras rezim Zionis semakin getol meningkatkan retorika haus perang terhadap Iran dengan mengancam akan melancarkan serangan militer terhadap negara itu, jika sanksi gagal menghentikan program nuklir sipil Tehran.

Gelombang propaganda masif itu mengalir semakin deras menjelang lawatan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu ke Amerika. Dijadwalkan, agenda utama pertemuan Netanyahu dengan pejabat tinggi  AS mengenai program nuklir Iran. Sebelumnya, Pada 9 Februari lalu, Menteri Luar Negeri rezim Zionis, Avigdor Lieberman mengancam akan menginvasi Iran, jika sanksi internasional gagal menghentikan program nuklir Tehran.

Gencarnya ancaman serangan militer Israel terhadap Iran mengemuka di saat para pakar militer menilai rezim Zionis tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk menginvasi Iran. Para analis menilai Tel Aviv tidak sanggup menghadapi serangan balasan dari Tehran. Prediksi tersebut juga diakui sendiri oleh Menteri Peperangan Israel, Ehud Barak.

Statemen kontradiktif itu menunjukkan bahwa para pejabat Israel berupaya memanfaatkan atmosfir pemilu di AS untuk menarik dukungan Gedung Putih terhadap manuver Tel Aviv menyerang Iran.

Sebelumnya, Komandan Staf Gabungan Angkatan bersenjata AS, Jenderal Martin Dempsey dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu dan Menteri peperangan Ehud Barak menyatakan bahwa pemerintahan Obama menentang segala bentuk serangan militer terhadap Iran. Pernyataan Dempsey yang dikemukakan pada awal Februari 2012 itu menegaskan bahwa Washington tidak akan mengamini Tel Aviv menyulut perang baru di kawasan Timur Tengah.

Sontak sikap Washington yang terlihat lunak terhadap Iran di mata Tel Aviv itu memicu kecaman keras pejabat teras rezim Zionis. Kini, Israel terus-menerus mendesak Gedung Putih supaya bersikap lebih keras terhadap Tehran. Namun tampaknya AS mereaksi tuntutan Israel tersebut dengan cara lain. Washington memperingatkan Israel mengenai dampak buruk serangan militer terhadap Iran.

Tampaknya, kemenangan para kandidat dalam pilpres AS sangat berkaitan erat dengan dukungan lobi rezim Zionis. Dengan demikian, kandidat pilpres akan terpilih jika mendapat restu dari para pemuka Zionis. Untuk itu para kandidat berlomba-lomba menarik dukungan rezim Zionis dengan mengungkapkan dukungan sebesar-besarnya terhadap Israel. Mereka mengumbar dukungan luas terhadap kebijakan Israel di kawasan Timur Tengah. Netanyahu memanfaatkan momentum itu untuk menarik dukungan penguasa AS sebelum pertemuan tahunan Komite Urusan Publik Israel-Amerika (AIPAC), terutama menekan Obama supaya mengamini ambisi Israel menyerang Iran.
AS dan sekutunya bersama Israel senantiasa menuding aktivitas nuklir Iran mengarah pada program militer rahasia. Dengan memanfaatkan tudingan itu, Washington dan Tel Aviv melancarkan sanksi sepihak terhadap Tehran dan kini mengancam akan melancarkan serangan militer terhadap Iran.

Sebaliknya, di tengah derasnya ancaman Israel itu, Tehran menegaskan akan membalas segala bentuk ancaman tersebut, dan memperingatkan bahwa perang terhadap Iran akan meluas tidak hanya di kawasan Timur Tengah saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar