Sabtu, 03 Maret 2012

Osama, Putri Diana, Teori Konspirasi

 

                                                                



THE CONSPIRACY




Saya bukan tipe yang gampang percaya pada aneka macam teori konspirasi yang banyak berkembang di tengah masyarakat.

Namun, terutama minggu ini saya agak berubah, karena bahkan dalam negara demokrasi yang matang, para pemimpin akan menyembunyikan sebagian informasi dari rakyatnya.


Sementara dunia maya membuat kebohongan dan kerahasiaan dengan mudah diterabas. Tetapi padatnya lalu lintas internet yang liar yang tidak bisa diklarifikasi kebenarannya membuat banyak pengguna internet akhirnya meninggalkan internet sebagai sumber informasi.

Bahkan orang seperti Julian Assange akan menyadari bahwa pengaruhnya hanya sementara dan terbatas.

Setelah pembantai berdarah dingin Osama bin Laden dihabisi, lalu diikuti pernyataan-pernyataan konyol pemerintah AS, timbul pertanyaan mengapa kita harus percaya pada pernyataan Gedung Putih atau pemerintah Inggris?

"Dia (Osama) tinggal di mansion mewah; tempat itu dipenuhi pasukan dan prajurit yang cukup untuk meledakkan seisi Pakistan. Eh, nanti dulu, ternyata hanya ada satu orang yang membalas tembakan dari sebuah rumah sewaan itu; ternyata di dalam bangunan itu lebih banyak anak-anak ketimbang orang bersenjata. Dia (dilaporkan) menggunakan istrinya sebagai tameng hidup dan menembak (Navy SEAL) dari balik punggung istrinya; oh salah, ternyata tidak demikian..."

Versi mana sih dari informasi-informasi itu yang pantas dipercaya? Di dunia maya, mereka yang pro Osama punya alasannya sendiri tetapi kebenaran telah menguap dan kita tidak akan pernah tahu. Apa lagi, kebanyakan orang sebenarnya tidak mempedulikannya.

Kita tahu apa yang terjadi. Informasi resmi telah diolah dan diproses dengan harapan kita akan menelannya bulat-bulat tanpa banyak tanya.  Tetapi tidak begitu dengan beberapa orang yang mendadak menjadi pakar 'teori konspirasi', dua kata yang bisa dikonotasikan sebagai 'kegilaan, kejelekan, dan berbahaya'.

Di Uni Soviet dulu, para pemberontak yang disebut gila dibungkam, lalu mulailah Barat mengecam negara komunis itu. Kini kita berhak mengecam penggunaan metode-metode gelap ala Alqaeda untuk mencuci otak kaum muda agar mau mengangkat senjata melawan Barat.

Jika saja Osama diadili oleh mahkamah internasional, kita mungkin akan menemukan campur tangan Amerika Serikat, demikian juga Arab Saudi, Afghanistan, dan Pakistan dalam proses yang menjadikannya seperti kita kenal sekarang.

Aturan perang menyebutkan, mayat musuh sebaiknya dikembalikan kepada keluarganya untuk dimakamkan.  Tetapi sebuah makam bisa membangkitkan gelora semangat generasi baru Islam.  Namun mayat yang tidak terlihat dan dibuang ke laut justru akan mengobarkan dendam lebih luas.

Mengapa sih harus menggunakan penembakan ala koboy? Mengapa sekarang? Ketika masalah sertifikat kelahiran Presiden Obama selesai, apakah dia juga harus membuktikan bahwa dia sebenarnya seorang Amerika sejati, seperti sisi gelap pada Sarah Palin?

Kita punya beban demokratis untuk menanyakan pertanyaan sulit ini.

Pernikahan diraja Inggris, William dan Kate, misalnya membuat saya berpikir tentang Diana, kematiannya yang tragis, dan bagaimana saya masih merasa dibohongi.

Lalu saya membaca sebuah film yang berkisah sekitar kematian Diana yang anehnya tak boleh ditayangkan di Inggris tetapi akan ditayangkan dalam Festival Film Cannes di Prancis. 

Keith Allen lewat filmnya 'Unlawful Killing' dengan berani menginvestigasi media, jaksa yang ditujuk pemerintah, dan penjelasan mereka tentang sebuah kebetulan yang aneh, bahwa 'sebelum meninggal Diana sempat menyatakan ketakutan akan dibunuh dalam sebuah plot kecelakaan mobil'.

"Hanya sebuah kebetulan," kata mereka yang terhormat itu.

Jika ini hanya satuh kasus untuk warga negara biasa, polisi pasti tidak akan percaya bahwa ketakutan korban itu 'kebetulan' belaka.

Lewat filmnya, Allen tengah memaparkan 'sebuah teori konspirasi yang bisa dibuktikan setelah kecelakaan itu'.

Di dunia modern ini, penyelidikan seperti itu tidak diperbolehkan dan gagasan akan ketidakpercayaan publik telah dengan sukses dipinggirkan. Sehingga ketika kita ingin mempercayai sebuah plot atau manipulasi yang dirancang pemerintah AS atau Inggris, maka kita akan kehilangan kredibilitas.

Tetapi jika memercayai teori konspirasi dianggap gila, lantas apakah kita harus menelan semuanya bulat-bulat?

Nah jika kita melihat sebentar ke belakang, beberapa peristiwa akan menunjukkan bagaimana pemerintah dengan sangat baik menyembunyikan segala sesuatunya.

Selama perang dingin, para ilmuwan AS mengujikan sebuah serum 'kejujuran' pada beberapa orang untuk melihat apakah serum itu bisa membuatnya membocorkan semua rahasia yang mereka ketahui.

Di Alabama, sebagai bagian dari eksperimen itu, pria-pria keturunan Afrika-Amerika sengaja disuntik sifilis dari tahun 1932 hingga tahun 1972, sampai kejahatan keji itu terungkap pada 1979.

Setengah abad kemudian, rahasia penyiksaan kolonial Inggris terhadap para pejuang Mau Mau di Kenya ternyata menggunakan metode-metode sadis seperti memasukkan ular ke saluran pembuangan manusia dan pecahan kaca ke alat kelamin perempuan.

Ketika fakta ini pertama kali diungkap sejarahwan Caroline Elkins pada 2005, dan ia langsung diledek oleh para sejarawan pro-pemerintah.

Sesungguhnya, anak cucu kita pun satu hari nanti akan mengungkapkan kejahatan yang dilakukan oleh AS dan Inggris di Falujah, Irak atau mengapa para tahanan di Guantanamo kehilangan akal sehat mereka?

Memang benar bahwa banyak negara di luar Barat lebih buruk praktik bernegaranya tetapi setidaknya mereka tidak mengklaim diri panutan demokrasi.

Pada 1988, Katharine Graham, seorang wartawan surat kabar terkemuka AS, Washington Post dan anggota Dewan Hubungan Internasional AS, berpidato di depan dinas intelejen AS, CIA;

"Kita hidup dalam dunia yang kotor dan penuh bahaya. Ada beberapa hal yang tidak perlu dan tidak harus diketahui masyarakat luas. Demokrasi akan mekar ketika pemerintah bisa mengambil langkah yang sah untuk menjaga rahasia dan manakala media bisa memutuskan kapan mereka harus mencetak apa yang mereka ketahui."

Graham mungkin sudah meninggal tetapi ideologinya tetap hidup karena kita, masyarakat, membiarkannya. (*)

Yasmin Alibhai-Brown adalah kolumnis The Independent.

Negara Amerika Dibangun Dari Emas Papua




Julianus Ginting




Seorang teman forward sebuah cerita ke saya, yang menurut saya sangat menarik untuk disimak.. 
Freeport adalah pertambangan emas terbesar di dunia! Namun termurah dalam biaya operasionalnya. Sebagian kebesaran dan kemegahan Amerika sekarang ini adalah hasil perampokan resmi mereka atas gunung emas di Papua tersebut. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada seekor lintah!



Akhir tahun 1996, sebuah tulisan bagus oleh Lisa Pease yang dimuat dalam majalah Probe. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah “JFK, Indonesia, CIA and Freeport.”
Walau dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai sejak tahun 1967, namun kiprahnya di negeri ini sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya. Dalam tulisannya, Lisa Pease mendapatkan temuan jika Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu awalnya, nyaris bangrut berkeping-keping ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959.
Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Menurut Lisa Pease, berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan.
Ditengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan pertemuan dengan Direktur pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di perpustakaan Belanda. Van Gruisen tertarik dengan laporan penelitian yang sudah berdebu itu dan membacanya.
Dengan berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pemimpin Freeport Sulphur itu jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Tidak seperti wilayah lainnya diseluruh dunia, maka kandungan biji tembaga yang ada disekujur tubuh Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah, jadi tidak tersembunyi di dalam tanah. Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan yang sudah di depan mata.
Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survey dengan seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya. Penelitiannya ini kelak ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah disekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari.
Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi bijih emas dan perak!! Menurut Wilson, seharusnya gunung tersebut diberi nama GOLD MOUNTAIN, bukan Gunung Tembaga. Sebagai seorang pakar pertambangan, Wilson memperkirakan jika Freeport akan untung besar dalam waktu tiga tahun sudah kembali modal. Pimpinan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat. Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur meneken kerjasama dengan East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung tersebut.
Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan eskalasi politik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan Soekarno malah mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat.
Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah spertinya mendukung Soekarno. Kennedy mengancam Belanda, akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II terpaksa mengalah dan mundur dari Irian Barat.
Ketika itu sepertinya Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut.
Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company mentah kembali. Para pemimpin Freeport jelas marah besar. Apalagi mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan!
Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Banyak kalangan menyatakan penembakan Kennedy merupakan sebuah konspirasi besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.
Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil sikap yang bertolak belakang dengan pendahulunya. Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada militernya. Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson, termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964, adalah Augustus C.Long, salah seorang anggota dewan direksi Freeport.
Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil of California). Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru kontrak perminyakan yang mengharuskan 60 persen labanya diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh kebijakan Soekarno ini.
Augustus C.Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya.

Obama: Saya Pendukung Kuat Israel

   


                          


Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada bulan lalu mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, namun kini menyatakan dukungan kuatnya kepada Israel dalam upaya untuk menarik suara Yahudi Amerika.

Kantor berita Fars, Selasa (21/6) mengutip Associated Press, melaporkan, Obama yang tengah berusaha mengalahkan rival-rivalnya dalam pemilu presiden tahun 2012, di tengah komunitas Yahudi Amerika menyatakan, "Saya mendukung kuat rezim Zionis Israel."

"Pemerintahan saya akan berupaya maksimal dan mengerahkan seluruh kekuatan kreaktif untuk mewujudkan perdamaian Timur Tengah," tegasnya.

Obama menyampaikan hal itu di hadapan Kelompok Amerika untuk Mendukung Hubungan Kuat AS-Israel guna menarik dukungan kuat dalam pemilu 2012.

"Amerika dan Israel akan selalu menjadi sekutu kuat dan sahabat. Pemerintah AS telah melakukan lebih dari apapun selama 25 tahun untuk mendukung keamanan Israel," jelas Obama.

"Ikatan Itu tidak akan putus dan keamanan Israel akan selalu menjadi prioritas pertimbangan Amerika dalam mengambil kebijakan luar negerinya. Israel adalah sekutu terdekat kami dan sahabat. Ini adalah demokrasi yang kuat," kata Obama.

72 UU Jadi Bancakan Asing



 


Intervensi asing semakin menancapkan akarnya di Indonesia. Betapa tidak, sebanyak 72 undang-undang di Indonesia diintervensi asing.
Hal itu membuat Pancasila dikepung dua ideologi fundamentalisme yakni fundamentalisme pasar dan fundamentalisme agama.

Pengamat Universitas Airlangga Surabaya Bambang Budiono mengemukakan hal tersebut dalam seminar tentang Pancasila bertajuk "Indonesia Menuju Negara Paripurna" yang diselenggarakan Universitas Narotama (Unnar) Surabaya untuk memperingati wafatnya penggali Pancasila, Soekarno, Selasa (21/6).

Menurutnya, kepungan tersebut terlihat dari adanya 75 persen pertambangan, 50,6 persen perbankan, 70 persen jaringan telekomunikasi, dan 65 persen agroindustri di Indonesia yang sudah dikuasai asing.

"Kepemilikan asing itu antara lain 70 persen jaringan telekomunikasi yang dimiliki Kuwait, sedangkan agroindustri antara lain 65 persen kecap dikuasai AS, delapan persen sawit dikuasai Singapura, dan 12 persen sawit dikuasai Malaysia," katanya.

Selain itu, 100 persen teh dan makanan ringan merk tertentu juga dimiliki Inggris, kemudian 74 persen minuman ringan dikuasai Prancis. "Hal tersebut terjadi, karena kepemilikan asing itu masuk dalam 72 UU dengan kompensasi utang dan bantuan teknis kepada Indonesia, di antaranya UU minyak dan gas, UU telekomunikasi, UU listrik, UU sumberdaya air, dan sebagainya," katanya.

Bahkan, kata dia ada badan asing yang berkantor di DPR untuk mengawali UU tersebut. "Tidak hanya itu, pendidikan dan kesehatan juga dimasuki. Sekarang 49 persen pemain asing sudah diizinkan masuk pendidikan, dan juga swastanisasi rumah sakit," katanya.

Karena itu, kata mantan Direktur Pusham Unair ini, pertumbuhan ekonomi hanya diwaspadai, karena keuntungan dari pertumbuhan tersebut bukan menjadi milik Indonesia, melainkan milik kalangan asing. "Kalau mau selamat, solusinya adalah kembali kepada Pancasila yang digali Bung Karno, tetapi solusi itu tidak mudah, sebab fundamentalisme sudah mengepung kita,"katanya.

Jumat, 02 Maret 2012

Pemerintah Komunis menutupi, Wong Fei Hung(Pahlawan Negeri Tiongkok) adalah Muslim Sejati







Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.


Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.
Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang korup dan penindas. Dinasti Ch’in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734.

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch’in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya. Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah Swt dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya. Amiin.

Meluruskan sejarah Kapitan Ahmad `Pattimura’ Lussy







Tokoh Muslim ini sebenarnya bernama Ahmad Lussy, tetapi di zaman ini dia lebih dikenal dengan nama Thomas Mattulessy yang identik Kristen.

Inilah Salah satu contoh deislamisasi dan penghianatan kaum minoritas atas sejarah pejuang Muslim di Maluku dan/atau Indonesia pada umumnya.

Puncak kontroversi tentang siapa Pattimura adalah penyebutan Ahmad Lussy dengan nama Thomas Mattulessy, dari nama seorang Muslim menjadi seorang Kristen. Hebatnya, masyarakat lebih percaya kepada predikat Kristen itu, karena Maluku sering diidentikkan dengan Kristen.



Pattimura adalah Muslim Taat
Ahmad Lussy atau dalam bahasa Maluku disebut Mat Lussy, lahir di Hualoy, Seram Selatan (bukan Saparua seperti yang dikenal dalam sejarah versi pemerintah). Ia bangsawan dari kerajaan Islam Sahulau, yang saat itu diperintah Sultan Abdurrahman. Raja ini dikenal pula dengan sebutan Sultan Kasimillah (Kazim Allah/Asisten Allah). Dalam bahasa Maluku disebut Kasimiliali.
Menurut sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara, Pattimura adalah seorang Muslim yang taat. Selain keturunan bangsawan, ia juga seorang ulama. Data sejarah menyebutkan bahwa pada masa itu semua pemimpin perang di kawasan Maluku adalah bangsawan atau ulama, atau keduanya.
Bandingkan dengan buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit. M Sapija menulis, “Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau bukan nama orang tetapi nama sebuah negeri yang terletak dalam sebuah teluk di Seram Selatan”.
Jadi asal nama Thomas Mattulessy dalam buku sejarah nasional adalah karangan dari Sapija. Sebenarnya Mattulessy bukanlah marga melainkan nama, yaitu Ahmad Lussy (Mat Lussy). Dan nama Thomas Mattulessy sebenarnya tidak pernah ada di dalam sejarah perjuangan rakyat Maluku (yang ada adalah Mat Lussy).
Mansyur Suryanegara berpendapat bahwa Pattimura itu marga yang masih ada sampai sekarang. Dan semua orang yang bermarga Pattimura sekarang ini beragama Islam. Orang-orang tersebut mengaku ikut agama nenek moyang mereka yaitu Pattimura.
Masih menurut Mansyur, mayoritas kerajaan-kerajaan di Maluku adalah kerajaan Islam. Di antaranya adalah kerajaan Ambon, Herat, dan Jailolo. Begitu banyaknya kerajaan sehingga orang Arab menyebut kawasan ini dengan Jaziratul Muluk (Negeri Raja-raja). Sebutan ini kelak dikenal dengan nama Maluku.
Mansyur pun tidak sependapat dengan Maluku dan Ambon yang sampai kini diidentikkan dengan Kristen. Penulis buku Menemukan Sejarah (yang menjadi best seller) ini mengatakan, “Kalau dibilang Ambon itu lebih banyak Kristen, lihat saja dari udara (dari pesawat), banyak masjid atau banyak gereja. Kenyataannya, lebih banyak menara masjid daripada gereja.”

Perjuangan Kapitan Ahmad Lussy “Pattimura”
Perlawanan rakyat Maluku terhadap pemerintahan kolonial Hindia Belanda disebabkan beberapa hal. Pertama, adanya kekhawatiran dan kecemasan rakyat akan timbulnya kembali kekejaman pemerintah seperti yang pernah dilakukan pada masa pemerintahan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie). Kedua, Belanda menjalankan praktik-praktik lama yang dijalankan VOC, yaitu monopoli perdagangan dan pelayaran Hongi. Pelayaran Hongi adalah polisi laut yang membabat pertanian hasil bumi yang tidak mau menjual kepada Belanda. Ketiga, rakyat dibebani berbagai kewajiban berat, seperti kewajiban kerja, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi.
Akibat penderitaan itu maka rakyat Maluku bangkit mengangkat senjata. Pada tahun 1817, perlawanan itu dikomandani oleh Kapitan Ahmad Lussy. Rakyat berhasil merebut Benteng Duurstede di Saparua. Bahkan residennya yang bernama Van den Bergh terbunuh. Perlawanan meluas ke Ambon, Seram, dan tempat-tempat lainnya.
Berulangkali Belanda mengerahkan pasukan untuk menumpas perlawanan rakyat Maluku, tetapi berulangkali pula Belanda mendapat pukulan berat. Karena itu Belanda meminta bantuan dari pasukan yang ada di Jakarta. Keadaan jadi berbalik, Belanda semakin kuat dan perlawanan rakyat Maluku terdesak. Akhirnya Ahmad Lussy dan kawan-kawan tertangkap Belanda. Pada tanggal 16 Desember 1817 Ahmad Lussy beserta kawan-kawannya menjalani hukuman mati di tiang gantungan.
Nama Pattimura sampai saat ini tetap harum. Namun nama Thomas Mattulessy lebih dikenal daripada Ahmad Lussy atau Mat Lussy. Menurut Mansyur Suryanegara, memang ada upaya-upaya deislamisasi dalam penulisan sejarah. Ini mirip dengan apa yang terjadi terhadap Wong Fei Hung di Cina. Pemerintah nasionalis-komunis Cina berusaha menutupi keislaman Wong Fei Hung, seorang Muslim yang penuh izzah (harga diri) sehingga tidak menerima hinaan dari orang Barat. Dalam film Once Upon A Time in China, tokoh kharismatik ini diperankan aktor ternama Jet Li.
Demikianlah pelurusan sejarah Pattimura yang sebenarnya bernama Kapitan Ahmad Lussy atau Mat Lussy.
(dari berbagai sumber)

ISRAEL HANCUR TAHUN 2022 ?!






Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab sahihnya meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rosulullah SAW bersabda:“

عن أبى هريرة أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال « لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود فيقتلهم المسلمون ، حتى يختبئ اليهودى من وراء الحجر والشجر ، فيقول الحجر أو الشجر : يا مسلم يا عبد الله هذا يهودى خلفى فتعال فاقتله ، إلا

الغرقد فإنه من شجر اليهود – رواه مسلم

kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslim memerangi orang – orang yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi dibelakang batu dan pohon lalu batu atau pohon itu berkata:” wahai muslim, wahai hamba Allah, ini orang yahudi, kemari dan bunuh dia,” kecuali pohon gharqad karena dia adalah pohon yahudi.”


Disini akan dibahas takwil nubuat Al-Qur’an yang telah menjadi nubuat taurat. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra: ” Dan Kami tetapkan terhadap bani israel dalam kitab itu,’ kamu pasti akan membuat kerusakan dibumi ini sebanyak dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.’maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu. Kami datangkan kepadamu hamba – hamba kali yang perkasa, lamu mereka merajalela dikampung – kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak – anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.” ( QS. Al-Isra:4-6).

Dalam sebuah makalah ( tentang sistem/tata dunia baru ) yang ditulis oleh penulis irak yang bernama Muhammad Ahmad Ar-Rashid. dijelaskan hal – hal sebagai berikut. 

Ketika Israel dinyatakan berdiri pada tahun 1948, seorang perempuan tua yahudi mendatangi ibu Muhammad Ahmad Ar-Rasyid dalam keadaan menangis. padahal orang – orang yahudi sedang bersuka cita. setelah siibu menanyakan sebab dia menangis, perempuan yahudi menjawab :” sungguh berdirinya negara yahudi ini akan menjadi sebab mereka (orang-orang yahudi) dibinasakan.”. Ar-Rasyid mengatakan bahwa ia mendengar perempuan tua itu mengatakan bahwa negara israel akan berdiri selama 76 tahun. wwanita tua itu pasti telah mendengar dari para rabi ( pendeta ) yahudi dan tidak terbayangkan bahwa ini bersumber dari prediksi – prediksi atau analisa – analisanya yang khusus.

1. Negara Israel, sesuai dengan ramalan yang samar ini, berdiri selama 76 tahun (19 x 4). hitungan 76 tahun tersebut diduga tahun komariah dan karena orang – orang yahudi menggunakan tahun komariah dan menambahkan satu bulan untuk setiap tahunnya demi penyesuaian antara tahun komariah dan tahun syamsiah. tahun 1948 M sama dengan tahun 1367 H. Sesuai dengan hal ini, apabila ramalan ini benar israel berdiri hingga tahun 1443 H ( 1367 + 76).

2. Dalam surat Al-Isra dinamakan juga surat Bani Israil. ppermulaan surat ini berbincang tentang nubuat yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Musa as dalam Taurat. Nubuat ini menyebutkan dua perusakan yang dilakukan oleh Bani Israil di bumi yang diberkahi dalam bentu bersama – sama atau bentuk negara, yang dilakukan dengan diiringi dengan kesombongan. Allah SWT berfirman :” Dan Kami berikan kepada Musa, kitab ( taurat) dan Kami jadikannya petunjun bagi Bani Israil ( dengan Fiirman ),’janganlah kamu (mengambil (pelindung ) selain Aku.((wahai) keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sungguh dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.Dan Kami tetapkan terhadap bani israel dalam kitab itu,’ kamu pasti akan membuat kerusakan dibumi ini sebanyak dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.’maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu. Kami datangkan kepadamu hamba – hamba kali yang perkasa, lamu mereka merajalela dikampung – kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak – anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.” ( QS. Al-Isra:2-6).

Perusakan pertama dilakukan sebelum zaman Islam, sedangkan yang kedua dan yang terakhir, menurut data – data, itu adalah berdirinya negara israel tahun 1948 di palestina. perlu diperhatikan bahwa ungkapan wa’d al-akhirah hanya digunakan dua kali dalam al-quran: pertama, dalam pembahasan tentang saat kedua ( ayat 7), kedua, pada ayat 104 ( keduanya dalam surah al-isra). apabila kita menghitung kata – kata dari permulaan pembahsan tentang nubuat ( Dan Kami berikan kepada Musa, kitab (Taurat)…) sampai akhir pembahasan nubuat (…tetapi apabila masa berbangkit datang. Niscaya kami kumpulkan kamu dalam keadaan bercampur baur) kita akan menemukan bahwa jumlah katanya ada 1.443 buah ini angka yang sesuai dengan angka yang telah disimpulkan oleh Al-Rasyid dala poin pertama ( 1367 +76 = 1443 H)

3. Rasulullah berhijrah pada tanggal 2september 622 M. menurut Ibnu Hazm, para ulama sepakat bahwa peristiwa Isra Mi’raj terjadi satu tahun sebelum hijriah, yakni pada tahun 621 M, meskipun Ar-Rasyid ragu atas ijmak ini, pendapat yang kuat adalah yang menetapkan tahun 621 M. begitu juga tidak terbayang bahwa permulaan surah Al-Isra terlambat turun dari peristiwa isra Mi’raj. Atas dasar ini, apa bila nubuat tersebut benar, masa akhir israel adalah 1443 H. Maka dari itu, tahun komariah (hijriah) dari waktu turunnya nubuat hingga runtuhnya israel adalah 1444H, sebab peristiwa Isra terjadi satu tahun sebelum hijrah. Angka 1444 H adalah 19 x 76. perhatikan, 76 ini adalah jumalah tahun komariah usia israel. maksudnya, masa turunnya nubuat hingga turunnya israel adalah 19 dikaliakan umur israel 76 tahun.

4. Pada tahun 935 SM Nabi Sulaiman as. wafat. Negaranya pun terpecah dan kehancuran muali tampak. Atas dasar ini, kerusakan pertama yang disebutkan dalam permulaan surah Al-Isra adalah tahun 935 SM, sedangkan akhir kerusakan kedua ( dan yang terakhir ) adalah tahun 2022 M atau tahun 1443 H. Bilangan tahun sejak kerusakan israel pertama (935 SM) sampai terjadinya peristiwa Isra (621 M) adalah 1556 tahun syamsiah, sedangkan jumlah tahun sejak peristiwa Isra Mi’raj sampai terjadinya kerusakan kedua adalah 1444 tahun komariah. Yang menarik adalah bilangan 1556 adalah jumlah kata dalam surah Al-Isra. Muncul pertanyaan, apakah para ulama sepakat bahwa nabi Sulaiman meninggal pada tahun 935 SM? jika ingin mendapatkan jawaban yangsingkat, pembaca dapat membuka kitab al-munjid fi al-lugah al-arabiyah pada entri sulaiman. selain itu banyak buku sejarah menyebutkan bahwa nabi Sulaiman meninggal tahun 935 SM. meskipun demikian, ada beberapa referensi yang menyebutkan bahwa nabi Sulaiman meninggal tahun 93SM atau 926 SM. pada masa sekarang, tidak mudah bahkan mustahil untuk memastikan atau menguatkan mana pendapat yang benar. karena itu Al-Quran lah yang menetapkan.

5.Dalam bilangan harus terdapat kesesuaian dengan yang terbilang, terlepas dari sesuatu yag kita hitung. terkadang kita menghitung huruf,kata,surah dan sebagainya, tetapi dalam satu kasus, kita hanya menghitung huruf, kata dan seterusnya. Al-Quran berbicara mengenai meninggalnya Nabi Sulaiman hanya dalam surah Saba’ ayat 14, Allah SWT berfirman : ” maka ketika kami telah menetapkan kematian atasnya ( Sulaiman), tidak ada yang menunjukan kepda mereka kematiannya kecuali rayap yang memakan tongkatnya..”. Huruf fa ( pada kata falamma) menunjukan makna pengurutan dan penjelasan. huruf fa disini adalah penyambung antara pembahasan mengenai puncak kerajaan sulaiman dalam ayat 13 dan ayat 14. jumlah huruf permulaan surah saba sampai akhir ayat 13 dan sebelum pembicaraan tentang kematiannya adalah 934 huruf, setelah itu ditambah huruf fa sehingga menjadi 935 huruf. Nabi Sulaiman wafat pada tahun 935 SM. Dengan demikian Ar-Rasyid menguatkan angka 935 sebagai tahun wafatnya nabi Sulaiman sebagaiman yang didapat dalam buku-buku sejarah.


Ar-Rasyid telah memperhatikan bahwa ayat 13 ( ayat yang membicarakan tentang puncak kerajaan sulaiman dan yang mendahului ayat yang berbicara tentang kewafatannya) terdiri atas 19 kata dan 84 huruf. berapakah hasil perkalian kedua bilangan tersebut ( 84 x19), hasilnya adalah 1596.Jika kita telah mengetahui bahwa Nabi Sulaiman berkuasa selama 40tahun, seperti yang ditulisa dalam perjanjian lama, setelah dikurangi massa kekuasaannya ( 1596-40) sisanya adalah 1556. bilangan iniadalah jumlah tahun sejak wafatnya nabi Sulaiman hingga peristiwa Isra Mi’raj tahun 621 M. Disamping itu, ini jumlah kata dalam surah al-Isra. Ar-Rasyid juga memperhatikan bahwa angka bilangan 1556 ( 1+5+5+6) adalah 17. begitu juga angka bilangan tahun wafatnya nabi Sulaiman 935 ( 9+3+5) adalah 17. dapat dilihat bahwa angka 17 merupakan nomor urutan surah Al-Isra dalam al-quran, sedangkan angka 17+17 = 34 adalah nomor urut surah Saba.

Meluruskan Sejarah Islam Nusantara di Kerajaan Majapahit


Ghuzilla Humeid, Peminat Sejarah




Pendahuluan
Saat masa berakhirnya kerajaan Majapahit sekitar tahun 1600-an VOC Belanda telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.

Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut.

Brawijaya V dengan rajanya Damar Wulan sesungguhnya Islam. Kalau kita menengok ke makamnya di Trowulan disana terlihat jelas dalam batu nisannay tertulis lafadz laa Ilaha Illallaah dan ada simbol kerajaan Mojopahit.

Yang menyebut Hindu adalah tulisan-tulisan dari sumber referensi kolonial Belanda yang tujuannya agar jatidiri kejayaan islam di bumi Nusantara ini habis terkikis oleh waktu.
Mirip dengan kejadian AS sewaktu menyerbu Iraq dari segala penjuru dan membakar seluruh dokumen-dokumen penting keemasan negeri 1001 malam itu agar terputus satu generasi yang lahir "lupa" akan jatidirinya.

Pengiriman anaknya ke Tim-Teng karena dianggap saat itu daerah situlah yang paling terkenal dalam hal pendidikan bermutu. Ulama besar Aceh banyak yang belajar dari Tim-Teng juga saat itu.

Raden Fatah Putra Brawijaya V
Raden Fatah merupakan anak kelima dari selir Kencana Wungu, istri Raja Majapahit Ke Lima (Brawijaya V) yang bernama Damar Wulan. Karena anak laki otomatis sama sang ayah disekolahkan hingga ke Timur Tengah yang saat itu terkenal via kunjungan para saudagar Islam yang mampir ke tanah Jawa ini.

Dan dari anak laki-laki satunya inilah kerajaan Demak pertama muncul. Yang berlandaskan ajaran Islam dalam segala tatanannya secara syariat. Berasal dari kata "DEMEK" yang artinya sembunyi karena saat itu gagal dan kalah perang dalam usaha memerangi kerajaan Mojapahit yang dipimpin oleh ayahhandanya sendiri dan dibantu oleh tenaga ahli kerajaan Syech Siti Jenar sebagai ulama raja.

Menyingkirlah ke daerah pantura dan mendirikan kerajaan Demak.

Tapi umur kerajaan Demak ini berumur pendek dikarenakan terlalu banyak sengketa dalam urusan syariat. Banyak pertentangan disana-sini akibat satu madzhab dikemukakan sebagai pondasinya. Padahal dalam hidup bermasyarakat itu harus menganut sistemnya Nabi Musa yang dalam al Qur'annya minimal menggunakan 12 prinsip mata air / aliran / mazhab / ideologi / tuntunan / pedoman, dan sebagainya.

Ujung dari perebutan kekuasaan Fatah kepada ayahandanya disulut oleh akibat pendidikan yang telah ia dapatkan dari Timur Tengah. Maunya dia men-Islam-kan orang jawa dengan ala Timur Tengah.

Dan diperkuat oleh tiupan angin dari VOC yang kala itu sudah mulai masuk dan berkongsi dengan pengusaha lokal disekitaran Pantura (pantai utara). Jadi bisa dilihat bahwa gerakan sabotase anaknya ini tiada lain didasari oleh keinginan VOC untuk menguasai rempah-remaph Nusantara hingga Seram/Maluku yang kala itu nilai jualnya sangat mahal di eropa.

Dan kongsi VOC ini di negerinya sendiri ternyata juga didanai oleh kelompok Hawkish yang mengharuskan serangan ala militer bila keinginannya tidak tercapai.

Berbaga stigma disebar mulai dari sebutan inlander, menyebarkan ilmu hitam, dan lain lain yang ujung-ujungnya bisa anda lihat hingga saat ini efek domino-nya adalah makin banyaknya para Warok/Sunan/Kyai/MPu/Trem dan sebutan lainnya para jawara Islam yang mau diadu-domba oleh VOC bersama dengan para antek-anteknya yang telah dijadikan proxy atau penguasa lokal sebagai kepanjangan tangannya didaerah pantura.

Itu artinya makin sedikit warok/sunan/wali/trem tersebut yang meninggal maka makin sedikit ilmu kajian/Pengetahuan Tingkat Tinggi didapat masyarakat sehingga makin bodoh dan mudah tuk diadu-domba (politik devide- et impera).

Dan makin mudahlah mengontrol sumber daya alam nusantara ini.

The Power of Oil: Skema Keramat Elit AS dan Sekutu






Isyarat Guilford dalam buku Energy Policy (1973) berintikan, apabila menyangkut minyak maka lebih kental nuansa politik (90%) dan 10% sisanya perihal teknis minyak itu sendiri. When it comes to oil is 90% all about politics and 10% its about oil it self. 
Dijelaskan oleh Dirgo D. Purbo, konsultan dan pakar perminyakan Indonesia, bahwa 10% teknis itu meliputi data produksi, production ratereservoir pressuredrillingdan lainnya. Semua hal teknis cuma sekedar aspek pada tataran subsurface, sedang masalah politik berada di surface (permukaan). Jelas sudah, bahwa aspek minyak senantiasa mewarnai kebijakan pemerintahan dimanapun baik luar maupun dalam negeri, terutama kebijakan kelompok negara penghasil minyak, apalagi bagi negara-negara yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap minyak (negara industri). 
Tulisan dibawah ini adalah kajian sederhana dalam rangka mencermati dinamikapower of oil sebagai penyebab “panas”-nya suhu politik global.
Tak bisa dipungkiri, gejolak yang melanda Jalur Sutra (Timur Tengah dan Afrika Utara) oleh media-media mainstream milik Barat dipotret sebagai “Musim Semi Arab” atau Arab Spring. Musimnya demokrasi. Kelahirannya mirip ketika media Barat dulu menamai gejolak massa era 2000-an di Eropa Timur (Pakta Warsawa) dengan sebutan “Revolusi Warna”. 
Dalam perspektif politik global, Arab Spring ataupun Revolusi Warna hanyalah TEMA guna mengelabuhi publik serta semacam legitimasi bagi aksi-aksi kolonialisme yang hendak dijalankan oleh suatu negara. 
Ya. Ada hidden agenda dibalik open agenda. Sebagai contoh tatkala Arab Springmerambah ke Iran, seketika tema pun berganti. Temanya berbeda sewaktu aksi massa menggoyang Tunisia, Yaman dan Mesir. Pergantian tema di Iran tampak mencolok dari sebelumnya soal korupsi, menegakkan demokrasi dan melawan pemimpin tirani berubah total menjadi “isue nuklir”.
Pada akhirnya, hidden agenda melalui gerakan massa dapat diungkap para peneliti dari Central for Research on Globalization (CRG), Kanada, bahwa sesungguhnya telah tergambar sebelumnya tentang roadmap dari Desain Militer Global di Pentagon bertajuk “Penaklukan Dunia”. Roadmap tersebut dimulai dari Irak, Suriah, Lebanon, Libya, Iran, Somalia dan Sudan. 
Sedang menurut dokumen Sentral Komando 1995 yang dideklasifikasikan AS, target pertama memang Irak. Tampaknya “target pertama” telah dikerjakan oleh Bush Jr tahun 2003 di Negeri 1001 Malam. 
Penelitian Tony Cartalucci dari CRG mengungkap, ternyata National Endowment for Democracy (NED) berada dibalik semua gerakan massa bertitel Revolusi Warna di Eropa Timur dan Musim Semi di Jalur Sutra yang kini terjadi. 
Ia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menerima kucuran dana sekitar 100 juta USD dari Kongres AS, termasuk Freedom House (FH) mendapat bagian uang dari pemerintah terutama dari Departemen Luar Negeri. Selain NED dan FH tadi, juga terdapat LSM lain mengoperatori gerakan seperti International Republican Institute(IRI) dan National Democratic Institute (NDI) dan lain-lain. 
Singkat kata, penelitian Cartalucci menyebut bahwa LSM Otpor-lah yang dulu bermain di Eropa Timur berkedok LSM pelatihan gerakan tanpa kekerasan, sedangkan di Jalur Sutra adalah Central Applied Non Violent Action and Strategic (CANVAS). Keduanya anak organisasi dari NED, sang LSM spesial ganti rezim. Lambang dan simbol gerakan pun sama yakni Tangan Mengepal atau Kepalan Tinju. 
Ditambahkan oleh Cartalucci, bahwa Otpor  membubarkan diri setelah berhasil memporak-porandakan Eropa Timur, akan tetapi satu dekade kemudian ia muncul kembali dengan nama CANVAS dan sekarang menjadi operator gejolak massa di Jalur Sutra. Hebat! Methode non kekerasan yang ia mainkan mampu membuat lengser Ben Ali di Tunisia, Mobarak di Mesir dan Saleh di Yaman.
Ada hal-hal yang layak dicermati di Jalur Sutra, yaitu perubahan dari smart powermenjadi hard power dalam skala terbatas. Misalnya di Syria. Manakala smart powergagal membuat jatuh Bashar al Assad ala gerakan massa, pola pun ditingkatkan menjadi “perang sipil”. Luar biasa! Syria dikepung dari negara-negara yang berbatasan teritori dengannya. Misalnya dari Libanon berasal di kota Ersal, dari Turki bersumber di Hakkari dan dari Al Mafraq, sebuah daerah yang dijuluki sebagai “kota konspirasi” di Jordania. Para pemberontak telah dilatih sebelumnya oleh CIA, MI-6 dan Mossad, agen-agen intelijen milik AS, Inggris dan Israel. 
Kisah ini bukan rekaan atau khayalan belaka. Februari lalu, kami dari Global Future Institute mengangkat satu artikel terkait bantuan diam-diam Inggris terhadap para pemberontak Syiria. Inggris dan salah satu negara satelitnya, Qatar, dilaporkan telah melancarkan operasi khusus guna membantu para pemberontak Suriah di Kota Homs, 162 kilometer dari Damaskus. Ada dugaan kedua negara itu mempersenjatai Pemberontak Suriah.
Seperti dilaporkan DEBKAfile dan sumber-sumber intelijen, pasukan khusus ini tidak terlibat dalam pertempuran langsung dengan pasukan Suriah. Namun mereka berperan sebagai penasihat strategi, mengatur serangan serta komunikasi bagi para pemberontak serta memberikan bantuan terkait senjata, amunisi serta memasok kebutuhan logistik. Sebagaimana berita yang dilansir oleh DEBKA, kedua pasukan militer asing dari Inggris dan Qatar tersebut telah menyiapkan empat titik yang akan menjadi target operasi mereka. Keempat titik penting itu berada di bagian utara distrik Homs Khaldiya, bagian timur Bab Amro, dan di utara Bab Derib dan Rastan. 
Dari fakta tersebut di atas, maka praktis Inggris dan Qatar, dan tentu saja juga atas dukungan sepenuhnya dari negara negara yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk, maka tak pelak ini merupakan bagian dari Operasi militer secara terbuka.  Karena sejauh ini Inggris dan Qatar memang secara resmi diketahui merupakan dua negara yang sangat mendukung dilakukannya tindakan militer terhadap Suriah. 
Kuasa Minyak di Balik Skema Strategis AS-Inggris
Manuver Inggris dan Qatar membantu para pemberontak Syiria melawan Pemerintahan Bashar al Assaad, memang harus ditelusur melalui skema strategis AS-Inggris dalam menguasai ladang minyak di kawasan Timur Tengah. Skema kerjasama strategis tersebut dirancang dua konglomerat Amerika-Inggris Rockefeller dan Rothschild sejak 1979, menyusul runtuhnya kerajaan Iran di bawah kepemimpinan Shah Reza Pahlevi. Sebagai buntut dari diberlakukannya nasionalisasi perusahaan-perusahaan minyak asing di Iran, beberapa pengusaha minyak Amerika dan Eropa dipaksa untuk mencari basis kekuatan dan pengaruh baru di Timur Tengah.
Maka, beberapa perusahaan besar seperti Exxon Mobil, Texaco, BP Amoco dan Royal Dutch/Shell, yang berada dalam kepemilikan Rockefeller dan Rothschild, mulai merancang sistem pengamanan menyeluruh untuk mengamankan penguasaan mereka akan minyak mentah di kawasan teluk. Maka, Arab Saudi yang dikuasai dinasti Ibnu Saud dijadikan sebagai basis dan markas operasi politik-ekonomi-intelijen-militer dari kekuatan-kekuatan korporasi tersebut.
Dan Arab Saudi, menjadi aktor sentral diterapkannya skema strategis AS-Inggris di Timur Tengah tersebut. Konsesi yang diberikan Arab Saudi dengan adanya perlindungan militer dari persekutuan negara-negara yang kemudian tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk tersebut adalah, negara-negara barat mendapatkan pasokan minyak mentah dengan harga semurah mungkin. 
Sebagai konsekuensi dari kerjasama itu, muncullah beberapa perusahaan kontraktor pertahanan negara-negara barat memberi pelatihan militer terhadap angkatan bersenjata Arab Saudi. Beberapa perusahaan tersebut antara lain Inggris-AS memang mempertaruhkan segalanya di Timur Tengah, karena 66,5 persen cadangan minyak mentahnya memang berada di kawasan tersebut. Beberapa perusahaan tersebut antara lain SAIC, Booz Hamilton, TRW dan Vinnel Corp.
Dan 42 persen di antaranya, berada di keenam negara Arab di kawasan teluk tersebut. Sementara di Arab Saudi sendiri, terdapat 60 ladang minyak dan gas bumi yang menghasilkan 10 juta barel per hari. Inilah yang kemudian dibentuk Dewan Kerjasama Teluk dengan pilar 6 negara Arab : Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Oman. Dari keenam negara tersebut, kecuali Oman, merupakan negara OPEC (Negara-Negara Pengekspor Minyak). 
Itulah sebabnya ketika Presiden Libya Moammar Ghadaffi mulai memperlihatkan perlawanannya terhadap skema strategis AS-Inggris di Timur Tengah, maka dilancarkanlah “Perang Sipil” di Libya, dengan dukungan diam diam dari AS, Inggris dan Italia. Karena tiga perusahaan besar minyak yang merasa secara langsung kepentingan strategisnya terancam di Libya adalah British Petroleum (Inggris) France Oil Company (Perancis), dan Eny (Italia). Tak heran, jika Perang Sipil di Libya secara langsung dimotori oleh Inggris, Perancis dan Italia melalui NATO.   
Tema Bisa Berobah, Skema Tetap
Berbeda dengan “keroyokan” NATO terhadap Libya yang berbekal resolusi PBB nomor 1973, untuk draft resolusi terhadap Syria dan Iran selalu gagal terjegal veto Cina dan Rusia. Perlu digaris bawahi disini bahwa sukses terbitnya resolusi di Libya karena peran dari LSM lokal (komprador) sekitar 70-an LSM yang berafilisasi dengan NED membuat “laporan palsu” atau rekayasa laporan kepada PBB. 
Tak kurang Prof Michel Chossudovsky, Pendiri dan Direktur CRG dan Finian Cunningham, peneliti CRG mengingatkan, jika kelak perang nuklir diluncurkan, seluruh Timur Tengah/ Asia Tengah akan masuk ke dalam suatu kebakaran besar! (The Globalizaton of War: The “Military Roadmap” to World War III, www.globalresearch.ca).
Merujuk hal di atas, sesungguhnya “sebuah tema” apapun istilah ---bisa berubah--- tergantung situasi lapangan, baik melalui modus-modus, stigmaisasi maupun operatornya. Di Irak misalnya, stigma pertama ialah senjata pemusnah massal, kemudian berubah melawan pemimpin tirani dan sebagainya. Ketika Saddam digantung, stigma pun berubah menjadi menjaga stabilitas. Ya, “stigma begerak” memang bagian dari methode kolonial AS di muka bumi.
Gambaran lain tentang betapa the power oil begitu vital bagi suatu negara adalah membandel atau (durhaka)-nya Jepang atas ajakan AS untuk mengembargo Iran. Jepang membangkang kepada AS karena yakin kepentingan (minyak)-nya bakal terganggu jika menghentikan impor minyak. Apa tidak terhenti industri-industri di Jepang, kendati ia telah mampu menciptakan energi alternatif selain minyak? Demikian juga Kamboja, dan esok entah negeri mana lagi menyusul. Korea merupakan contoh nyata, ketika ia ikut-ikutan mengembargo Iran, justru kini “mengemis” ke Saudi Arabia untuk pasokan minyak guna menjalankan industrinya.
Mungkin berita teraktual ialah memanasnya kembali suhu politik antara Inggris dan Argentina soal ---kasus lama--- kepulauan. Inggris menyebutnya Fakland, sementara Argentina menamai Malvinas. Penyebabnya jelas, gara-gara perusahaan Inggris menemukan ladang minyak baru di pulau sengketa tersebut. What lies beneath the surface of Malvinas or Fakland. Inilah yang kini terjadi. Kalau orang Rusia bilangdemocracy but look for oil.  Sungguh ejekan Beruang Merah kepada AS sangat pas, tepat sasaran! 
Maka entah melalui pola hard power (invasi militer), soft (diplomasi) atau smart power (gerakan massa) yang “dimainkan” oleh AS di banyak negara, muaranya sudah dapat ditebak yakni minyak, minyak dan minyak sebagai tujuan. 
Siapapun Presiden di AS sandinya tetap “the power of oil”. Ya. The power of oilmerupakan doktrin bahkan telah menjadi “skema keramat” yang tidak akan berubah sampai kapanpun pada kedua partai (Republik dan Demokrat).
Selanjutnya masih menurut Dirgo, rincian doktrin sakti yang mutlak diterima tanpa kritik oleh kedua partai adalah sebagai berikut: 
(1) Oil fuels more than automobiles and airplane. Oil fuels military power, national treasuries and international politics; (2) No longer a commodity to be bought and sold within the confines of traditional energy supply and demand balances; (3) A determinant of well-being, of national security and international power for those who possess this vital resource and the converse for those do not.
Dengan demikian, segala macam pola, model dan geliat apapun yang dikembangkan oleh AS di belahan bumi, rujukannya selalu minyak, minyak dan minyak yang ditekankan dalam doktrin nasional serta dihembuskan kuat-kuat sebagai “kepentingan nasional”. Wajar ketika Pepe Escobar, wartawan senior Asia Times berasumsi bahwa politik praktis memang bukan apa yang tersurat, melainkan apa yang tersirat. Jika Bush berbicara soal hak azasi manusia (HAM), maka yang ia dimaksud adalah minyak dan gas alam (Asia Times, 27/9, 2007).  
Maka bersiaplah bagi negara yang dituding oleh AS ada pelanggaran HAM, atau dituduh dengan stigma-stigma lain (korupsi, demokrasi dan lainnya) secara tersirat bermakna, bahwa terdapat sumberdaya alam (tambang) yang tengah dan hendak diincarnya!


Catatan Redaksi: Artikel di atas merupakan hasil diskusi terbatas tiga peneliti senior Global Future Institute  Hendrajit, M Arief Pranoto, dan Ferdiansyah Ali, Jumat 2 Maret 2012. Dengan merujuk dan mengolah berbagai fakta dan data terkait politik minyak sejagat Amerika dan para sekutunya.  

Kamis, 01 Maret 2012

Sigmund Freud and Kabbalah



Sigmund Freud
_______________________________________________________________________________

Sigmund Freud adalah tokoh termasyhur dalam bidang Psikologi. Dalam bukunya yang termasyhur The Future of An llusion, Freud berpendapat bahwa agama merupakan gejala neurotis serta pelarian manusia dari kenyataan. Karena ketakutannya berhadapan dengan realitas beserta konsekuensi dan resiko-resikonya, manusia mencari kedamaian dengan menciptakan Tuhan, yang sebenarnya tidak nyata dan tidak kelihatan.

Dengan penuh rasa ngeri, kata Freud, manusia tunduk terhadap resiko-resiko dunia, dan kemudian menyembah Tuhan sebagai pelariannya. Sikap ini adalah sikap seorang neurotik, sekaligus seseorang yang tidak dewasa (infantil). Agama adalah lambang dari sikap neurotis dan infantil dari manusia. Jika manusia hendak sungguh-sungguh mampu menghadapi tantangan realitas nyata, maka ia harus membebaskan dirinya dari neurotis kolektif tersebut. Menurut Freud, agama membuat manusia percaya akan eksistensi dewa-dewa, sehingga akhirnya membuat mereka menjadi lemah. “Dewa-dewa”, menurut Casper dalam konteks penulisan tentang Freud, “berfungsi mengatasi ancaman alam, membuat orang menerima kekejaman nasibnya,…”
Dalam bukunya itu, Freud juga menumpahkan kebenciannya terhadap agama. Freud menuding orang yang menjaga akhlaknya dalam tradisi agama Islam rentan terkenan neurorsis, karena selalu menahan hawa nafsunya. Ia juga melihat bahwa orang yang berwudhu mirip dengan penderita neurosis: sama-sama sering membersihkan tangannya. Meski menurut saya, konsep Freud dalam hal ini salah fatal, karena wudhu dalam Islam terjadi bukan digerakkan oleh alam bawah sadar, tapi manifestasi ketakwaan kepada Allah sebagai syarat sebelum didirikannya shalat.
Entah kenapa Freud seperti menggeneralisir semua agama karena sempat mengalami trauma agama pada masa kecil, dimana keyahudiannya menjadi bahan olok-olok oleh teman Kristennya.
Namun fakta bahwa Freud ateis, memang saya ragukan, walau tidak sepenuhnya salah. Kenyataan jika kita mendalami Sigmund Freud akan kita dapati bahwa pada giliranya Freud sangat terinflitrasi Hasidisme Yahudi yang begitu kuat.
Yudaisme Hasidik sendiri adalah ajaran yang dimulai tahun 1600-1700. Salah satu mazhab dalam Yahudi ini dibawa oleh seorang rabbi Yahudi bernama Baal Shem Tov. Dalam tradisi Yahudi, Hasidik meninggalkan pendekatan orthodoks pada hal-hal ilmiah dan memuaskan perhatiannya pada ritual dan kajian mistisYahudi. Pemimpin Hasidik (Rebbe) dipercayai memiliki karunia spiritual melebihi karunia yang diberikan pada rabbi. Dalam perkembangannya, gerakan ini begitu kuat di Israel dan Amerika.
Ferdinand Zaviera dalam bukunya yang sangat menarik –karena menampilkan fakta yang sungguh berbeda- mengatakan bahwa banyak sekali inflitrasi Kabbalah dalam kontruk bangunan psikoanalisis. Hal ini akan menepis pandangan bahwa Sigmund Freud tidak membangun teorinya dari prinsip atheism, tapi dominasi theisme Kabbalah yang begitu kuat. Dalam bukunya Teori Kepribadian Sigmund Freud, Zaviera menulis,
“Satu lagi tokoh pra-Freudian yang harus diterangkan disini adalah: Karl Eduard von Hartmann (1824-1906). Dialah yang mencampurkan ide-ide Schopenhaur dengan mistisisme Yahudi (Kabbalah) dan menulis Philosophy of the Unconsiousnous pada tahun 1869, yang sangat mempengaruhi neurologis muda bernama Sigmund Freud”
Hal ini juga diamini oleh Sanford L. Drob. Doktor Psikologi Klinis di Fielding Graduate University ini mencatat banyak persamaan antara ide-ide Kabbalah dan Hasidisme dalam basis keilmuan psikoanalisis Sigmund Freud. Bahkan pada teori Libidonya, yang menyatakan bahwa manusia selama ini digerakkan oleh hawa nafsu berangkat dari ide Ein Sof. Ein Sof secara harfiah berarti "tanpa akhir" ("without end", "the Infinite"). Tuhan yang dalam sisi-Nya tak dapat dikenal (unknowable, indiscribable). Manifestasi Ein Sof melalui proses emanasi maka lahirlah apa yang disebut dengan sefirot. Untuk lebih jelasnya dalam tulisan, “Freud and Kabbalah”, Sanford menulis,
“Ada banyak persamaan antara psikoanalisis dan berbagai praktek, metode hermeneutika, dan pengaturan kelembagaan Kabbalah dan Hasidism. Di sini saya hanya bisa memberikan garis besar singkat tentang kaitan antara teori Freud dan teosofi Lurianic…. Menurut Freud perkembangan individu melibatkan penyaluran energi prokreasi (libido). Energi ini sejalan dengan Kabbalist's atau Ein-Sof (Cahaya yang tak terhingga) yg kemudian dimodifikasi kedalam struktur, ego, dan superego. Fungsi dari hal ini adalah bertugas untuk menyalurkan dan mengatur pancaran emanasi lebih lanjut kepada libido individu, sebagaimana Sefirot dirancang sebagai kapal untuk menyalurkan cahaya dan energi dari kehendak Tuhan.”
Maka itu dalam beberapa tulisannya, saya melihat keanehan, Freud mengkritik habis Islam dan Kristen, tapi ia tidak mengkritik konsep ketuhanan Yahudi. Bisa jadi atheismenya hanya dipakai untuk mengkritik Islam.

Keiser: Pentagon dan Bank Picu Krisis Ekonomi di AS






Max Keiser, wartawan Amerika Serikat menyebut bank dan Departemen Pertahanan Pentagon sebagai dua faktor utama krisis ekonomi di negara ini.

Max Keiser yang tinggal di Paris dalam wawancaranya dengan Press TV mengatakan, anggaran Pentagon dan dana militer membebani perekonomian negara ini yang tengah dililit krisis. Ia menambahkan bank di AS merupakan bagian besar perekonomian negara ini, namun justru mereka ini yang menyedot perekonomian Washington dan bukannya memberikan income.

Menurut Keiser, ketidakpercayaan rakyat terhadap petinggi Gedung Putih membuat nilai dolar merosot. Oleh karena itu, kita saksikan rakyat di seluruh dunia berbondong-bondong membeli emas dan perak.

Dijelaskannya, AS membutuhkan peningkatan di sektor produksi untuk membayar utangnya dan kelompok menengah menjadi motor penggerak peningkatan produksi tersebut. Di sisi lain, kalangan menengah di Amerika menjadi korban utama dari krisis ekonomi.

Di bagian lain pernyataannya, Keiser mengisyaratkan ancaman lembaga validasi internasional akan menurunnya popularitas AS jika Washington tidak menutupi utangnya. Ia mengungkapkan, lembaga ini telah menjadi sistem perbankan.

Menurut keyakinan Keiser, AS harus mengakhiri perang yang digelarnya di negara lain dan sistem ekonomi yang bertumpu pada perang.

Menguak Propaganda Zionis Kabbalah Dalam Tayangan Televisi Big Brother





Sebenarnya tayangan acara Big Brother baru saya ketahui beberapa bulan yang lalu, ketika salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia membeli hak siar atas acara yang telah ditayangkan di lebih dari 70 negara tersebut, pertama kali mendengar nama acara dan format tayangan Big Brother membuat saya heran, apalagi ketika melihat logo Big Brother yang pada huruf O pada kata brother yang saya tafsirkan sebagai salah satu simbol propaganda terburuk di jagad ini, simbol All Seeing Eye, lambang makar mata satu Dajjal (Anti Christ) seperti yang telah disampaikan oleh hadits 14 abad yang lalu, yang berbunyi:

Diriwayatkan oleh Anas r. a. bahwa Rasulullah saw bersabda "Tiada seorang nabi pun melainkan telah memperingatkan umatnya dari si buta sebelah dan pendusta. Ingatlah kami bahwa Dajal itu buta sebelah matanya dan Tuhan kamu tidak buta. Tertulis diantara mata Dajal itu 'kafir'." (HR Bukhari dan Muslim).

Namun disini simbol mata satu tersebut agak disamarkan dalam bentuk lensa kamera, dan jika dicermati di sekeliling kita tanpa disadari banyak bertebaran simbol ini, seakan menunjukkan ke eksistensiannya, yang dalam konsep tayangan Big Brother di interpretasikan bahwa setiap gerak-gerik para peserta (housemates) akan selalu diawasi  kamera oleh karakter yang bernama Bigbro selama 24 jam penuh, dan terlebih-terlebih ketika mengetahui slogan tayangan ini yang berbunyi "Big Brother is watching you".

Dengan hanya melihat logo dan membaca slogannya sajapun secara sekilas saya langsung teringat konsep tata masa depan Novus Ordo Seclorum (Tatanan Dunia Baru) milik kaum Zionis Kabbalah, dan terbersit dalam benak sebuah benang merah yang saling berketerkaitan dalam kedua hal ini.

Perlu diketahui sebelumnya bahwa dalam beberapa dekade belakangan muncul berbagai teori konspirasi di hampir penjuru dunia mengenai sebuah konsep makar global bernama New World Order, namun dalam pemahaman terhadap konsep New World Order kemudian terdapat multitafsir mengenai dalang dan motif dibalik skema konspirasi global ini, dalam hal ini dengan dasar yang cukup jelas saya memandang bahwa dalang dibalik skema ini adalah kelompok kecil superior yang memiliki latar ideologis Zionis Kabbalah. Terlepas dari kontroversi akan lemah dan ditolaknya segala yang bersifat konspirasi di ranah akademis, saya secara personal percaya bahwa teori konspirasi jika dikompherensifkan dan dalam penafsirannya diatur dengan sedemikian rupa, maka teori ini akan mendapat tempat di dunia akademis, yang bahkan dibanyak disiplin ilmu akademis sendiri sebenarnya berserak banyak teori tahyul yang dianggap akademis, menjadikan hal ini sebagai sebuah paradoks yang satir.

Tujuan kaum Zionis Kabbalah dalam agenda proyek globalnya adalah upaya untuk mengontrol berbagai tata aspek struktur global, yang secara garis besar untuk menciptakan satu pemerintahan dunia, satu agama, dan satu ideologi, dalam hal ini salah satu instrumen agendanya adalah kontrol atas tata sosial dan kependudukan dunia, dan dengan penguasaan kelompok ini akan ekonomi dan tata politik dunia seperti yang telah terjadi saat ini,  kelompok ini dengan tanpa rintangan berarti dapat  melakukan berbagai hal untuk menjalankan setiap agendanya. Cara yang digunakan dalam kelola dan kontrol tata kependudukan global adalah dengan digunakannya chip super kecil yang dikenal sebagai RFID (Radio Frequency Identifications) Microchip, dimana RFID Chip kelak akan dipasang di permukaan kulit manusia.

RFID Chip sebelumnya diciptakan pada dekade 80an yang kembangkan dengan tujuan sebagai alat memantau dan pengenal hewan di peternakan negara-negara Amerika Utara, RFID dipasang pada hewan seperti sapi dalam bentuk Tag pengenal, yang kemudian disebut oleh para petani sebagai Tanda Binatang. Chip yang ukurannya sebesar butiran beras ini memanfaatkan baterai lithium layaknya handphone sebagai sumber energi. Sebagai catatan terkait dengan Tanda Binatang (Mark Beast) yang merupakan perwujudan dari RFID yang dipasang pada manusia berkaitan erat dengan nubuat Allah dalam ayat kitab Injil yang mengisyaratkan akan datangnya keadaan dimana manusia akan diperintah diktator kejam yang berencana untuk mengatur dunia, dimana setiap manusia akan diberi tanda atau charagma (khar’-ag-mah)

(Wahyu 13:16-17) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

Dalam perkembangannya pada tahun 2008 perusahaan teknologi asal Jepang Hitachi menyempurnakan teknologi microchip dengan membuat RFID berukuran 0.4 x 0.4 milimeter atau kira-kira sama dengan ukuran sebiji pasir. Chip ini memiliki 128 bit ROM yang mampu menyimpan data 38 digit nomor ataupun angka-angka unik layaknya Barcode, Karena ukurannya yang sangat kecil di Amerika Serikat (AS) dan Eropa RFID Chip generasi baru ini dimanfaatkan dalam berbagai hal, seperti sebagai alat dipasang pada barang pengiriman berharga milik intelejen, bagasi pesawat VVIP, Name Tag pasien rumah sakit elit, tanda pengenal kasino dan klub malam, alat pelacak pada NAPI ataupun pelacak dalam kegiatan intelejen dan bahkan chip yang hampir berbentuk bubuk ini dipasang pada seri tertentu pada mata uang Euro.

Dasar penggunaan RFID chip terhadap manusia sendiri diawali dengan sebuah sistem di AS yang disebut SmartCard yang dikembangkan perusahaan Mondex, SmartCard yang difungsikan layaknya kombinasi KTP dan kartu kredit ini juga berisi data riwayat pribadi, informasi primer seperti kesehatan catatan kriminal, data pajak, jumlah tabungan, pendapatan, serta identitas pribadi lainnya, dimana secara elektronik di integrasikan ke pusat data kependudukan pemerintah AS.

Sejauh ini negara yang paling getol dalam penggunaan RFID Chip dalam berbagai hal adalah AS, AS sendiri dikenal sebagai negara boneka basis komando kelompok Zionis Kabbalah dalam setiap menjalankan agenda globalnya, sejak lama elit di lingkaran kekuasaan pembuat kebijakan di AS dikuasai oleh kelompok ini, termasuk mengenai agenda kebijakan kependudukan dengan memanfaatkan RFID, dengan dalih atas keamanan nasional dari ancaman aksi teror, di bawah payung Patriot Act yang disahkan pada era Bush, penggunaan sistem RFID ini hanya menunggu waktu yang tepat karena masih bermasalah pada persoalan mekanisme.

Pada tahun 2001 seperti diberitakan Wall Street Journal bahwa AS telah menyiapkan kebijakan Live Spy Satellite, sebuah satelit navigasi yang sering disebut satelit Big Brother, Mondex selaku perusahaan pengembang RFID di AS bekerjasama dengan perusahaan OrbComm untuk memfasilitasi SmartCard yang dapat diintegrasikan dengan sistem navigasi satelit, yang kelak Live Spy Satellite digunakan sebagai alat pengawas dan kontrol penerima sinyal dari RFID Chip, sehingga setiap RFID yang dipasang ke benda atau ditanam kemanusia akan dengan mudah dilacak dan temukan, dimana satelit ini memiliki akses terbatas bagi publik, berbeda dengan berbagai satelit AS yang dioperasikan oleh NASA maupun U.S. Geological Survey. Tujuan penggunaan teknologi RFID Chip dengan integrasi satelit navigasi oleh pemerintah AS administrasi Bush disebut sebagai perluasan terhadap batas keamanan nasional dalam menanggapi isu terorisme dan sebagai instrumen pendukung dalam penanggulangan bencana, namun konsekuensi dari semua hal ini adalah hilangnya privasi dan kebebasan dari warga sipil, di AS sendiri penentangan oleh masyarakat terjadi mengenai implementasi dilaksanakannya program ini, sehingga karena derasnya penolakan kebijakan ini di era Obama ditangguhkan.

Belakangan seperti diberitakan Kompas.com (18/06/11) kemudian muncul RFID Chip versi baru dengan pemantapan pada sumber energinya, hal ini terkait dengan rencana pengunaan RFID terhadap manusia, dimana RFID terbaru dalam pengoperasiannya tidak tergantung lagi terhadap energi baterai lithium, namun memanfaatkan pembuluh darah dengan mengintegrasikan impuls saraf ke chip ini, sehingga ketika manusia yang telah ditanami chip ini mati, maka otomatis chip tersebut akan tershut down secara otomatis, dan begitu juga ketika orang yang telah di pasang dengan RFID Chip melakukan suatu tindakan yang dianggap mengancam stabilitas keamanan, maka RFID Chip akan shut down dan otomatis kehidupan sosial orang tersebut turut mati.

Benang merah keterkaitan program RFID Chip dan Live Spy Satellite dengan tayangan Big Brother sendiri adalah mengenai kesamaan konsep mendasar dari keduanya, dimana acara Big Brother yang tayang perdananya di Belanda pada tahun 1999 ini mendasar pada tujuan untuk mengetahui tentang bagaimana efek psikologis pada setiap housemates dalam sebuah lingkungan terisolasi tanpa komunikasi apapun dengan dunia luar serta kehilangan privasi dan zona kenyamanan mereka, dalam konsepnya keseharian para housemates akan diberi tugas oleh Bigbro, dimana dalam pelaksanaan tugas akan dikenakan apa yang disebut reward dan punish, yang berhasil akan diberi hadiah, sedangkan yang gagal atau melanggar aturan akan dihukum. Acara yang tayang di lebih dari 70 negara ini masing-masing diadaptasi dengan format khas negara masing-masing, dan dalam perkembangannya terdapat beberapa format khusus tayangan Big Brother, dimana terdapat 6 format Pan-Regional khusus yaitu regional Africa, Formers Yugolsavia Republics, Arab, Pacific, UK & Ireland, Scandinavia, dan kemudian di Inggris sendiri terdapat Season Celebrity Big Brother yang para housematesnya adalah para selebritis dan pesohor terkenal dunia.

Dengan format dan konsep acara yang mengekang dan mengisolasi pesertanya yang dilihat dari perpektif sosiologi dan demografi, dengan tayangan ini kita dapat menganalisis mengenai bagaimana perubahan manusia ketika hak-hak dasarnya diambil serta tidak adanya ruang privasi, dan apa reaksi dari orang-orang tersebut ketika berada dalam kondisi isolasi tersebut bertemu dengan orang dengan kepribadian yang saling berbeda dengan peraturan ketat dengan pola reward dan punish, reaksi psikologis inilah yang ditawarkan dalam tayangan ini, dimana setiap minggu housemates akan dideportasi berdasarkan pilihan terbanyak publik.

Ada beberapa kejanggalan yang saya coba cermati dalam acara ini yang dikaitkan dengan agenda global kaum Zionis Kabbalah. Pertama, tayangan ini berbeda dengan acara ajang-ajang populer sejenis di televisi, seperti American Idols, Got Talent, Mamamia atau acara yang hampir mirip konsepnya seperti Penghuni Terakhir, yang mana acara-acara tersebut berorientasi penuh pada orientasi untuk meraih keuntungan akan tarif pengiriman SMS maupun telepon premium untuk memvote kontestan favorit oleh pemirsa, namun dalam tayangan Big Brother hal tersebut tidak menjadi prioritas, keputusan akan berlanjut atau tidaknya suatu kontestan ada di tangan pemilik acara Big Brother, bukan hasil voting pemilihan pemirsa.

Kedua, hampir separuh stasiun televisi di lebih dari 70 negara yang menayangkan Big Brother adalah stasiun televisi yang berada di bawah jaringan atau terafiliasi dengan grup media pemodal Yahudi, yang mana dalam menjalankan bisnis medianya kaum Yahudi berorientasi penuh pada proyeksi pemenuhan agenda kelompok mereka untuk menata kehidupan sosial budaya dari peradaban dengan sedemikian rupa, termasuk dengan melakukan cara busuk sekalipun. Diantara jejaring media jaringan Yahudi yang paling terbesar di dunia adalah milik Rupert Murdoch, dibawah naungan News Corporation yang belakangan terbelit kasus pelanggaran akut atas kode etik jurnalisme di Inggris terkait penyadapan dalam memperoleh sumber berita, Rupert Murdoch merupakan seorang pengusaha taipan media global berdarah Yahudi yang juga menjadi anggota Roundtable Commission (RC), RC merupakan sebuah institusi loby kelompok bisnis Yahudi dalam berbagai bidang baik Perbankan, Media, Farmasi, Telekomunikasi, Manufaktur, dll yang merupakan turunan dari kegiatan pertemuan tahunan The Bilderberg Group, Club of Rome, Trilateral Commission. News Corp sendiri memegang hampir 50% pangsa pasar media mainstream dunia, dimana News Corp terdiri dari Studio Film, Surat Kabar, Majalah, Tabloid, Radio, TV Kabel, Stasiun Televisi dan Jaringan Media Internet.

Di Indonesia sendiri News Corp menguasai 5 stasiun televisi, yaitu Antv dan Tvone yang berafiliasi dengan Star Asia grup milik News Corp, dan RCTI, Globaltv, MNCtv yang ketiganya berada di bawah MNC Group yang terafiasi ke Fremantle Media yang juga masih berada di bawah kendali Murdoch. Tayangan Big Brother sendiri lisensinya dimiliki oleh perusahaan broadcast Endemol yang juga dimiliki pebisnis Yahudi, walaupun kemudian grup stasiun televisi di Indonesia yang menayangkan acara ini yaitu Trans Group bukan merupakan anggota afiliasi group News Corp ataupun Endemol serta tidak terlihat adanya indikasi Trans Group berada di bawah jaringan Yahudi (kecuali indikasi mengenai logo Transtv yang identik dengan lambang makar Freemason), satu-satunya hal keterkaitan yang dibisa ditarik adalah mengenai sponsor dari tayangan ini di Indonesia, yaitu Telkomsel, dimana seperti diutarakan sebelumnya bahwa tayangan Big Brother jelas beda dengan acara sejenis dengan orientasi pada tarif premium vote, sehingga dalam hal ini pembiayaan utama dari tayangan ini jelas berasal dari iklan dan sponsor utama yaitu Telkomsel, Telkomsel sendiri memiliki rekam jejak keterkaitan dengan jaringan bisnis Yahudi, yaitu dengan melihat kepemilikan saham sebesar 35% oleh Temasek Holdings melalui SingTel, dengan catatan bahwa seperti sudah menjadi rahasia umum mengenai hubungan mesra antara Israel dengan Singapura, termasuk dalam kerjasama ekonomi, yang salah satunya adalah adanya hubungan kuat antara Temasek Holdings sebagai BUMN Singapura dengan badan-badan usaha milik jaringan Yahudi, hal ini jugalah yang menjadi jawaban mengenai bagaimana keputusan kontroversi atas menangnya perusahaan teknologi Amdocs dalam tender system billing Telkomsel, yang mana Amdocs adalah perusahaan Israel yang berbasis di Guersney Island.

Ketiga, hal ini merunut terhadap substansial secara harfiah dari tayangan Big Brother, reality show fenomenal yang pertama kali tayang di Veronica Television Belanda, dibawah lisensi perusahaan broadcast Endemol, sebuah jaringan media raksasa Yahudi lainnya yang  jaringannya berada di 23 negara (sempat ekspansi ke Indonesia dibawah bendera Astro Malaysia), Endemol didirikan pada tahun 1993 oleh taipan media berkebangsaan Belanda Joop van den Ende, yang kemudian saat ini dipimpin oleh John de Mol sang pencipta konsep tayangan Big Brother, dan sekedar menambahkan bahwa perusahaan broadcast ini separuh sahamnya dimiliki oleh PM Italia Silvio Berlusconi, hal yang menjadi benang merah di bahasan paragraf  mengenai Endemol ini adalah mengenai logo dari Endemol, sebuah logo dengan mata satu (All Seeing Eye), yang bagi pemerhati makar teologis hal ini dipersonifikasikan sebagai Ihdzaru Al Masikh Ad’Dajjal alias AntiChrist.

Sebelum membahas lebih jauh substansi tayangan Big Brother, adanya baiknya untuk melihat definisi dari kata Big Brother sendiri sebagai suatu kosa kata, melompat jauh ke tahun 1984 ke sebuah novel populer karangan George Orwell's yang berjudul Nineteen Eighty-Four, novel ini bercerita mengenai sebuah negara sosialis totaliter di Oceania dimana Partai berkuasa memegang kekuasaan total untuk kepentingan sendiri atas nama penduduk, pemimpin di negara tersebut bernama Big Brother yang merupakan sosok pemimpin diktator, dalam tata masyarakat yang digambarkan dalam novel tersebut, Orwell menjelaskan mengenai warga yang berada di bawah pengawasan lengkap oleh otoritas pemerintah, terutama oleh Telescreens, sebuah spanduk besar di tiap sudut kota, yang berisi tulisan yang mengingatkan para warga dengan ungkapan ‘Big Brother is Watching You’, novel ini juga kabarnya menjadi bahan motivasi Andres Behring Breivik sang teroris Kristen konservatif yang beberapa waktu lalu melakukan penyerangan berdarah di Norwegia, atas ketidakpuasannya pada kebijakan pemerintah, dalam perkembangannya atas populernya Nineteen Eighty-Four, istilah "Big Brother" telah memasuki leksikon sebagai sinonim untuk kata ‘penyalahgunaan kekuasaan pemerintah’, khususnya dalam hal kebebasan sipil, konsep inilah yang ditiru mentah-mentah oleh Endemol sebagai inspirasi dari konsep tayangan Big Brother sendiri.

Kemudian ujung dari benang merah semua fakta ini adalah sebuah pemenuhan terhadap agenda global kaum Zionis Kabbala dalam perspektif teori konspirasi, yang secara sistematis semua hal diatas dirancang untuk pembelokan serta penguasaan peradaban. Terkait dengan tayangan Big Brother saya pribadi berpendapat bahwa tayangan ini, yang secara global di eksport ke seluruh dunia merupakan suatu riset dan propaganda dari kaum Zionis Kabbala ke seluruh penjuru dunia, artian riset yang saya maksud dalam hal ini adalah sebuah penelitian terselubung untuk mengetahui efek, reaksi dan analisis psikologis dari hilangnya hak dasar dalam kehidupan sosial, pengukungan zona kenyamanan, hilangnya privasi, serta tinjauan atas berkuasanya sebuah kediktatoran, semua hal inilah yang tercermin dari tayangan Big Brother, riset Big Brother ini secara berkelanjutan dilakukan pada berbagai kelompok budaya masyarakat tertentu dengan melihat pada perspektif demografis, hal ini terlihat dari jumlah negara yang menayangkan, sekitar 70 negara, hampir separuh dari seluruh negara anggota PBB dengan kuantitas populasi yang signifikan, serta adanya edisi Pan-Regional, yang bertujuan untuk memetakan secara sosiologis masyarakat dunia secara keseluruhan.

Dimana tujuan utama dari semua ini adalah satu dari sekian agenda lain dari grand design tatanan dunia baru, untuk menyiapkan masyarakat dunia akan datangnya sebuah kondisi dunia dimana kebebasan mendasar dari kehidupan sosial akan hilang, hal ini terkait jelas dengan rencana Bush di era pemerintahannya dengan mengeluarkan Patriot Act dengan dalih ancaman terorisme atas keamanan nasional, dimana oleh undang-undang ini setiap warga negara yang dianggap berpotensi membahayakan keamanan nasional dapat disadap, ditangkap dan dihukum tanpa prosedur pengadilan sah secara konstitusi, sebuah keadaan yang sama persis dengan gambaran novel Nineteen Eighty-Four. Salah satu upaya fenomenal di bawah Patriot Act yang dilakukan Bush sebagai tokoh yang menjadi bagian dari kelompok Zionis Kabala adalah dengan menyusun program Live Spy Satellite untuk mengontrol warga melalui satelit yang diatur sedemikian rupa, dimana satelit yang digunakan dalam Live Spy Satellite kerap disebut Satelit Big Brother. Program ini dalam draft penyusunan dan pengesahan di parlemen mendapat kecaman dan penolakan keras dari masyarakat, sehingga parlemen menangguhkan program ini hingga pemerintahan Bush berakhir, dan di era Obama program ini tidak begitu jelas kelanjutannya, walaupun dalam kampanye pemilunya Obama pernah mengatakan akan menganulir program ini, termasuk merevisi Patriot Act, namun kenyataannya hal tersebut tidak pernah terjadi, karena sebenarnya orang-orang yang berada di balik Obama adalah orang yang sama yang mengendalikan Bush. Hal ini lah yang menjadi penghubung utama antara agenda satelit Big Brother dengan tayangan Big Brother dalam konotasi yang sesungguhnya, yaitu sebuah upaya riset dan propaganda nyata dalam bentuk reality show yang tidak berorientasi penuh pada uang (hasil vote), namun pada upaya untuk menganalisa psikologis massa atas program ini, terkait mekanisme dari diberlakukannya sistem kependudukan global dan kontrol populasi di bawah satu rezim pemerintahan dunia Zionis Kabbala dibawah tuntunan Dajjal atau Anti-Christ sang juru selamat palsu kaum Yahudi.

Kebanyakan dari awam pasti akan berkata jika pemaparan skema ini terlalu berlebihan seperti film fiksi Hollywood saja, namun seperti inilah keadaaan yang sesungguhnya, yang jika terus dikaji, bahkan kondisi dunia kita saat ini bahkan jauh lebih aneh dari film fiksi, dan lebih menyeramkan dari film horror, dan untuk tayangan Big Brother yang saat ini di Indonesia mendapat rating yang cukup tinggi sebenarnya tidak ada efek buruk ketika kita menontonnya, meskipun kemudian propaganda yang suguhkan di ‘riset’ ini dalam suatu kondisi dapat mempengaruhi alam bawah sadar kita untuk mengganggap bahwa pengekangan hak dasar sipil oleh pemerintah adalah hal yang sah.

Just enjoy the show, Big Brother is watching you..

Abdi Sapta Gelora Aritonang, Mahasiswa FISIP Hubungan Internasional Universitas Nasional, dan Network Associate Global Future Institute