Rabu, 11 Juli 2012

Bagaimana BANK Merampok anda ? (2)


Banyak orang yang menyangka bahwa Bank Indonesia sebagai bank sentral pencetak uang adalah lembaga pemerintah. Tidak sama sekali. Meski para pimpinannya diangkat oleh parlemen dan pemerintah dan keberadaannya diatur oleh undang-undang, namun justru undang-undang itu menciptakan Bank Indonesia sebagai lembaga super di luar pemerintah. Pemerintah tidak memiliki hak sama sekali untuk mendikte kebijakan Bank Indonesia di bidang moneter. Bank Indonesia juga tidak berkewajiban memberikan laporan keuangan kepada siapa pun. Tidak ada audit dan tidak ada laporan pertanggungjawaban kepada publik.


Padahal sebagai bank-nya bank, keuntungan yang diperoleh Bank Indonesia sangatlah besar. Tidak ada satu lembaga, organisasi atau perusahaan pun yang seberuntung Bank Indonesia. Jika ada orang yang diberi kekuasaan untuk mengubah selembar kertas menjadi uang yang berharga, maka tidak ada yang bisa mengalahkan kekayaannya. Maka tidak perlu kaget jika Bank Indonesia memiliki kantor yang paling megah di di antara kantor-kantor lain di seluruh Indonesia dan para eksekutifnya bergaji lebih besar dibanding menteri dan presiden sekalipun. Dan itu belum seberapa dibanding mekanisme yang diciptakan bank sentral dalam perekonomian.

Kepada semua bank Bank Indonesia mewajibkan untuk menyerahkan modal mereka dan dikembalikan sebagiannya sebagai "modal kerja". Namun meski notabene uang itu adalah milik bank sendiri, mereka harus membayar bunga untuk setiap sen modal kerja yang diserahkan Bank Indonesia. Pun kepada para karyawannya yang meminjam uang untuk suatu keperluan, Bank Indonesia masih membebankan bunga.

Jika jumlah "modal kerja" seluruh bank di Indonesia adalah Rp 1.000 triliun dan bunga yang harus dibayarkan kepada Bank Indonesia adalah 5%, maka pendapatan Bank Indonesia dari bunga "modal kerja" seluruh bank di Indonesia adalah Rp 50 triliun, jumlah yang bagi perusahaan-perusahaan raksasa sektor riel hanya adalah dalam impian. Bahkan itu pun belum semuanya karena bank sentral masih mendapatkan pendapatan lain yang tidak kalah besarnya, yaitu biaya "kliring" antar bank yang merupakan transaksi sehari-hari perbankan. Dengan pertumbuhan sektor perbankan yang stabil dan mantap, pendapatan Bank Indonesia tentu juga ikut "stabil dan mantap". 

Namun bank-bank juga mendapatkan keuntungan sendiri yang tidak kalah menggiurkan. Jika bank menerima "modal kerja" senilai Rp 10 triliun dan tingkat suku bunga deposita tahunan adalah 6.5% dan menejemen bank lagi "malas bekerja", mereka cukup menitipkan uangnya di bank lain dalam bentuk deposito. Maka setiap tahun ia akan mendapatkan pendapatan bunga senilai Rp 650 miliar. Memang ia harus menyetor ke Bank Indonesia sebesar Rp 500 miliar, ia masih mendapat keuntungan senilai Rp 150 miliar. Bankan dengan tiduran pun para eksekutif dan pemilik bank masih bisa mendapatkan keuntungan melimpah.

Namun tentu saja bank tidak akan sebodoh itu karena dengan menggelontorkan "modal kerja"-nya sebagai kredit pihak ketiga, ia akan mendapatkan bunga 12% sehingga setiap tahunnya ia akan mendapatkan pendapatan bunga senilai Rp 1,2 triliun. Memang dari kredit-kredit yang diberikannya itu ada sebagian yang macet, namun tentu saja nilainya tidak signifikan dibanding keuntungannya.

Dan keuntungan itu belum seberapa karena dengan permainannya, bank-bank bisa memberikan kredit yang jauh lebih besar dari "modal kerja"nya. Kepada debitor yang meminjam modal kepada bank, bank pasti mewajibkannya menyimpannya dalam tabugan atau giro bank bersangkutan. Dengan kata lain, kredit yang diberikan otomatis masuk kembali ke dalam pembukuan bank dan dianggap sebagai modal. Maka modal kerja bank tidak berkurang meski telah memberikan kredit. Kemudian bank memberi kredit lagi kepada nasabah lain dan mewajibkannya menyimpan kembali di bank. Dan seterusnya sehingga bank bisa memberikan kredit tanpa batas dan tentu saja pendapatan bunganya menjadi tidak terhingga.

Okey, tentu saja itu berlebihan karena ada banyak kendala yang tidak memungkinkan bank memberikan kredit tanpa batas dalam jangka waktu tertentu. Namun katakanlah bank bisa memberikan kredit 10 x "modal kerja"-nya dalam waktu 1 tahun, maka pendapatan bunga bank tersebut dalam 1 tahun adalah Rp 12 triliun, masih menjadi angka impian perusahaan-perusahaan sektor riel yang bekerja membanting tulang. Dan bankan angka itu pun masih belum semuanya karena bank juga mengutip biaya adminstrasi yang nilainya juga menggiurkan. Jika sebuah bank memiliki 500 ribu nasabah dan setiap bulan kepada mereka dikutip biaya administrasi Rp 1.000, maka dari ini saja bank mendapat pendapatan Rp 500 juta per-bulan. Nilai sebenarnya tentu jauh lebih besar lagi dan para nasabah pun jarang peduli dengan biaya-biaya ini.

Dan karena bunga adalah penghasilan yang mengalir bagai air sungai yang dinikmati para ekskutif, pegawai dan pemilik bank-bank, tentu saja mereka sangat keberatan untuk menurunkan tingkat suku bunga meski para pelaku usaha dan pemerintah teriak-teriak meminta suku bunga diturunkan agar perekonomian atau sektor riel bisa lebih lancar bergerak.

Bagaimana BANK Merampok anda ?


Para pengunjung blog ini pasti tahu masalah yang sedang dihadapi negara Yunani. Bulan depan pemerintah negeri para dewa, simbol peradaban manusia ini harus membayar $15 miliar hutang luar neger yang jatuh tempo. Namun karena pemerintahan yang korup, tidak ada lagi uang dimiliki pemerintah. Maka satu-satunya jalan adalah mengajukan permohonan tambahan hutang lagi kepada negara-negara dan lembaga-lembaga pengutang untuk membayar hutang yang jatuh tempo tersebut. Para pengutang setuju menambah hutang baru (yang otomatis akan semakin menambah beban hutang Yunani) namun dengan syarat yang menyakitkan: pemotongan anggaran sosial, pendidikan dan kesehatan bagi warga Yunani.

Rakyat Yunani pun marah karena syarat itu karena berarti mengurangi kesejahteraan mereka di tengah kondisi ekonomi yang sudah parah sejak beberapa tahun terakhir. Maka kerusuhan pun bergejolak dan hingga saat ini tidak ada seorang pun di antara rakyat dan pemimpin Yunani yang yakin persoalan ini bisa selesai dengan baik, kecuali berbagai kerusuhan dan kehancuran yang sudah menanti di depan mata.

Sastrawan terbesar Inggris Shakespearre pernah menulis drama berjudul "Saudagar dari Venesia" yang menceritakan tentang seseorang yang menjadi korban praktik lintah darat seorang saudagar yahudi di Venesia. Setelah sang korban lintah darat mengajukan permohonan untuk menunda pembayaran barang satu dua hari, sang saudagar yahudi menyetujui dengan syarat: sang korban menyerahkan sekerat daging tubuhnya kepada sang saudagar yahudi.

Kalau orang masih berfikir mengenai kebenaran cerita "Saudagar dari Venesia", lihat saja apa yang terjadi di Yunani. Melihat kondisi rakyat Yunani yang "sekarat" karena krisis ekonomi, para lintah darat negara-negara dan lembaga-lembaga keuangan internasional masih tega meminta pemerintah Yunani untuk melakukan pemotongan anggaran sosial sebagai syarat pemberian pinjaman baru.

Saya (blogger) sudah pernah menulis di blog ini artikel tentang asal-muasal uang kertas dan konsekuensinya terhadap perekonomian (Asal-usul Perbankan .....). Kini saya coba mengulang lagi masalah ini dari perspektif yang berbeda namun dengan dampak yang sama: krisis keuangan dan perbudakan ekonomi sebagaimana terjadi di Yunani saat ini.

Untuk memudahkan analisis kita mengambil contoh perekonomian Indonesia dengan para pelaku ekonomi yang disederhanakan. Ada sektor pertanian yang diwakili petani Slamet, sektor industri manufaktur yang diwakili Bakrie, sektor jasa perdagangan yang diwakili Hasan. Selain itu ada perbankan yang diwakili Bank Century.

Selanjutnya kita anggap kegiatan perekonomian baru akan dimulai dan belum ada uang beredar. Ketiga pelaku ekonomi mengajukan pinjaman ke Bank Century masing-masing Rp 1 miliar dengan bunga 50% per-tahun (demi kemudahan analisis kita besarkan angkanya. Dalam jangka panjang bunga 1%, 10% ataupun 50% akan memberikan dampak yang sama). Setelah disetujui dan dicairkan pinjaman tersebut, seketika di dalam perekonomian terdapat jumlah uang beredar senilai Rp 3 miliar. Setahun kemudian Bakri dan Hasan telah berhasil menjalankan usahanya dan bisa mengembalikan hutangnya senilai masing-masing Rp 1,5 miliar. Sebaliknya Slamet, meski membanting tulang tidak mungkin lagi bisa mengembalikan hutangnya karena semua uang yang beredar sebesar Rp 3 miliar sudah kembali ke bank. Maka akhir dari permainan ini adalah Bank Century menyita asset-asset milik Slamet. Kita lihat, dengan mengeluarkan kredit Rp 3 miliar bank Century mendapatkan keuntungan berupa asset sitaan milik Slamet.

Sampai di sini tentu permainan selesai sudah. Namun tentu saja Bank Century tidak ingin permainan berakhir. Bank paling benci kalau pinjamannya dilunasi karena dengan demikian tidak akan lagi mendapatkan penghasilan berupa bunga. Maka Bank Century kembali menawarkan kredit kepada Bakrie dan Hasan, termasuk juga Slamet dengan ketentuan yang sama. 

Setahun kemudian keadaan berubah. Hasan dan Slamet berhasil mengembangkan usahanya, namun Bakrie gagal dalam usahanya. Kredit senilai 3 miliar pun kembali ke Bank Century dan asset-asset Bakrie disita. Maka kita bisa melihat, Bank Century mendapatkan keuntungan berupa aset-aset Bakrie.

Katakanlah kemudian Bank Century mengubah ketentuan kreditnya menjadi "kredit murah". Ketiga pelaku ekonomi mendapatkan kredit masihg-masing Rp 10 miliar dengan bunga 10% dengan jangka waktu kredit 10 tahun. Dengan ketentuan baru ini ketiga pelaku ekonomi pun lebih leluasa mengembangkan usahanya, dan berhasil. Maka setahun kemudian ketiga pelaku ekonomi menyetorkan uang ke Bank Century masing-masing Rp 2 miliar (cicilan Rp 1 miliar, bunga Rp 1 miliar) sehingga jumlah uang beredar berkurang menjadi Rp 24 miliar (Rp 30 miliar - Rp 6 miliar). Akhir tahun kedua para pelaku ekonomi kembali membayarkan cicilan dan bunganya senilai Rp 2 miliar, sehingga jumlah uang beredar berkurang menjadi Rp 18 miliar (Rp 24 miliar - Rp 6 miliar). Pada akhir tahun ketiga kembali ketiga pelaku ekonomi membayarkan uang senilai Rp 2 miliar, dan jumlah uang beredar berkurang menjadi Rp 12 miliar. 

Kita lihat pada akhirnya semua uang mengalir kembali ke bank tanpa para bankir melakukan pekerjaan apapun selain duduk-duduk dan bermain golf, sementara para pelaku ekonomi bekerja membanting tulang untuk menutupi hutangnya.

Oke, mungkin Anda akan berkata: "Tunggu dulu, bukankah uang-uang itu hanya kertas tak berharga. Apalah artinya jika menumpuk di bank!"

Prasangka Anda hanya berlaku jika keadaan ekonomi kacau balau dan uang menjadi tidak berharga. Dalam kondisi biasanya seperti sekarang, tentu saja uang bisa membeli apapun.

Memang setelah sebagian besar uang kembali mengalir ke bank, kondisi perekonomian menjadi kacau balau, krisis moneter, krisis finansial, apapun sebutannya. Tidak adanya uang membuat usaha-usaha bangkrut dan orang-orang pun kehilangan pekerjaan. Orang rela mengobral murah asset-asset berharganya demi mendapatkan uang. Di sinilah bank bermain. Mereka memborong aset-aset tersebut dan uang pun kembali mengalir ke dalam perekonomian.

Kini kita melihat semua aset berharga berpindah tangan ke pemilik bank dan para pelaku ekonomi harus memulai lagi usahanya dari nol kembali.

Tentu saja kondisi tidak sesederhana itu. Para pelaku ekonomi tidak hanya mereka berempat. Ada bank sentral, ada pemerintah, ada pasar luar negeri. Namun secara garis besar, mekanisme sama. Insya Allah akan saya jelaskan nanti. Namun ijinkanlah saya mengingatkan kembali bahwa semua agama melarang praktik riba karena pada akhirnya menimbulkan ketidak adilan hingga perbudakan manusia. Bahkan agama yahudi pun melarang praktik riba. Namun bedanya dengan agama-agama lainnya, para pemuka agama yahudi memanipulir larangan riba itu khusus untuk sesama orang yahudi saja. Adapun penerapan sistem riba bagi penganut bukan yahudi justru disarankan, karena pada akhirnya akan memperbudak orang-orang non-yahudi di bawah kaki orang-orang yahudi.



Catatan:
Jangan disampaikan cerita ini kepada para pegawai bank karena akan menimbulkan "dampak sistemik". Para pegawai bank yang masih memiliki iman dan beramal sholeh akan melakukan "rush" dengan berpindah kerja ke pekerjaan lain...:)

Cahyono adi

Bersambung

Selasa, 10 Juli 2012

5 Karakter Manusia Modern


Sigmund Freud, Jung, Adler, ataupun Maslow boleh saja memiliki teori sendiri-sendiri tentang kharakter-kharakter manusia. Namun baru-baru ini saya sangat tertarik dengan teorinya Mike Adams, seorang jurnalis dan advokator hidup sehat, tentang kharakter-kharakter manusia modern. Menurut pendapat Mike, terdapat 5 kharakter dominan dalam kehidupan manusia modern. Berikut paparannya tentang kharakter-kharakter manusia tersebut.


Saat membaca tulisannya tentang 5 kharakter manusia, saya ingat dengan perdebatan saya dengan 2 orang yang kemudian, berdasar teori Adams, adalah deniers, atau dalam tulisan-tulisan saya di blog ini sering saya sebut sebagai "liberal idiot". Kedua orang itu, seorang adalah pilot senior maskapai penerbangan terbesar, seorang lagi pemimpin redaksi salah satu majalah paling berpengaruh di negeri ini. Keduanya "berpura-pura" tidak memahami keberadaaan neo-liberalisme di Indonesia dan pengaruhnya yang menghancurkan tidak saja perekonomian Indonesia, juga seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia. "Apa definisi neo-liberalisme?", "Mana referensinya?", demikian pertanyaan-pertanyaan mereka mencoba mementahkan argumen saya. Saya tahu sepenuhnya bahwa sebenarnya mereka sudah mengetahui itu semua, tapi karena bertentangan dengan mental mereka yang terbuai oleh kemapanan, hal itu coba mereka pendam dalam alam bawah sadar mereka.


Berikut adalah kharakter-kharakter manusia manurut Mike Adams:


1. Zombie
Adalah masyarakat awam yang "mati otak", yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di depan televisi, yang percaya dengan semua yang ditulis media massa, dan percaya dengan pemimpin-pemimpin mereka yang dipilih secara "demokratis". Mereka menghabiskan hidupnya tanpa kesadaran ataupun kepedulian, hidup rutin bagai robot dari hari demi hari, pekerjaan demi pekerjaan, minum diet soda dan makan "junk food".

Kebanyakan zombie tidak memiliki kemampuan sekedar menjadi pekerja biasa, meski sebagian mereka mendapat pekerjaan di perusahaan-perusahaan lokal. Zombie terendah cenderung menjadi pengangguran dan tuna wisma. Saat putus asa karena tidak mendapatkan yang dicarinya, mereka berdiri di pinggir jalan dengan tulisan di dada: "Kehilangan pekerjaan. Semoga Tuhan Memberkati." Saat mendapatkan gaji pertama dari pekerjaan yang diperolehnya, ia menghabiskannya untuk foya-foya dan mabuk-mabukan.

Empat tahun lalu, saat pemilihan presiden dan figur Barack Obama muncul, slogan mereka adalah "Hope and Change". Benar, perubahan memang terjadi, tapi bukan dalam bentuk yang mereka harapkan. Tipikal zombie semakin berkembang luas di Amerika, terutama karena krisis ekonomi dan pencemaran lingkungan.


Tipikal zombie:
Kemampuan kognitif    : sakit jiwa
Landasan moral           : tidak ada
Keinginan                    : kesenangan pribadi
Tuhan                          : tidak ada
Pakaian                       : compang-camping
Saat tidak diawasi        : mencuri makanan dan barang-barang remeh.



2. Deniers
Dengan kemampuan kognitif yang sedikit lebih baik dari zombie, tipe ini adalah massa yang memiliki akal yang berfungsi namun tidak menggunakannya, sepenuhnya hidup dengan penolakan terhadap realitas. Mereka memiliki kemampuan untuk untuk menangangi pekerjaan dan berdandan dengan baik. Kebanyakan tipe ini adalah para pekerja kelas menengah. 

Deniers menyaksikan berita-berita di televisi dan media massa dan sepenuhnya percaya dengan apa yang mereka lihat di media massa. Bagi mereka tidak ada hal-hal yang berbau "teori konspirasi". Semua pemerintah adalah baik. Perusahaan farmasi juga baik dengan berusaha menyembuhkan orang-orang sakit, bukan mengeksploitasi untuk keuntungan. Para senator dan politisi adalah orang-orang terhormat dan perang melawan terorisme adalah "keberhasilan besar". 

Deniers percaya bahwa tidak ada hal-hal seperti pasar gelap organ tubuh manusia, jaringan bisnis prostitusi anak-anak, atau operasi "false flag" oleh inteligen pemerintah terhadap rakyat sendiri (seperti serangan WTC 11 September 2001). Mereka sama sekali tidak percaya bahwa tentara Amerika telah membantu peningkatan bisnis opium di Afghanistan, atau bahwa faksin-faksin telah diolesi dengan virus penyebab penyakit kanker, atau bahwa flouride (kaporit) yang dicampurkan ke air bersih merupakan limbah racun industri kimia dan bisa menimbulkan wabah kanker.

Deniers suka dengan segala hal yang bersifat "trendy" dan memuja budaya pop trendi dan tokoh-tokohnya seperti Steve Jobs. Deniers dipengaruhi terutama oleh keinginan untuk berasimilasi dengan kelompok-kelompok mapan. Keinginan untuk diterima oleh kalangan sosialita lebih besar dari keinginan untuk berfikir kritis. Sebagai konsekuensinya mereka sanggup untuk menutup mata dan telinga dan berpura-pura tidak ada masalah meski secara pelan-pelan mereka telah "dibunuh" oleh pemerintah dan mega korporasi. 

Apa urusannya hutang luar negeri? Apa itu skema Ponzi? Apa itu definisi neo-liberalisme dan mana bukti-bukti kejahatannya? Untuk apa hidup dalam realitas jika dunia ilusi begitu nyaman? Demikian pikiran mereka.


Tipikal deniers:
Kemampuan kognitif    : menengah-rendah
Landasan moral           : apa yang dikatakan kelompok sosialnya
Keinginan                    : menjadi populer
Tuhan                          : harta benda, fashion, mobil
Pakaian                       : bisnis kasual
Saat tidak diawasi        : menyebarkan gossip



3. Sociopaths (psikopat)
Sociopaths adalah heavy-metalis beracun, manusia monster dengan otak terbakar yang marah dengan lingkungan sekitarnya, mengancam orang lain, melakukan tindakan-tindakan kejahatan terhadap masyarakat sekitarnya. 
Mereka adalah penjual obat yang berteriak-teriak, dan pembunuh. Dalam dunia medis mereka adalah dokter yang suka memberi terapi kejut kepada anak-anak, atau dokter gigi yang membius pasiennya dan memperkosanya. Di dunia industri mereka adalah pengusaha farmasi yang menjual racun (seperti flouride) yang dipromosikannya sebagai "obat mujarab". 

Berbeda dengan zombie, sociopath biasanya memiliki inteligensia tinggi dan seringkali berhasil mendapatkan posisi mapan di masyarakat. Sebagian bahkan menjadi "guru", "ustad", atau "pendeta" berkharisma yang memiliki banyak pengikut yang diekspoitasi secara ekonomi ataupun seksual.


Type manusia ini sama sekali tidak memiliki perasaan kasih sayang, kepedulian, menyesal, atau malu. Dengan itu semua sebagian manusia tipe ini justru mampu meraih puncak karier di dunia politik maupun usaha. Mereka adalah para pembohong yang berbohong seperti meneguk air minum. Di dunia kerja mereka adalah orang yang suka menjahili teman-temannya, kemudian saat tersudut ia akan menangis meminta ma'af. Namun ia akan terus menaruh dendam dan menunggu kesempatan untuk menghancurkan saingannya.

Sekitar 4% dari populasi (di Amerika) adalah sociopath, demikian menurut psikolog Martha Stout dalam bukunya "The Sociopath Next Door". Selain lemahnya kesadaran "kemanusiaan" mereka, salah satu tanda sociopath adalah kecenderungan mereka memiliki kharisma yang kuat yang membuat mereka tampak lebih menarik daripada orang-orang di sekitarnya. Mereka lebih spontan, intim, lebih kompleks, bahkan lebih seksi.

Secara fundamental seorang sociopath tampak berbeda karena mereka tidak bisa mencintai. Ia tampak mudah bersimpati pada seseorang, namun di dalam hatinya adalah ketidakpedulian pada penderitaan orang. Hidup mereka adalah untuk menguasai orang-orang di sekitarnya.

Kebanyakan seorang sociopath memiliki masa kecil yang traumatis seperti pengalaman pelecehan sosial, atau kebiasaan menyiksa binatang.


Tipikal sociopath:
Kemampuan kognitif    : tinggi
Landasan moral           : kacau, bervariasi antara kesucian dan kejahatan
Keinginan                    : kematian massal
Tuhan                          : diri sendiri
Pakaian                       : nyentrik, atau compang-camping.
Saat tidak diawasi        : melecehkan anak kecil tetangga 


4. Schemers 
Jika Anda pernah menonton film "Dirty Rotten Scoundrels", Anda mengetahui bahwa ada tipe penjahat kelas teri dan penjahat kelas kakap. Yang pertama hidup dengan menipu orang-orang miskin di sekelilingnya dengan hasil yang hanya cukup untuk hidup sehari, sedang yang kedua menipu orang-orang kaya dengan hasil yang cukup untuk bergaya hidup mewah. Dalam film tersebut digambarkan si penjahat teri hidup di terminal bus dan menipu orang-orang tua yang kebingungan. Sedang sang penjahat hidup di kasino dan menipu penjudi-penjudi amatir kaya.

Sociopath adalah tipikal penjahat kelas teri dan kakap di atas. Adapun schemers adalah tipikal panjahat kelas paus. Ia adalah tipikal Bernard Madoff yang menipu para investornya hingga senilai $65 miliar, Meyer Lansky yang membangun kota judi dan hiburan Las Vegas di tengah gurun tandus, atau Rockefeller yang menghancurkan perusahaan-perusahaan trem listrik dan membuat seluruh bangsa tergantung pada minyaknya, atau Rothschild yang menciptakan uang kertas dan membuat seluruh dunia berhutang padanya. Mereka juga terdiri dari para politisi tingkat tinggi yang memimpin negara-negara.

Schemers berbeda dengan Sociopaths karena, tidak seperti sociopath yang menderita kelainan jiwa, schemers adalah orang yang secara mental sehat, bahkan cenderung jenius.


Tipikal schemers:
Kemampuan kognitif    : tinggi
Landasan moral           : setia pada keluarga dan darah keturunan, 
                                     tidak peduli pada selain keluarga dan kerabatnya
Keinginan                    : dominasi total dengan segala cara
Tuhan                          : kekuasaan dan kontrol, ritual-ritual mengerikan,
                                     simbol-simbol okultisme, dan uang
Pakaian                       : baju Armani
Saat tidak diawasi       : mencuri dana pensiun


5. Protectors
Protectors adalah manusia paling mulia dalam masyarakat yang mendedikasikan hidupnya untuk manusia di sekelilingnya. Mereka penyantun dan pecinta kebenaran. Para aktifis pembela hak-hak rakyat Palestina, blogger-blogger independen, pembela hak-hak sosial masyarakat, pembocor kasus-kasus besar, penulis dan pemikir independen adalah tipe ini. 

Protectors juga seorang perancang strategi yang siap menghadapi segala ketidak-kemungkinan. Mereka melindungi keluarganya dan orang-orang di sekelilingnya dari marabahaya. Mereka orang-orang yang berhasil mengatasi segala kondisi darurat.

Protektor adalah pemikir jangka panjang yang ingin meninggalkan kebaikan bagi anak cucunya. Mereka pejuang tranparansi pemerintahan, kesehatan lingkungan hidup dan penentang industri makanan cepat saji yang tidak sehat. Mereka adalah penentang kejahatan-kejahatan korporasi yang menuntut akuntabilitas kepada orang lain sebagaimana kepada diri sendiri. Protectors adalah teman yang setia dan pejuang tangguh.

Sebagian besar protector adalah orang-orang yang religius. Sebagian dari mereka memilih pekerjaan sebagai jurnalis yang menganggapnya sebagai alat penyampai kebenaran. Namun karena tidak terlalu terobsesi dengan materi, mereka bisa saja hanya menjadi seorang pengemudi taxi, atau instruktur beladiri.

Namun terkadang ada sociopath atau schemer yang menyamar menjadi seorang protector dengan mendirikan menjalankan bisnis investasi bodong atau mendirikan yayasan-yayasan sosial yang mempunyai misi konspirasi untuk mendominasi manusia di masa mendatang. Hanya sekitar 2% dari populasi adalah manusia protectors. 


Tipikal protectors:
Kemampuan kognitif : bervariasi secara luas
Landasan moral        : mengikuti jalan emas/agama
Keinginan                 : mengakhiri penderitaan, menegakkan keadilan dan
                                  perdamaian
Tuhan                       : Tuhan, karma dan kekuatan spiritual lain
Pakaian                    : bervariasi
Saat tidak diawasi     : menyumbangkan harga benda ke panti asuhan

KERETA API CEPAT INTERCITY 125 (INGGRIS)



Mengingat banyaknya hits pada artikel tentang kereta api cepat Cina beberapa waktu lalu, saya ingin menulis kembali artikel tentang perkereta-apian. Kali ini tentang kereta api cepat Inggris, Intercity 125.

Meski bukan kereta api cepat pertama, dan juga bukan kereta api tercepat, Intercity 125 telah menempatkan diri sebagai salah satu "milestone" perkereta apian dunia. Tercatat sebagai kereta api cepat (kecepatan maksimal mencapai 200 km/jam) operasional kedua dalam sejarah (setelah Shinkansen Jepang) dan pertama di Eropa, hingga saat ini Intercity masih memegang rekor sebagai kereta api diesel tercepat yang masih beroperasi.

Pertama kali diluncurkan tahun 1976 (Shinkansen tahun 1964), Intercity 125 telah menjadi salah satu ikon negeri Inggris dan selama beberapa dekade, hingga saat ini, mampu memberikan pengaruh signifikan bagi kemajuan bangsa Inggris.

Intercity 125 adalah kereta api cepat pertama Inggris yang terdiri dari 2 loko pendorong di depan dan belakang (tarik-dorong) dan beberapa set gerbong Mark 3. Setelah tiga dekade lebih, InterCity 125 masih menjadi tulang punggung perkereta apian Inggris hingga kini. Sebagian besar kereta api ini akan diganti hingga 10 tahun mendatang oleh versi yang lebih modern, namun sebagian lainnya masih akan dipertahankan di jalur-jalur yang belum terelektrifikasi seperti jalur London-Devon/Cornwall. Dengan sedikit perbaikan Intercity 125 masih bisa beroperasi paling tidak hingga tahun 2035.



LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN

Pada awal akhir dekade 1050-an dan awal dekade 1960-an operator Inggris, British Rail (BR), mulai berfikir tentang modernisasi perkereta apian Inggris untuk menghadapi persaingan dengan moda transportasi lain khususnya jalan raya yang mendapat perhatian besar pemerintah. Dan karena pemerintah menolak mengembangkan jalur baru, BR memfokuskan diri pada program peningkatan kecepatan rata-rata operasional kereta pada jalur yang ada.

(Paska Perang Dunia II para kapitalis global yang menguasai bisnis minyak berusaha memarginalkan moda tranportasi kereta api yang tidak banyak mengkonsumsi BBM. Misalnya saja dalam program rekonstruksi Eropa paska PD II, Marshall Plan, ditetapkan penghentian program pengembangan jaringan kereta api hingga pengurangan jaringan-jaringan kereta api yang operasional. Sebaliknya pembangunan jalan raya digenjot habis-habisan. Di Amerika konspirasi memarginalkan moda transportasi selain kendaraan bermotor berjalan lebih intensif lagi termasuk pengambil alihan paksa perusahaan-perusahaan trem oleh Rockefeller untuk digantikan dengan bus-bus yang boros mengkonsumsi BBM).

Pada awal dekade 1960-an sebuah tim teknis dibentuk di Pusat Teknik Keretaapi di Derby dengan tujuan mengembangkan keretaapi penumpang modern (Advanced Passenger Train / APT) yang mampu berjalan dengan kecepatan setidaknya sampai 125 mil/jam atau 200 km/jam.

Proyek ini mengalami beberapa kali penundaan dan pada tahun 1970 British Railways Board (BRB) memutuskan untuk mempercepat program ini dengan pengembangan kereta api cepat bertenaga diesel, mengingat pengembangan kereta api bertenaga listrik membutuhkan waktu yang lebih lama. Dan pada tahun 1972 prototip kereta api yang dimaksud berhasil dibuat.

Prototip ini sudah berbentuk rangkain kereta api dengan 2 lokomotif yang berada di kedua ujungnya, 1 loko menarik dan loko lainnya mendorong rangkaian. Hal ini diputuskan mengingat perhitungan bahwa satu rangkain kereta api cepat membutuhkan tenaga 4.500 tenaga kuda. Di sisi lain tidak ada satu lokopun yang bisa menghasilkan tenaga sebesar itu. Selain itu 2 loko yang berada di depan dan belakang akan memberikan beban yang lebih ringan pada rel daripada 1 loko yang lebih berat, sehingga pada akhirnya bisa memperpanjang umur rel.

Pekerjaan utama loko, yang kemudian diklasifikasikan sebagai loko Kelas 41 (British Rail Class 41), dilakukan di Crewe Works sebelum dikirim ke Derby Carriage and Wagon Works untuk penyelesaiannya. Disain loko mengkombinasikan meja instrumen di sekitar tempat duduk masinis, pintu kedap suara yang memisahkan kabin dengan ruang mesin dan, yang agak unik, tidak ada pintu samping. Prototip loko ini menjadi yang pertama dalam sejarah perkereta apian Inggris yang menggunakan AC alternator sebagai pengganti generator arus DC, dengan output yang dikonversikan menjadi arus DC saat digunakan untuk traksi mesin.

Prototip lengkap akhirnya selesai dibuat tahun 1972 terdiri dari 2 loko dan 7 gerbong. Pada musim semi prototip ini mulai menjalani serangkaian uji coba. Pada bulan Mei 1973 kereta api ini berhasil mencatat rekor kecepatan kereta api diesel dengan catatan kecepatan 230,5 km/jam. Pada tahun 1976 ujicoba dianggap sukses dan British Rail langsung memesan 27 set kereta api ini untuk digunakan melayani rute London Paddington, Bristol, dan South Wales.

Produksi pertama loko yang diberi kode 43002 berhasil diselesaikan tahun 1975 yang agak berbeda bentuknya dengan prototipnya. Kaca depan misalnya, lebih lebar dari prototipnya. Jendela samping juga dibuat. Selain itu tidak ada kursi pengemudi untuk posisi mundur. Seluruh bentuk kereta api didisain oleh Kenneth Grange.

Secara teknis Intercity 125 terdiri dari 2 loko diesel-electric Class 43 yang tiap lokonya digerakkan oleh mesin Paxman Valenta 2.250 bhp (1,678 kW) Paxman Valenta engines (meski kemudian bisa diganti dengan mesin lain), serta serangkaian gerbong tipe Mark 3 (bisa 7 atau 8 gerbong). Normalnya terdapat 2 tipe rangkaian, yaitu 8+2 (5 kelas standard, 1 buffet, 2 kelas 1) dan 7+2 (4 kelas standard, 1 buffet, 2 kelas 1), sedang +2 menunjukkan 2 loko.

Beberapa hal baru yang menarik dari rangkaian kereta api ini adalah rasio tenaga-berat lokomotif yang didisain untuk kecepatan tinggi (1678 kW per 70 ton), ketahanan atas tabrakan yang lebih baik, serta 2 loko depan-belakang yang memungkinkan kereta api tidak perlu berputar untuk berbalik arah. Selain itu tentu saja adalah kecepatannya. Sebelumnya kecepatan tertinggi kereta api di Inggris yang diijinkan adalah 160 km/jam. Dengan Intercity 125, kecepatan tersebut ditingkatkan 25% lebih tinggi mencapai 200 km/jam meski tidak semua jalur bisa dilalui dengan kecepatan itu.

Pada bulan Oktober 1976 beberapa jalur mulai dijalani kereta dengan kecepatan maksimal 200 km/jam, yaitu di jalur-jalur wilayah barat seperti Bristols dan South Wales. Dan tiba-tiba saja jumlah penumpang kereta api di jalur-jalur itu meningkat dengan pesat akibat berkurangnya jarak tempuh dan frekuensi pangangkutan yang bertambah, fenomena yang pernah terjadi ketika kereta-kereta api listrik menggantikan kereta uap. Pada tahun 1977 secara efektif kereta api cepat Intercity menghentikan operasi kereta api berpenggerak diesel-hidrolik Class 52 di wilayah barat sebagaimana juga di beberapa wilayah lain. Pada tahun 1978 misalnya, Intercity menggantikan kereta "Deltics" setelah berhasil mengurangi jarak tempuh London-Edinburg hingga 1 jam.



PENGARUHNYA

Intercity tidak hanya meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan perkereta apian Inggris dan memberikan keuntungan besar bagi operatornya, kehadirannya juga mampu membuat British Rail menjadi operator yang aktif dalam manajemen marketing yang modern. Iklan promosi buatan Jimmy Savile, berjudul "This Is The Age Of The Train" yang dibuat tahun 1970-an misalnya, hingga saat ini masih menjadi kenangan yang indah bagi sebagian besar rakyat Inggris. Dan tidak bisa dinafikan adalah pangaruhnya terhadap harga tanah di jalur-jalur yang dilalui Intercity yang naik dengan pesat. Kehadiran kereta api ini membuat tiba-tiba saja kota-kota seperti Huntingdon, Peterborough, Swindon, dan bahkan yang lebih jauh lagi yaitu York dan Bristol, menjadi daerah sub-urbannya kota London karena bisa ditempuh dalam waktu lebih cepat. Kegairahan masyarakat naik kereta api karena kehadirannya juga membuat beberapa jalur yang nyaris ditutup, bisa dipertahankan lagi.



REKOR DUNIA

Sejak produksinya Intercity 125 telah mencatat beberapa rakor dunia. Selain prototipnya yang mencatat rekor kecepatan kereta api diesel dengan kecepatan 230 km/jam tahun 1973, kereta api ini membukukan rekor dunia kereta api diesel operasional hingga saat ini. Pada tgl 27 September 1985 sebuah rangkaian Intercity 125 berformasi 5+2 dari Newcastle ke London berhasil menembus kecepatan 232 km/jam dalam sebuah ujicoba. Pada tgl 1 November 1987 rekor tersebut dipecahkan oleh kereta api Intercity lainnya yang menembus kecepatan 238 km/jam saat melaju di sebuah turunan di Stoke Bank.



PEREMAJAAN

Mengingat usianya yang tidak muda lagi, program peremajaan atau penggantian dengan kereta api baru yang lebih baik tentu saja menjadi perhatian. Misalnya saja saat ini sudah tidak ada lagi mesin Paxman Valenta yang digunakan pada model asli dan digantikan mesin baru yang lebih kuat dan efisien. Adapun penggantian operasional dengan kereta api lain dimulai pada tahun 1988 ketika beberapa kereta Intercity 125 jalur Pantai Timur diganti dengan versi Intercity 225 bertenaga listrik, setelah jalur ini dielektrifikasi. Intercity 225 dirancang untuk berjalan hingga kecepatan 225 km/jam. Selain itu beberapa kereta api diesel model baru yang lebih efisien dan kuat juga telah menggantikan peran Intercity 125, seperti kereta api "Voyagers" serta kereta api "Coradia" yang merupakan versi Inggris dari TGV Perancis.

Kereta-kereta api baru ini memang memiliki kekuatan dan akselerasi yg lebih besar (karena belum adanya program peningkatan kualitas rel, kecepatan maksimal kereta api di Inggris hanya diijinkan sampai 200 km/jam), namun Intercity 125 dianggap memiliki kelebihan kenyamanan, terutama gerbong Mark 3 yang lembut suspensinya dan lebih kedap suara.

Pada tahun 2005 program pembangunan kereta api cepat generasi kedua pengganti Intercity 125 (HST, High Speed Train II) ditolak oleh pemerintah Inggris. Sebagai konsekuensinya operator mamutuskan untuk memperpanjang operasional kereta api cepat Intercity dengan beberapa perbaikan. Selain itu program HST II diganti dengan proyek Intercity Express Programme untuk menggantikan operasional kereta api Intercity 125 dan 225. Pengganti kedua kereta api cepat ini kemungkinan nantinya adalah kereta api buatan Jepang Hitachi Super Express.

Di daerah operasi Greater Western, kereta-kereta api Intercity diharapkan masih beroperasi hingga tahun 2017 sebelum digantikan oleh kereta api Intercity Express/Hitachi Super Express. Namun sekitar 12-20 Intercity masih dipertahankan hingga tahun 2025 di jalur antara London, Devon dan Cornwall yang sampai saat itu belum akan dielektrifikasi.


CATATAN BLOGGER

Inggris adalah negara pelopor perkereta apian dunia dimana lokomotif pertama ditemukan di negeri ini. Tidak berlebihan jika saat Intercity 125 diperkenalkan, seluruh masyarakat dunia menyangka Inggris akan menjadi negara operator kereta api cepat paling maju di dunia. Namun tentu saja karena tekanan industri otomotif dan minyak, pemerintah terus menekan kemajuan tersebut hingga pada akhirnya perkereta apian Inggris tertinggal jauh dari negara-negara tetangganya seperti Perancis, Jerman, Italia dan Spanyol. Kini bahkan Cina telah jauh meninggalkan keunggulan perkereta apian Inggris.

Kereta api adalah moda transportasi yang jauh lebih efektif dan efisien daripada moda transportasi mobil dan pesawat udara yang boros BBM. Kereta api-kereta api di Perancis dan Jepang bahkan sama sekali tidak memerlukan BBM karena digerakkan dengan tenaga listrik yang diproduksi oleh reaktor nuklir. Satu jalur kereta api tidak perlu diganti hingga berpuluh-puluh tahun, berbeda dengan jalan raya yang harus dilapis kembali aspalnya (overlay) berkali-kali dalam setahun yang tentunya sangat memboroskan anggaran negara. Seandainya Indonesia juga memilih strategi memajukan perkereta-apian daripada jalan raya, seperti halnya Cina, tentu akan tercapai efisiensi pembangunan yang sangat signifikan.

Namun selama kaum neoliberalis masih bercokol di pemerintahan, kita hanya boleh bermimpi. 



SumberWikipedia

Senin, 09 Juli 2012

Kwik Kian Gie Beberkan Fakta "Sidang Kabinet" Sehari Sebelum Penjualan BCA



Ade Mulyana; Rakyat Merdeka ONline; Jum'at 25 Mei 2012.


Pengantar blogger:
Banyak orang yang terpedaya dengan pernyataan: "Seorang Presiden tidak mungkin menyengsarakan rakyatnya sendiri." Pernyataan seperti ini sangat sering terdengar dari mulut para pejabat pemerintah ketika pemerintah hendak membuat kebijakan-kebijakan tidak populer, seperti rencana pembatasan BBM subsidi belum lama ini. Namun jika mengetahui apa yang dipaparkan Kwik Kian Gie berikut ini, saya yakin rakyat yang cerdas tidak akan percaya begitu saja bualan seperti itu. Silakan menyimak.
==========



Sehari sebelum Bank Central Asia (BCA) dijual pada 14 Maret 2002, Presiden Megawati menggelar rapat kabinet. Namun karena sama sekali tidak membicarakan mengenai penjualan tersebut. Maka atas inisiatif Menko Kesra Jusuf Kalla diadakanlah semacam sidang, yang oleh Kwik Kian Gie disebut sebagai sidang kabinet tidak formal, di gedung Departemen Kesehatan di Jalan Haji Rangkayo Rasuna Said, Jakarta.

"Setelah sidang kabinet JK mengumumkan kumpul di Departemen Kesehatan, supaya tidak ketahuan wartawan karena ini rahasia dan urusan maha penting," tutur Kwik Kian Gie dalam perbincangan bertajuk "Skandal Subsidi Bunga Obligasi Rekap Rp 60 Triliun Pertahun sampai Tahun 2040" di salah satu stasiun TV swasta, Jumat malam (25/5).

Dalam "sidang kabinet tidak formal" ini, kata Kwik melanjutkan, hanya dirinya yang menolak penjualan 51 persen saham BCA kepada Farallon Capital Partners. Sementara Menko Ekonomi Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Menteri BUMN Laksamana Sukardi, dan Menteri Keuangan Boediono yang hadir dalam sidang ini punya sikap yang berbeda seratus persen dengannya.

Kwik yang waktu itu menjabat Kepala Bappenas menolak keras penjualan dengan alasan, Farallon Capital Partners membeli Rp 5 triliun untuk 51 persen saham BCA sementara di BCA ada surat tagihan kepada negara atau obligasi rekap sebesar Rp 60 triliun.

"Jadi kalau diseratus-persenkan, Farallon bisa memiliki BCA dengan Rp 10 triliun tapi mendapat tagihan kepada pemerintah sebesar Rp 60 triliun," hitung Kwik.

"Saya jelaskan, sampai akhirnya pada jam 6 (sore) Pak Dorojatun bilang ke Pak Laksamana untuk menutup sidang dan melapor berdua kepada presiden (Megawati), boleh ditandatangi dan boleh dijual," tutur Kwik.

"Saya teriak-teriak tidak bisa mengendalikan emosi. Saya didatangi Menkopolhukam SBY. Dia pegang pundak saya dan bilang: Pak Kwik sabar-sabar, terima saja," lanjut cerita Kwik.

Dari sinilah, Kwik menutup penjelasannya, malapetaka kerugian negara terjadi.[dem]


17 Lembaga Penerima 6,4 Juta USD Dana Amerika Untuk Perangi Tembakau di Indonesia




Kampanye antitembakau dan kretek ternyata dibiayai oleh Amerika. Tidak tanggung-tanggung 6,4 juta dolar Amerika mengucur ke kantong sejumlah LSM dan lembaga pemerintah bahkan DPR terkait dengan program tersebut. Sejumlah LSM seperti ICW dan YLKI secara terbuka mengakui bahwa mereka menerima aliran dana tersebut.


Berdasarkan data yang dilansir dari laman resmi Bloomberg Initiative To Reduce Tobacco Use Grants Program, disebutkan ada sekitar 17 lembaga yang menerima dana tersebut yang jika dikurskan 1 USD = 9000 rupiah mencapai 57,9 miliar rupiah. Dana dikucurkan sejak 2007 hingga saat ini berdasarkan proposal program yang diajukan ke Bloomberg Initiative yang disponsori oleh penyandang dananya yaitu Michael R Bloomberg, walikota New York.


Berikut Rincian 17 Lembaga di Indonesia yang menerima dana anti tembakau di Indonesia.

1. Dinas Kesehatan Provinsi Bali (Bali Provincial Health Office)

Negara: Indonesia
Tujuan: Menciptakan Kawasan Bebas Rokok di Bali
Jumlah: $159,621 - Rp 1.436.589.000 (1,436 Miliar Rupiah)
Awal Program: Mar 2012
Akhir Program: Feb 2014

2. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI (Demographic Institute; Faculty of Economics; University of Indonesia).

Negara: Indonesia
Website: www.ldfeui.org
Tujuan : Mempengaruhi Kebijakan Pajak Tembakau, Kapasitas Produksi dan Advokasi Peraturan
Jumlah: $40,654 - Rp 365.886.000
Awal Program: Jun 2008
Akhir Program: Aug 2008

Negara: Indonesia
Tujuan : Mempengaruhi Kebijakan Pajak Tembakau, Kapasitas Produksi dan Advokasi Peraturan
Jumlah: $280,755 - Rp 2.526.795.000 (2,5 miliar)
Awal Program: Oct 2008
Akhir Program: Jul 2010


3. Direktorat Jenderal Penyakit Tidak Menular, Kementrian Kesehatan (Directorate of Non Communicable Disease Control)

Negara: Indonesia
Tujuan: Membuat Kebijakan Kontrol Atas Tembakau (Umum)
Jumlah: $315,825 - Rp 2.842.425.000 (2,8 Miliar)
Awal Program: Sep 2008
Akhir Program: May 2011

Negara: Indonesia
Tujuan: Membuat Kebijakan Kontrol Atas Tembakau (Umum)
Jumlah: $300,000 - Rp. 2.700.000.000 (2,7 miliar)
Awal Program: Nov 2011
Akhir Program: Oct 2013


4. Indonesia Corruption Watch (ICW)

Negara: Indonesia
Tujuan : Kampanye Good Governance terkait transparansi dan akuntabilitas pemerintah terkait kebijakan tembakau (bersama koalisi anti tembakau lainnya)
Jumlah: $45,470 - Rp 409.230.000
Awal Program: Jul 2010
Akhir Program: Mar 2012


5. Indonesian Forum of Parliamentarians on Population and Development (IFPPD)

Negara: Indonesia
Tujuan : Mendapatkan KOmitmen Dukungan Dari DPR Terkait RUU Pengendalian Tembakau Nasional
Jumlah: $28,753 - Rp. 258.777.000,-
Awal Program: Jan 2007
Akhir Program: Jun 2007

Negara: Indonesia
Website: http://www.ifppd.org
Tujuan : Mendapatkan KOmitmen Dukungan Dari DPR Terkait RUU Pengendalian Tembakau Nasional
Jumlah: $164,717 - Rp 1.482.453.000 (1,482 Miliar)
Awal Program: Oct 2007
Akhir Program: Dec 2009

Negara: Indonesia
Website: http://www.ifppd.org
Tujuan : Mendapatkan KOmitmen Dukungan Dari DPR Terkait RUU Pengendalian Tembakau Nasional
Jumlah: $134,100 - Rp 1.206.900.000 (1,206 Miliar)
Awal Program: Jan 2010
Akhir Program: Jan 2011

Negara: Indonesia
Tujuan : Mendapatkan KOmitmen Dukungan Dari DPR Terkait RUU Pengendalian Tembakau Nasional
Jumlah: $240,000 - Rp 2.160.000.000
Awal Program: Mar 2011
Akhir Program: Mar 2012


6. Lembaga Pengembangan Sosial Indonesia - Indonesian Institute for Social Development (IISD)

Negara: Indonesia
Tujuan: Kampanye Dukungan Atas Kebijakan Pengendalian Kretek dan Tembakau
Jumlah: $322,643 - Rp 2.903.787.000 (2,9 Miliar)
Awal Program: Sep 2010
Akhir Program: Aug 2012


7. Asosiasi Kesehatan Masyarakat, Kelompok Kerja Pengendalian Tembakau (Indonesian Public Health Association, Tobacco Control Working Group)

Negara: Indonesia
Tujuan: Kampanye Dukungan Atas Kebijakan Pengendalian Kretek dan Tembakau
Jumlah: $542,600 - Rp 4.883.400.000 (4,883 Miliar)
Awal Program: Aug 2007
Akhir Program: Aug 2009

Negara: Indonesia
Tujuan: Kampanye Dukungan Atas Kebijakan Pengendalian Kretek dan Tembakau
Jumlah: $491,569 - Rp 4.424.121.000 (4,424 Miliar)
Awal Program: Sep 2009
Akhir Program: Aug 2011

Negara: Indonesia
Tujuan: Kampanye Dukungan Atas Kebijakan Pengendalian Kretek dan Tembakau
Jumlah: $200,000 - Rp 1.800.000.000 (1,8 Miliar)
Awal Program: Dec 2011
Akhir Program: Nov 2012


8. Jakarta Resident Forum (Forum Warga Kota Jakarta) FAKTA

Negara: Indonesia
Tujuan: Kampanye Dukungan Atas Kebijakan Pengendalian Kretek dan Tembakau
Jumlah: $225,178 - Rp 2.026.602.000 (2,026 Miliar)
Awal Program: Jul 2010
Akhir Program: Jun 2012


9. Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (National Commission on Tobacco Control - NCTC)

Negara: Indonesia
Tujuan : Kampanye larangan Iklan, Sponsorship dan promosi kretek dan tembakau
Jumlah: $81,250 - Rp 731.250.000
Awal Program: Dec 2009
Akhir Program: Jan 2011

Negara: Indonesia
Tujuan : Kampanye larangan Iklan, Sponsorship dan promosi kretek dan tembakau
Jumlah: $112,700 - Rp 1.014.300.000
Awal Program: Feb 2011
Akhir Program: Jan 2012

Negara: Indonesia
Tujuan : Kampanye larangan Iklan, Sponsorship dan promosi kretek dan tembakau
Jumlah: $110,628 - Rp 995.652.000
Awal Program: Mar 2012
Akhir Program: Mar 2013


10. Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen Semarang

Negara: Indonesia
Tujuan : Advokasi atas peraturan daerah soal larangan merokok dan tembakau
Jumlah: $106,368 - Rp 957.312.000
Awal Program: Nov 2010


11. Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Propinsi Bali

Negara: Indonesia
Tujuan : Kampanye kawasan bebas rokok dan Advokasi atas peraturan daerah soal larangan merokok dan tembakau
Jumlah: $31,973 - Rp 287.757.000
Awal Program: Jan 2012
Akhir Program: Dec 2012


12. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA)-National Commission for Child Protection

Negara: Indonesia
Tujuan : Kampanye dan membangun dukungan masayrakat terhadap aturan pemerintah mengenai larangan merokok dan tembakau.
Jumlah: $455,911
Awal Program: May 2008
Akhir Program: May 2010

Negara: Indonesia
Tujuan : Kampanye dan membangun dukungan masayrakat terhadap aturan pemerintah mengenai larangan merokok dan tembakau.
Jumlah: $142,543 - Rp 4.103.199.000 (4,103 Miliar)
Awal Program: May 2008
Akhir Program: Dec 2011

Negara: Indonesia
Tujuan : Kampanye dan membangun dukungan masayrakat terhadap aturan pemerintah mengenai larangan merokok dan tembakau.
Jumlah: $200,000 - Rp 1.800.000.000 (1,800 Miliar)
Awal Program: Mar 2011
Akhir Program: Feb 2013


13 Komunitas Tanpa Tembakau (No Tobacco Community)

Negara: Indonesia
Tujuan: Legalisasi dan sosialisasi aturan kawasan bebas rokok dan produksi tembakau
Jumlah: $228,224 - Rp 2.054.016.000 (2,054 Miliar)
Awal Program: Mar 2009
Akhir Program: Feb 2011

Negara: Indonesia
Tujuan: Legalisasi dan sosialisasi aturan kawasan bebas rokok dan produksi tembakau
Jumlah: $193,968 - Rp 1.745.712.000 (1,745 Miliar)
Awal Program: May 2011
Akhir Program: Mar 2013


14. Swisscontact Indonesia Foundation

Negara: Indonesia
Tujuan : Kampanye kawasan bebas rokok dan dukungan terhadap aturan soal tembakau
Jumlah: $360,952 - Rp 3.248.568.000 (3,248 Miliar)
Awal Program: May 2009
Akhir Program: Apr 2011

Negara: Indonesia
Tujuan : Kampanye kawasan bebas rokok dan dukungan terhadap aturan soal tembakau
Jumlah: $300,000 - Rp. 2.700.000.000 (2,7 Miliar)
Awal Program: Jul 2011
Akhir Program: May 2013


15. Tobacco Control Support Center - Indonesian Public Health Association (TCSC-IPHA)

Negara: Indonesia
Tujuan :Rapat perumusan strategi dan rencana kerja koalisi organisasi untuk mendukung kebijakan pengendalian tembakau di tahun 2009
Jumlah: $12,800 - Rp 115.200.000
Awal Program: Jan 2009
Akhir Program: May 2009


16. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

Negara: Indonesia
Tujuan : Advokasi dan sosialisasi kawasan bebas rokok di 4 provinsi di Pulau Jawa
Jumlah: $454,480 - Rp 4.090.320.000 (4,090 Miliar)
Awal Program: May 2008
Akhir Program: May 2010

Negara: Indonesia
Tujuan : Advokasi Dekrit Gubernur no:88/2010 terkait kawasan bebas asap rokok di hotel dan restoran
Jumlah: $127,800 - Rp 1.150.200.000 (1,150 Miliar)
Awal Program: Jan 2011
Akhir Program: Apr 2012


17. Yayasan Pusaka Indonesia

Negara: Indonesia
Tujuan : Advokasi dan pengawalan terhadap pemberlakuan aturan Gubernur Sumatera Utara soal kawasan bebas asap rokok
Jumlah: $32,010 - Rp 288.090.000
Awal Program: Nov 2011
Akhir Program: Oct 2012

Demi Kepentingan Asing, Pemerintah dan PT Sorikmas Mining Berkolaborasi Menjarah Emas Di Mandailing Natal



Berikut saya paparkan Penjarahan emas oleh asing Di Kab. Mandailing Natal Sumut. Paparan ini diberi judul “Demi Kepentingan Asing, Pemerintah dan PT Sorikmas Mining Sedang Berkolaborasi Merancang Bencana Besar & Menjarah Emas Di Kab. Mandailing Natal, Sumut, Indonesia. Saya akan membuka paparan ini dengan mengutip Pidato Presiden Kostarika Abel Pacheco, Pada Juli 2002.


"Kami punya banyak alasan untuk MEMBATALKAN Kontrak-Kontrak Tambang itu, dan seandainya perusahaan-perusahaan tambang itu MENGGUGAT kami untuk membayar kompensasi, hal itu jauh lebih murah daripada harus membayar kerugian bangsa & lingkungan hidup negara kami”.
Pertama saya mohon maaf kepada semua kawan yang di lapangan, baik yang pro kepada keberadaan tambang PT SMM di Kab Mandailing Natal juga yang kontra. Adapun permintaan maaf ini saya rasa perlu saya sampaikan karena sekarang yang dapat saya lakukan barulah berjuang. Dengan memberikan pencerahan, menulis, dan mengajak orang berpikir melalui media ini, untuk sebuah gerakan pencerahan. Kalau Tuhan mengizinkan saya ada kesempatan, maka saya akan berada di barisan paling depan berdemonstrasi menolak keberadaan tambang asing. Serta Untuk mengusir keberadaan PT SMM di Kabupaten Madina, karena hanya memiskinkan rakyat.
Meskipun begitu saya bukanlah mau membuat kubu-kubu siapa yang bergerak di lapangan dan siapa yang bergerak di dunia maya. Yang dapat saya sampaikan adalah bahwa kedua gerakan ini sama-sama perlu dan harus saling bersinergi.
Dari info yg saya dapatkan,ada satu kesimpulan bahwa industri tambang sejenis ini, hanya merusak lingkungan,dengan cara merampok SDA kita. Seperti tambang emas, mineral dan migas hanyalah memberikan keuntungan pada segelintir orang (terutama asing, dan pejabat pemerintah). Sebaliknya mendatangkan bencana kepada masyarakat yang berdiam di sekitar sebuah area pertambangan. Banyak kasus dan bukti soal pernyataan saya ini, seperti PT. Lapindo Berantas, PT. Newmont, dan PT. Freeport dll.
Kegiatan eksplorasi emas di Kabupaten Mandailing Natal sebenarnya sudah berlangsung sejak lama, karena memang by desain asing. Dengan memanfaatkan dan mengiming imingi masyarakat sekitar dengan cara menawarkan pekerjaan, memecah masyarakat, dsb.
Beberapa waktu yang lalu saya kebetulan memiliki kesempatan berbicara dengan dua orang informan saya yang mengetahui detail tentang persoalan ini. Mereka bercerita bahwa aktivitas tambang akan dibuka di sekitar desa Tambiski/Hutabargot, Jambur Padangmatinggi, serta Huta Godang Muda. Meskipun mereka tidak tahu tahapannya seperti apa, tetapi saya membandingkan informasi lapangan dari mereka dengan informasi yang saya dapat dan yang layak dipercaya, sebab informan saya ini adalah orang dalam dari PT tersebut.
Akhirnya penelusuran tersebut membawa saya pada perusahaan SIHAYO GOLD LIMITED (SGL). Sebelumnya bernama Oropa Limited, inilah yang sekarang memegang saham 75% pada PT SMM, selain juga 25 % PT. Aneka Tambang (BUMN). Saya juga menemukan beberapa laporan perusahaan, salah satunya bertajuk Quarterly Report, yang menyatakan dan menyampaikan For the Three Months Ending 30 June 2010, Sihayo Pungkut Gold Project Indonesia (75%), PT. Aneka Tambang (BUMN) 25 %.
Selanjutnya akan disebut dokumen A, Dalam laporan empat bulanan tersebut CEO SGL, Paul Willis, menyampaikan pernyataan seperti berikut : Hasil pemboran sisipan dan model cadangan baru sangat menjanjikan, meningkat sangat berarti pada level yang layak secara ekonomi. Cadangan baru ini menjadi dasar yang kuat bagi Studi Kelayakan Defnitif yang sedang berlangsung.
Dan perusahaan sekarang sangat percaya diri untuk melanjutkan proyek ke arah produksi dan akhirnya melakukan Eksploitasi. Dan perusahaan sekarang sangat percaya diri untuk melanjutkan proyek ke arah produksi dan akhirnya melakukan Eksploitasi.
Dari pernyataan Paul Willis tersebut, maka menjadi jelas bahwa informasi yang saya dapatkan dari kedua orang yang saya temui di atas benar adanya. Hal lain yang ingin saya sampaikan adalah, ketika saya ngobrol dengan 2 orang informan yang saya ceritakan di atas, dalam sebuah kesempatan. Mereka menyatakan pernah mendengar bahwa tambang PT SMM kelak tidak akan berbahaya, karena lokasinya kecil saja.
Heeehee penipu, waktu itu saya tertawa dalam hati, karena saya tahu pasti akan dampak kehancuran alam & lingkungan akibat dampak penambangan ini. Sekarang saya kehilangan minat tertawa, begitu melihat fakta sebenarnya, karena ternyata wilayah PT SMM sangat luas, dan mengakibatkan kehancuran. Setelah mengkaji permasalahan luas area tersebut, maka selanjutnya kita akan melihat seperti apa model cebakan mineral yang diburu oleh PT SMM.
Pada salah satu keterangan di Dokumen B disebutkan bahwa unit batuan Jasperoid berada pada kedalaman ratusan meter di bawah tanah. Itu artinya, kalau PT SMM mau mengambil unit ini, mereka akan menggali sedalam ratusan meter ke dalam tanah. Alias akan muncul lobang lobang besar menganga dengan kedalaman ratusan meter, luaaar biasa ... pada luasan dengan diameter 500 meter. Singkat kata, PT SMM sebenarnya sedang menyiapkan lubang lubang raksasa, seperti "Kuburan massal" di daerah Hutabargot, Mandailing Natal.
Menurut penelitian, apa yang sedang dirancang oleh PT SMM di Kabupaten Madina, lebih mematikan dari Freeport di Papua. Karena di Papua, Freeport menggali lobang di daerah yang populasi rendah dan bukan di populasi yg tinggi. Untuk tidak mengatakan omong kosong (kita tidak usah dulu bicara lingkungan, ekologi, dan keanekaragaman hayati, bicara manusia aja dulu).
Saya juga punya data soal populasi awal di Eastberg (nama gunung yang dikeruk Freeport) sebelum Freeport masuk ke sana/Papua. Setelah diadakan diadakan sebuah penelitian, populasi di sekitar Desa Hutabargot dan Panyabungan Kab Mandailing Natal ternyata lebih tinggi apabila dibandingkan dengan populasi, baik penduduk maupun flora & fauna yang ada di sekitar Eastberg sebelum Freeport masuk.
Dan pada akhirnya lobang-lobang pun bertambah besar dan bertambah banyak di sekitar lokasi, sementara kuku-kuku asing makin kuat mencengkeram tajam. Termasuk dengan cara mengkooptasi pemimpin lokal yang mau menjual tanah tumpah darahnya hanya demi kepentingan asing dan materi buat pribadi. Melihat model yang sedang dibangun oleh PT SMM, besar kemungkinan pola di Freeport akan mereka kerjakan juga di Mandailing Natal. Apalagi PT SMM juga sudah memegang kontrak karya untuk wilayah di Kecamatan Kotanopan, Ulupungkut dan Muara Sipongi (Madina bagian selatan).
Dgn demikian, jangan heran kalau nanti mulai dari Panyabungan hingga Muarasipongi menganga lubang2 raksasa yang berserakan dimana mana. Sedangkan Emas2 hasil rampasan dari BUMI PERTIWI INDONESIA di terbangkan utk membangun "HUTAN HUTAN BETON" di luar Negeri sana, sadis. Sementara RAKYAT BUMI PERTIWI dibiarkan berkubang dengan Kemiskinan, padahal negara ini kaya raya, namun sengaja DIMELARATKAN OLEH ASING. PEMERINTAH & ASING telah berselingkuh untuk sengaja memiskinkan rakyat. Paparan ini hanyalah diagnosa awal yang dapat saya berikan.
Kalau ada data baru, saya akan dengan senang hati berdiskusi dan memberi pencerahan kepada anda sekalian. Sekian dan terima kasih, bagi yang sudah sudi menyimak kiranya agar paparan sederhana ini dapat di sosialisasikan kembali agar menjadi pembelajaran.


Sumber:  @Zorro2122

Perang Dagang Dibalik Program Anti Tembakau



Tembakau sudah dimanfaatkan sebagai obat oleh penduduk Indian di daratan Amerika jauh sebelum para pendatang eropa menduduki dunia baru tersebut. Bahkan, bangsa kulit putih yang menikmati hidup di tanah jajahannya itu, ikut juga memanfaatkan tembakau untuk menangani berbagai penyakit dan keluhan fisik hingga saat ini.


“Tembakau melancarkan pencernaan, meringankan encok, sakit gigi, mencegah infeksi melalui bau-bauan, tembakau menghangatkan yang kedinginan, sekaligus menyejukkan mereka yang berkeringat, menimbulkan rasa kenyang bagi mereka yang kelaparan, memulihkan semangat yang loyo, mencegah nafsu makan, dijadikan asap untuk penyakit tuberkolusis, diuapkan untuk sakit rematik dan semua penyakit hawa dingin dan lembab.” (John Joseslyn 1675, dikutip C.A. Weslager, Magic Medicines of the Indians, 1974)
Namun ketika gerakan anti tembakau memperoleh momentum dan kekuatannya pada tahun 1980-an, baik tembakau maupun nikotin yang dikandungnya, dicerca para pejabat kesehatan publik. Dan pada 1988, laporan Surgeon General AS untuk pertama kalinya menyatakan bahwa nikotin adalah zat yang menyebabkan kecanduan, mendorong kebiasaan (habituating) dan ketagihan (addiction) yang membuat para perokok terikat pada rokok. Dengan demikian perlu ditangani oleh ahli terapi perilaku dan dengan sarana obat-obatan yang membantu berhenti merokok. Laporan Surgeon General, yang disusun Centers for Disease Control (CDC), secara sengaja atau tidak telah menciptakan efek promosi penjualan produk-produk farmasi, dan di sisi lain, mencap buruk produk-produk nikotin industri tembakau atau rokok.
Berbagai kampanye tentang bahaya-bahaya tembakau gencar dilakukan dan melibatkan berbagai pihak, misalnya para ahli farmasi, para dokter, para politisi, para penggiat anti tembakau, bahkan badan-badan nasional dan internasional. Berbagai upaya pun dilakukan, mulai dari lobbying dan upaya menggolkan peraturan-peraturan larangan merokok dan larangan iklan, promosi, dan sponsorship produk tembakau ini, yang pada umumnya semua biaya kampanye ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, didukung oleh korporasi-korporasi farmasi internasional. Karena perusahaan farmasi tertarik pada pasar raksasa yang amat potensial untuk produk penghenti merokok.
Industri farmasi yang berperan dalam pembuatan produk penghenti merokok, antara lain: Johnson & Johnson (memasarkan koyok nikotin dan obat hirup nikotin dengan merek Nicotrol), GlaxoSmithKline (hasil merger dua raksasa perusahaan farmasi Glaxo Wellcome yang memasarkan Zyban dan SmithKlineBeecham yang memasarkan koyok nikotin Nicoderm CQ), Pharmacia & Upjohn (memproduksi obat anti merokok Nicorette dan Nicotrol), Advanced Tobacco Products, Inc (menjual hak paten teknologi nikotinnya yang merupakan basis produk Nicorette/Nicotrol Inhaler), Hoechst Marion Roussel (memproduksi permen karet Nicorette dan koyok Nociderm), Novartis (meluncurkan koyok nikotin Habitrol), Pfizer (mengembangkan bahan baru untuk membantu berhenti merokok, yang dikenal dengan nama CP-526-555). Dari semua perusahaan obat itu, tiga diantaranya adalah mitra WHO untuk proyek anti tembakau /program pengendalian tembakau global, yaitu; Johnson & Johnson, Pharmacia & Upjohn dan Novartis.
Semua produk obat terapi pencegahan kecanduan merokok itu berbasis dari nikotin, karena Nikotin diakui sebagai “obat ajaib dan zat kimiawi yang mencengangkan”oleh para ilmuwan. Para ahli farmakologi telah meneliti efek fisiologis nikotin dan menemukan bahwa nikotin punya kemungkinan bermanfaat untuk terapi yang signifikan, baik sebagai sarana bantu berhenti merokok maupun sebagai obat untuk menangani aneka penyakit seperti meringankan nyeri, gelisah dan depresi, meningkatkan konsentrasi dan kinerja pada mereka yang menyandang kelainan hiperaktifitas dan lemah dalam pemusatan perhatian, meringankan beberapa gejala pada skizofrenia akut, sindroma tourette, Parkinson dan alzeheimer.
Pada akhir tahun 2000, penjualan obat “berhenti merokok” berbasis nikotin di Amerika mencapai US$ 700 juta, belum termasuk penjualan Zyban obat berhenti merokok non nikotin. Angka ini tidak termasuk penjualan global di luar Amerika yang terus meningkat, sehingga dapat disimpulkan, bahwa obat berhenti merokok adalah bisnis miliaran dolar. Bahkan masih memiliki potensi laba lebih besar lagi di masa mendatang karena WHO juga telah mendorong program berhenti merokok secara global.
Sementara itu orang-orang yang kritis dengan propaganda anti rokok pun tidak tinggal diam, menurut Robert A. Levy, ilmuwan dan pakar matematika dari National Institut of Standards and Technology Amerika, mengungkapkan bahwa perang terhadap rokok dimulai dari setitik kebenaran, bahwa rokok itu memiliki suatu faktor resiko kanker paru-paru. Setitik kebenaran ini kemudian dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu monster kebohongan dan ketamakan, serta mengikis kredibilitas pemerintah dan mensubversi Rule of Law.
Hal senada diungkapkan pula oleh Judith Hatton, co-author buku “Murder a Cigarette”. Menurutnya, pernyataan WHO tentang bahaya merokok tidak lebih dari propaganda yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Data, angka, statistik dan estimasi, tidak lebih dari “Lies Damned Lies.”
Begitu juga dengan A. Colby, yang menulis buku “In Defense of Smokers”, dimana pada pengantarnya ia mengatakan, “saya menulis buku ini untuk menyangkal propaganda anti merokok yang liar, tidak bertanggung jawab dan tidak benar, yang mengaburkan kebenaran”.
Kebenaran apa yang dikorbankan? Levy, Marimont, Hatton, Colby dan orang-orang yang kritis dengan propaganda anti merokok ini mengungkapkan bahwa tembakau bukan penyebab utama dan bukan satu-satunya resiko segala macam penyakit yang disebutkan WHO.
Pernyataan WHO
Dalam paper “Tobacco & Health in the Developing World”, yang dipresentasikan dalam “High Level Round Table” di Brussel Februari 2003, WHO memperkirakan 4,9 juta kematian pertahun disebabkan oleh tambakau. Tanpa tindakan lebih lanjut, diperkirakan tahun 2020 angka kematian itu jadi dua kali lipat dan rata-rata kematian terjadi di negara-negara berkembang. Bersama dengan HIV/AIDS, penggunaan tembakau merupakan penyebab kematian yang paling cepat dan jadi penyebab utama dari kematian prematur di tahun 2020-an.
Tembakau disebut sebagai kontributor utama dari perkembangan begitu besar penyakit-penyakit yang dihadapi negara berkembang. Hal ini meningkatkan ancaman penghancuran pembangunan sosial dan ekonomi negara-negara tersebut. Masalah tembakau merupakan bukan hanya tantangan kesehatan, tetapi juga pembangunan ekonomi dan sosial serta kelestarian lingkungan. Karena itu perlu kontrol lebih luas dan harus jadi prioritas pembangunan.
Kebijakan yang Berpihak
Penelitian menunjukkan, bahwa gangguan tembakau bisa dikurangi melalui pendekatan komprehensif termasuk pendidikan, kegiatan berbasis komunitas dan media, penanganan farmakologi atas kecanduan nikotin, regulasi iklan dan promosi, regulasi udara bersih, larangan penjualan tembakau kepada konsumen di bawah umur dan pajak untuk produk-produk tembakau.
Tapi apakah kebijakan-kebijakan itu akan mempengaruhi tingkat merokok, tentu ini masih bisa diperdebatkan, tapi yang tidak bisa diperdebatkan adalah bahwa mereka akan menciptakan keuntungan pasar yang jelas bagi perusahaan-perusahaan farmasi sehingga mengungguli perusahaan-perusahaan tembakau dalam hal biaya, iklan dan promosi, ketersediaan dan kenyamanan produk mereka.
Jadi jika kita memahami latar belakang kepentingan bisnis di balik agenda anti tembakau ini, maka pernyataan-pernyataan tersebut tidak lebih daripada suatu kampanye politik dagang. Profesor Pierre Lemieux (2001) pernah mengutip kata-kata pencetus ide dan pendiri WHO, Dr. Szeming Sze, “my part in the founding of WHO was 90% diplomatic and 10% medical. It was politics all the time.” Jadi jelas urusannya adalah selalu politik, yang dalam hal ini adalah politik dagang diantara dua kepentingan yaitu bisnis farmasi dan tembakau.

Sukarno dan Jakarta yang Bercerita




Sebuah kota bukan sekedar tembok-tembok beton, ia adalah susunan narasi..sebuah penceritaan
Minggu ini warga DKI Jakarta akan mencari Gubernurnya, saya rasa sudah cukuplah kita memahami siapa yang akan memimpin Jakarta sesuai dengan pilihan kita dan aturan demokrasi yang fair, mungkin yang terbaik di hari minggu yang rileks ini kita bercerita bagaimana sebuah kota menjadi tata ruang yang bercerita.


Dari seluruh pemimpin-pemimpin Indonesia sepanjang negeri ini berdiri. Mungkin yang paling terobsesi dengan Jakarta adalah Sukarno, Dia-lah yang mengubah wajah Jakarta yang tadinya hanya berpusat sebagai tempat kongkow sosialita Hindia Belanda yang berpusar di Harmoni Societet, menjadi skup Jakarta yang meluas, sebuah Jakarta yang tidak terbatas hanya Harmoni Societet, tetapi Jakarta yang hidup di jantung degup rakyat banyak, sebuah etalase bagi panggung kerakyatan. Bila di masa De Jonge, Batavia adalah role model keberhasilan kolonial dalam pemerintahan tata kota dengan pembangunan perumahan elite bagi juragan-juragan perkebunan, jenderal-jenderal Hindia Belanda dan pejabat tinggi Gubernemen, maka bagi Sukarno : “Jakarta bukan saja kemenangan rakyat untuk berdaulat, tapi juga menceritakan pada dunia bagaimana rakyat hidup di tengah kota, budaya urban rakyat kecil tidak digusur oleh pemodal” Sukarno, sendiri secara terus terang berkata “Aku menyukai orang-orang mencuci di sepanjang kanal Gadjah Mada-Hayam Wuruk”
Bagi Sukarno, Jakarta adalah sebuah penceritaan kemenangan, sebuah titik nol kilometer nyawa yang dibangun untuk menghidupkan sebuah bangsa. -Bila di akhir masa kekuasaannya, ia diledek oleh para mahasiswa KAMI sebagai orang tua pikun “Patung dikira celana”. Maka sesungguhnya, Bung Karno menangis melihat tingkah anak muda Indonesia yang gagap memahami seni, gagal mencintai kebudayaan.
Ada satu sisi yang menarik dalam konsep penceritaan tata ruang kota Sukarno untuk Jakarta, terutama sekali soal monumen. -Sukarno memang pada awalnya adalah seorang Arsitek, ketika menjadi mahasiswa ia memiliki nilai sempurna untuk menggambar. Imajinasinya hidup, bila ia menggambar sesuatu ia tidak sekedar menggambar objek tapi menggambar bagaimana objek itu bergerak dan bekerja, penafsiran bukanlah sekedar suatu yang beku dan mati, ia menafsirkan dengan amat lugas, ia paham ruang dialektik suatu karya.
Kekaguman Sukarno dengan monumen adalah ketika ia mengunjungi Rusia pada medio tahun 1950-an,  Ia melihat sendiri bagaimana patung-patung dan monumen menjadi gambaran cita-cita sebuah bangsa. Tapi puncak kekaguman Sukarno bukanlah di Moskow, namun ketika ia mengunjungi Amerika Serikat pada tahun 1956 saat ia melihat Monumen Kemerdekaan Amerika Serikat, sebuah patung obelisk dengan julangannya yang meninju langit, disitu Sukarno terdiam bahkan hatinya bergetar, dia berpikir “dari patung inilah Jefferson memulai pemikirannya, seluruh bangsa bergerak menuju pembebasannya”. Sukarno juga mengunjungi Mesir, ia berdiri di depan Piramida, lalu ia mengunjungi sungai Nil bersama Gamal Abdel Nasser, Sukarno paham bangsa Mesir baru tak perlu bikin monumen karena sejarahnya sendiri adalah Monumen.
Di Jakarta Sukarno kemudian gandrung membangun jiwa dari sebuah bangsa ini. Pertama kali yang ia bangun adalah Monumen Nasional.  Konsep Monumen Nasional (Monas) sebenarnya diinginkan Sukarno karena ia terobsesi dengan Menara Eiffel, kepada beberapa orang Sukarno mengeluh karena Presiden De Gaulle memusuhinya dan tak mengundangnya ke Paris, padahal ia amat ingin ke Paris dan melihat Eiffel, Sukarno pernah membaca satu cerita yang ditulis pada sebuah koran tentang bagaimana berkebudayaannya kota Paris, sehingga ketika pasukan NAZI Jerman masuk, salah seorang komandan pasukannya menangis karena harus mengebom sisi-sisi kota. -Bagaimana bisa saya menghancurkan kebudayaan. Kata komandan Pasukan NAZI Jerman itu, seorang Kolonel Angkatan Darat-. Sukarno menceritakannya ini pada satu pagi di tahun 1953, dengan seorang arsitek ternama bernama Silaban. Tapi rencana ini ditunda karena kisruh politik, soal Parlemen yang melebar ke pengusiran warga Belanda sampai pada pemberontakan daerah.
Lalu Bung Karno berkhayal dan berimajinasi,  ”Apakah kita bisa menjadikan Jakarta sebagai ‘Tweede de Eiffel?’ apakah bisa Eiffel yang nyawa orang Perancis bisa dibangun dalam nyawa orang Jakarta, dengan apa rakyat Indonesia mengenangnya. “Silaban, saya paham setiap manusia pasti mengenang dimana ia berasal, dimana ia lahir, orang Amerika Serikat mengenang negaranya dengan Gedung Putih dan gedung-gedung yang tinggi itu, orang Perancis mengenang menara Eiffel, bagaimana dengan orang Indonesia? dengan apa ia mengenang negaranya? ‘ Sukarno menatap mata Silaban dengan amat tajam.
Saat itu tahun 1953, sebagai Presiden RI ia tidak begitu sibuk, karena pekerjaan sebagai pemimpin praktis diambil Perdana Menteri di Kabinet, ia tidak lagi memegang ruang eksekusi pemerintahan. Ia hanya sekedar pralambang dari kepemimpinan politik. Saat itu Indonesia menganut Demokrasi Parlementer. - Di tahun 1954 diadakan sayembara membangun Monumen Nasional. Sukarno sudah mendapatkan data-data bahwa kemungkinan Jepang akan membayar biaya ganti rugi Perang. Sementara di Parlemen sendiri Konferensi Medja Bundar 1949 digugat oleh kelompok Murba, mereka minta dibatalkan. Sukarno mengambil kesempatan politik : -Mengusir Belanda, menjadikan Proyek perebutan Irian Barat sebagai politik diam-diam menendangi pantat orang Parlemen dan menjadikan Revolusi Nasional pengalihan aset sebagai pusat perjuangan baru. Sukarno berhitung dana Pampasan Jepang akan cukup membiayai proyek-proyek baru tersebut. Ia juga akan menjadikan Jakarta sebagai kota lambang Revolusi.
Pada tahun 1960, sudah masuk sekitar 100-an karya konsep Monumen Nasional, namun panitia sama sekali tak ada yang meloloskan. -Akhirnya dengan sedikit putus asa, panitia menunjuk Silaban untuk membuat gambarnya, namun Silaban membuat gambar dengan nada spektukular, sangat luar biasa besar. Ketika diajukan kepada Bung Karno, Bung Karno menggeleng-geleng “Biayanya terlalu tinggi, ekonomi kita tidak cukup biayai ini” kata Bung Karno. Silaban membalasnya dengan agak ketus “Ya, tunggu saja Pak sampai ekonomi kita membaik”. Sukarno melotot dan berkata “Aku bukan orang yang diciptakan untuk menunggu, kerjakan tapi sesuaikan dengan keadaan”
Akhirnya Silaban tetap mengerjakan dengan dibantu RM Soedarsono sebuah monumen bergaya minimalis tapi begitu bernyawa, di atas lahan 80 hektar. Sukarno menggunakan kebiasaan tata ruang kabupaten untuk membangun tata ruang kota DKI. Dalam tata ruang kabupaten ada ciri pokok yang dikenal : Alun-Alun, Masjid Agung di sebelah barat Alun-Alun, Keraton Kadipaten di sebelah utara Alun-Alun dan Kantor Kepatihan Kadipaten dan Karesidenan di sebelah selatan Kadipaten. -Nuansa ini diikuti Bung Karno, ia memerintahkan tanah Ikada 80 Hektar adalah Alun-Alun Indonesia, sebuah lapangan kebudayaan.
Monas adalah ‘Lapangan Kebudayaan’ disitu Bung Karno bermimpi besar, akan ada panggung teater, Museum dan seluruh pergerakan kesenian rakyat bermula disitu, kemudian dari titik garis lurus Monas akan bertemu dengan Gelora Bung Karno yang melambangkan ‘Suasana Gerak Olah Raga Rakyat’ Bung Karno bermimpi : Kelak disuatu hari bangsa ini akan menjadi bangsa besar, dimana Rakyatnya yang bebas merdeka  membangun kehidupan, menguasai olahraga dunia”.  Stadion Gelora Bung Karno Senayan di masanya adalah Stadion paling besar sedunia.
Bung Karno juga membangun patung-patung, namun ada ciri khas Bung Karno yaitu bila ia membangun Patung, ia membangun sebuah penceritaan, sudut-sudut kota bernarasi. Seperti misalnya Patung Selamat Datang, ia membuat dua orang melambai, ‘Datanglah datang di Tanah Jakarta, Tanah Gerbang Indonesia”. Begitu kata M. Yamin, salah seorang Menteri Sukarno yang amat gandrung dengan Kebudayaan,  melihat Hotel Indonesia dan meninjau rencana pembuatan Patung Selamat Datang, tak lama kemudian M Yamin meninggal sebelum sempat pembukaan Hotel Indonesia dan peresmian Patung Selamat Datang.
Di Cikini ada hadiah Patung yang teramat cantik dari Pemerintahan Moskow,   Patung ini dibuat oleh ayah anak Matvel Manizer dan Otto Manizer, seorang ahli pahat dari Sovjet Uni. Patung ini bercerita seorang anak bangsa dari kaum tani berjuang pergi bertempur dan ibunya menangis. Bung Karno karena patung bukan sekedar sosok, tapi Patung adalah sebuah media reflektif yang dihentikan oleh waktu sebagai cermin bagaimana kenangan disimpan di laci-laci langit pikiran banyak orang.
Di akhir pemerintahannya ketika pasukan tak dikenal mengepung Istana Negara, Gubernur DKI yang juga teman ngobrol Bung Karno, Henk Ngantung ditangkap tentara Pro Suharto karena ia bagian dari Lekra, seluruh kawan-kawan Bung Karno satu persatu diciduk. Bung Karno sendirian dalam ruang sunyi-nya. Ia memilih Ali Sadikin sebagai ganti Sudiro, Sukarno tak begitu suka dengan Sudiro yang terlalu birokratis, ia ingin Ali paham bagaimana cara pikir Sukarno.
Soeharto tahu bahwa pengangkatan Ali Sadikin adalah ‘bargain’ diam-diam dengan Sukarno bahwa Angkatan Darat akan berhadapan ‘head to head’ dengan Angkatan Laut, apalagi di Surabaya Panglima KKo Hartono sudah siap perang dengan Soeharto. “Tinggal tunggu perintah Bung Karno”.  Tapi Soeharto tak terpancing untuk mendongkel Ali, bahkan Ali didiamkan sampai tahun 1977.
Justru Jakarta di Jaman Ali Sadikin inilah, mengalami lompatan luar biasa.  Ali Sadikin dijadikan barometer untuk mengukur tingkat keberhasilan memimpin Jakarta. Ali bukanlah pemimpin DKI yang sekedar nge boss, tapi ia benar-benar membawa Jakarta melompati sejarah, dari sekedar The Big Village menjadi kota modern yang berkebudayaan sesuai dengan apa yang diinginkan Sukarno.
Di tangan Ali, Jakarta dibawa sebagai kota dengan warganya bergerak. Ia membangun gelanggang-gelanggang kesenian, ia membangun pasar-pasar rakyat, ia membangun jalan-jalan. Di tengah masa kekuasaan Suharto yang tak begitu menyukainya dan Ali disuruh nyari duit sendiri untuk pembangunan DKI padahal Pemerintah Pusat baru saja dapat bantuan besar dari negara maju. Ali Jalan terus!…ia pakai dana judi untuk bangun Jakarta dan ini ia bertarung dengan banyak orang. Sikap keras Ali dikenang banyak orang sebagai tonggak nol kilometer kepemimpinan DKI.
Setelah era Sukarno dan mundurnya Ali Sadikin di tahun 1977, Jakarta hanya sekedar kota yang bergerak tanpa arah.  Manusia Indonesia gagal mengapresiasi sejarah. Ada cerita soal Patung-Patung di Jakarta yang menarik,  saat itu di akhir tahun 1982 Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo berkata dalam sebuah wawancara yang momennya waktu itu adalah ‘Peringatan hari kesaktian Pancasila’. Sarwedi berkata : “Patung itu patung Pak Tani Komunis. Mana ada petani kita sikap angkuhnya begitu. Tidak ada! Di Indonesia mana ada petani yang angkuh? Petani kita sopan-sopan,” Lalu ucapan itu dibumbui kalimat provokatif : “Kalau patung Pak Tani BTI (Barisan Tani Indonesia-organisasi PKI Red), apa haru kita pasang terus?”. Cetusan Sarwedi saat itu menjadi polemik yang amat menarik dan berita di koran-koran. Berbondong-bondong pejabat lain menjilat ucapan Sarwedi, seperti Daoed Joesoef yang katanya orang berbudaya itu ia berkata : “. “Kalau benar patung Pak Tani dan istrinya itu melambangkan petani bersenjata seperti dalam pikiran negara-negara komunis, sudah jelas untuk zaman sekarang sudah tidak tepat lagi,”
Untung ucapan-ucapan penggusuran Patung Pak Tani di counter oleh Adam Malik, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI, bung Kancil yang terkenal dengan prinsip hidupnya ’semua bisa diatur’.  berkata keras :
“Salah sama sekali jika dikatakan bahwa patung itu berbau kolone kelima,” kata Wapres. Menurut Adam Malik, tatkala mengunjungi Uni Soviet sekitar 1960, Bung Karno memintanya–waktu itu ia menjabat Dubes di Moskow –mencari pematung terkenal Rusia, Manizer, untuk membuat patung perjuangan pembebasan Irian Barat. “Dengan demikian patung tersebut bukan hadiah atau hasil pemikiran orang Soviet, melainkan pesanan dan pemikiran Bung Karno sendiri,”
(Majalah Tempo, 16 Oktober 1982)
Soeharto tentu berhati-hati melihat polemik ini, waktu itu Gubernur DKI R Suprapto juga tidak menanggapi ucapan emosional Sarwo Edhie Wibowo soal patung Pak Tani itu.  Dan sampai sekarang Patung Pak Tani tetap menjadi simbol prapatan Cikini, sebuah landmark kota Jakarta yang tak tergusur.
Tapi apakah kemudian Patung Pak Tani yang selamat, tentu tidak dimasa setelah Ali Sadikin banyak patung yang dipindah, yang paling terkenal adalah pemindahan patung Diponegoro karya pematung Italia yang sudah amat terkenal di Monas dipindah ke Jalan Diponegoro tanpa memperhatikan konteks.
Di masa Sutiyoso pernah ada ide bahwa setiap jalan yang bernama Pahlawan akan dibuatkan patung-nya,  ide Sutiyoso ini kelak jadi tertawaan banyak orang karena selain berbiaya besar, bagaimana patung adalah penceritaan bukan hanya membangun sosok yang kaku. Di masa Orde Baru yang terkenal dengan sikap ‘Anti Intelektual’ terhadap kebudayaan yang menyangkut ruang kekuasaan maka Patung-Patung yang didirikan di masa itupun berkisar soal sosok, soal perkelahian seperti pejuang yang mengangkat bambu runcing, jarang dibangun patung yang bercerita, satu-satunya patung yang bercerita dan menjadi landmark di masa Orde Baru adalah patung Arjuna Wijaya yang dibangun Nyoman Nuarta, Suharto menggambarkan dirinya di masa pertarungan maraton dengan Bung Karno, selain semar yang jadi idola Suharto, Suharto yang gemar berpuasa itu selalu mengindentikkan dirinya dengan Arjuna, sementara Bung Karno diidentikkan dengan Adipati Karno, pertarungan Arjuna dengan Adipati Karno dimana di pihak Arjuna kusir kudanya adalah Kresna dan dipihak Adipati Karno kusir kudanya adalah Prabu Salya.  Suharto mendeskripsikan puncak Mahabharata adalah pertarungan antara Arjuna dan saudara kandung lain bapak, Adipati Karno. Dan sejarah memang mencatat Suharto memenangkan pertempurannya 1966/1967 sementara Sukarno di internir di wisma Yaso, terpuruk dan menua, seperti Patung Pancoran yang dilibas dua baris jalan layang.