Jumat, 17 Agustus 2012

Suriah dan Kebohongan Media Mainstream
Salah satu masalah paling mendasar dalam media adalah validitas informasi. Belakangan ini sejumlah media mainstream melancarkan kampanye hitam melalui pemberitaan bohong yang disiarkan ke seluruh dunia. Media Amerika Serikat, Foreign Policy mengungkapkan bahwa dua jaringan televisi Arab, Aljazeera dan Al Arabiya menuding televisi nasional Suriah menutupi kenyataan sebenarnya yang terjadi sejak meletusnya konflik di negara itu. Namun kini faktanya, tudingan tersebut justru dilakukan oleh Aljazeera dan Al Arabiya yang memberitakan kebohongan di Suriah.

Kebohongan Aljazeera terungkap dari dalam dengan keluarnya sejumlah staf dan jurnalis yang tidak tahan dengan kebohongan media Qatar itu. Bulan Mei lalu, Aljazeera diguncang eksodus staf dan jurnalisnya akibat begitu banyak kebohongan media massa itu dalam melansir berita terutama di Libya, Suriah, Bahrain, Saudi. Mereka tidak tahan lagi dengan kebijakan Aljazeera yang menjadi corong propaganda perang, bukannya mewartakan kejadian sesungguhnya.

Aljazeera menjadi corong ambisi perang Emir Qatar di Timur Tengah. Dan dunia jurnalistik kehilangan kepercayaan terhadap Aljazeera yang kini tidak jauh berbeda dengan CNN, Fox News dan BBC.

Rusia Today pada 12 Maret 2012 lalu, melalui Paula Slier mengabarkan bahwa biro Aljazeera di Beirut mengundurkan diri pekan lalu. Mereka adalah Managing Director Hassan Shaaban. Ini lanjutan dari pengunduran diri Staff Ali Hashem, Ghassan ben Jaddo, dan Afshin Rattansi. Alasannya adalah penolakan Aljazeera menayangkan video gempuran pemberontak Suriah. Selain itu menolak menayangkan berita pembantaian yang dilakukan pemerintah Bahrain terhadap rakyatnya sendiri, dan penolakan Emir Qatar atas hasil Referendum Suriah. Dari sinilah Aljazeera terlihat sangat bias.

Seorang wartawan dan produser program televisi Aljazeera menyatakan mengundurkan diri setelah pidato Sekjen Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) soal standar ganda Arab terhadap Suriah. Mousa Ahmad menyatakan bahwa aksinya adalah dalam rangka mendukung Suriah.

Televisi Aljazeera Qatar yang menerapkan kebijakan konfrontatif terhadap Suriah, kembali diprotes oleh karyawannya sendiri yang menentang metode pemberitaan tendensiusnya. Mousa Ahmad bergabung dengan Aljazeera sejak tahun 2009 dan Ahad (4/3) menyatakan berhenti dari stasiun tersebut.



Setelah mendengar pidato Sayid Nasrullah, Mousa Ahmad menyerahkan surat pengunduran dirinya. Ahmad mengatakan, "Arab telah memberi banyak kesempatan kepada rezim Zionis Israel hingga sekarang, akan tetapi mereka tidak memberikan kesempatan sedikitpun kepada Suriah dan bahkan menekankan intervensi militer."

Dalam wawancaranya dengan koran al-Akhbar, Mousa Ahmad mengecam politik Aljazeera terhadap Suriah. Ahmad menuturkan, "Di stasiun televisi itu tidak ada tempat untuk orang moderat. Dengan cara halal atau haram Aljazeera ingin menggulingkan pemerintahan Suriah. Aljazeera adalah lengan politik dan media provokatif. Saya menyaksikan boikot pemberitaan tentang referendum di Suriah, akan tetapi sebaliknya mereka memfokuskan pada perkembangan di Baba Amr, seakan wilayah tersebut adalah tempat suci."

Perubahan watak Aljazeera dibenarkan oleh aktivis Don Debar dan blogger Ted Rall. Kondisi ini mulai terasa sejak April 2011, ketika Emir Qatar mengambil penuh kendali profesional Aljazeera. Perubahan kian mencolok setelah Direktur Aljazeera Wardah Khandar undur diri September 2011 setelah mengabdi 7 tahun.

Sumber lain mengatakan bahwa perubahan arah Aljazeera berkat lobi menteri luar negeri Amerika Hillary Clinton. Amerika menghendaki agar Aljazeera sama seperti corong propaganda perang Barat semacam CNN, BBC dan Fox News. Usulan Washington itu diamini oleh Emir Qatar Syekh Hamad bin Khalifa al Thani. Dan sejak itu Emir menyerukan propaganda perang media sesuai dikte Amerika.

Pada 14 Maret 2012, Veterans Today dari Amerika melalui Stephen Lendman mencatat beberapa kejadian penting terkait sejarah Aljazeera yang agresif menghasut kerusuhan di Libya, Suriah dan Iran. Hal ini sejalan dengan agenda Amerika-Inggris-Israel. Segala upaya dan ajakan damai ditolak melalui Aljazeera yang menyuarakan dikte Emir Qatar.

Ironisnya Sekjen dan Utusan PBB ikut terjebak dalam perangkap mesin propaganda perang media. Mereka menyarankan intervensi asing di Suriah sebagaimana di Libya, tanpa menyinggung sama sekali aksi kerusuhan yang dilakukan pemberontak. Mereka juga tidak melihat kenyataan melalui berita SANA  bahwa ribuan rakyat Suriah di Damaskus menolak intervensi asing.Tidak hanya itu mereka juga menyangkal bukti bukti keterlibatan perusuh asing yang menyusup ke Suriah atas restu komandan NATO.

TV Global Research dari Kanada membahas masalah yang sama yang diangkat oleh Rusia Today. Seperti biasanya Hanya mainstream media Barat yang tutup mulut. Sangat disayangkan jaringan TV Aljazeera yang menjangkau 50 juta pemirsa di seluruh dunia hancur reputasi gara-gara melayani ambisi pribadi Emir Qatar.

Sebelumnya kebohongan juga dilakukan media mainstream semacam BBC yang tertangkap basah melakukan penipuan berita foto. Di situsnya tertanggal 27 Mei, BBC memuat foto mayat-mayat dan diklaimnya sebagai korban pembantaian massal di di Houla. Tentu saja, yang dituduh sebagai pembantai adalah tentara Suriah. Padahal berbagai fakta menunjukkan bahwa yang menjadi korban pembantaian itu adalah orang-orang pro pemerintah. Kedua, secara logika saja, tidak ada keuntungan yang didapat Assad dengan membantai massal warganya sendiri. Keuntungan dari peristiwa ini justru didapat oleh pihak oposisi.

Kebohongan BBC terungkap setelah fotografer asli foto tersebut protes dan memberitahu bahwa itu adalah foto korban pembunuhan massal di Irak tahun 2003. BBC mencabut begitu saja foto itu, tanpa  minta maaf. Sementara foto itu sudah terlanjur disebarluaskan ke seluruh dunia, dan sudah diposting ulang pula oleh banyak orang. Tujuan utama dari aksi pembantaian massal yang sangat kejam ini adalah agar PBB menyetujui  ‘humanitarian intervention' dalam bentuk pengiriman pasukan perang internasional ke Suriah untuk menggulingkan Assad, sebagaimana yang sudah terjadi di Libya. 

Rabu, 15 Agustus 2012

Sosok Dibalik Bos Besar SBY dan Demokrat


Hartati Murdaya Poo, Wanita Paling Sakti di Indonesia
Saya pernah ungkap siapa itu Hartati Murdaya Poo. Wanita paling sakti di Indonesia. Majikan SBY & Ani SBY. Pernah juga jadi majikan Megawati. Kenapa Hartati Murdaya disebut sebagai Majikan SBY, Ani SBY atau Megawati? Karena mereka bisa berkuasa jadi presiden karena uang Hartati MP. Sebagai konglomerat, Hartati dan suaminya royal membantu dana politik untuk capres-capres atau partai-partai besar seperti PDIP dan Demokrat.

Akhir 2003, Hartati mendapatkan "petunjuk ilahi" bahwa masa keemasan Megawati akan berakhir. SBY akan jadi penguasa baru. Tanda-tanda alam sudah ada. Hartari yang dulu sangat akrab dengan Megawati, pelan-pelan tarik diri. Mulai jarang main ke istana atau kemanggisan. Dia mulai dekati SBY & Ani SBY. Tapi suami Hartati, Murdaya Poo tetap jaga gawang. Tetap tempel Mega dan Taufik Kemas. Jaga-jaga jika Mega masih terpilih jadi Presiden.
Puncaknya ketika Mega marah besar pada SBY karena SBY menipu Megawati 4 kali tentang niat atau rencana SBY maju dalam pilpres 2004. SBY sebagai menkopolhukam ditanya 4 kali oleh Presiden Mega apakah ada rencana maju dalam pilpres atau tidak. SBY dengan tegas jawab : TIDAK !  Namun ternyata, intelejen dan staf-staf Megawati lapor bahwa SBY terus secara intensif buat persiapan untuk maju nyapres melalui Partai Demokrat. Megawati marah. Tidak mau lagi ajak SBY keliling daerah. Tidak undang SBY dalam rapat-rapat kabinet. SBY dicuekin. SBY pun ngambek dan mengadu ke pers.
Curhat dan keluh kesah SBY atas perlakuan "zalim" Presiden Megawati dimuat berbagai media nasional. SBY mengeluh dicuekin Megawati. Curhat Menkopulhukam SBY itu langsung direspon oleh Bapak Negara Taufik Kemas dengan ejekan SBY : SBY Jenderal Cengeng !! Media muat sebagai headline. Akibat ejekan Taufik Kemas terhadap SBY yang dimuat besar-besaran oleh media massa, popularitas SBY melambung. Meroket. SBY dapat simpati pers & rakyat.
Kemudian SBY undurkan diri sebagai Menkopolhukam kabinet Gotong Royong Megawati. SBY masih terlunta-lunta. Dia dikasih kantor dan modal oleh Hartati. Dengan mundurnya SBY sebagai menkopolhukam, Partai Demokrat yang tadinya hanya diurus oleh Ani SBY dan Subur Budhisantoso pun mulai dilirik SBY. SBY semula tak yakin dan tak percaya debgan partai demokrat. Tidak mau mengurus dengan serius. Ketum PD Prof Subur sering mengeluh minimnya perhatian SBY pada PD. Tapi Ani SBY selalu yakinkan Prof Subur : "wes Prof ga usah mikirin SBY. Ntar SBY urusan saya. Kita bangun aja PD baik-baik. Ntar Bapak juga ikut". 
Saat itu yang banyak bantu pendanaan partai demokrat adalah Hartati & Ventje. Hartati akrab banget dengan SBY & Ani SBY. Kemana-mana selalu bersama-sama. Ketika Hartati berhasil peroleh kredit haram 1.5 triliun dari Bank Mandiri dengan agunan tanah asset negara 33 ha di kemayoran, dia juga bantu PD. Diduga keras sebagian uang haram 1.5 Trilium dari bank mandiri itu masuk ke PD. Hanya 200 M yang digunakan untuk bangun kompleks PRJ. Selain diduga mengalir ke Partai Demokrat, uang haram 1.5 Triliun itu juga digunakan untuk take over 40% saham PT. Metropolitan Kencana.
Jadi, bisa dikatakan, Hartati Mudaya Poo ini adalah pemegang saham mayoritas di Partai Demokrat. Owner PD. Posisinya pun sekarang Dewan Pembina. Ketika SBY berkuasa jadi Presiden RI, Hartati Murdaya adalah Ratu Republik Indonesia. Semua proyek pemerintah & BUMN tak lepas dari tangannya. Pejabat-pejabat tinggi, menteri, dirjen, kepala Lembaga, direksi BUMN dan seterusnya tidak ada yang berani sama Hartati. Melawan? Pecat !
Hartati hanya tidak berkutik jika berhadapan dengan kepala daerah non Demokrat karena tangan kekuasaan SBY tidak sampai kesana seperti Bupati Buol.   Kini Hartati sudah jadi tersangka kasus Suap Buol. KPK akan segera tahan. Buruaaaan !! Ntar HMP kabur dan KPK RI tidak bisa kembangkan kasus lain.  Jika KPK RI kembangkan kasus korupsi HMP, rakyat RI pasti akan geger. Korupsinya dimana-mana sejak 15 tahun terakhir ini. SBY terancam jatuh !  Puluhan bahkan ratusan pejabat tinggi republik ini bakal nyusul jadi tersangka bersama HMP. Ada juga kasus korupsi bea masuk 300 M.   Kasus korupsi bea masuk film Impor 300 M itu sempat heboh di media massa. Terus hilang lenyap karena intervensi HMP. Dirjen BC dipecat !
Jika KPK RI serius mau usut kasus korupsi HMP yang jumlahnya berjibun dan kerugian negara puluhan triliun itu, DPR harus dukung KPK RI.   DPR harus segera cairkan anggaran KPK untuk sewa atau beli gedung baru dan rekrut ratusan penyidik. Indonesia gonjang ganjing, istana gempa ! Saya cukupkan dulu tentang HMP. Tidak boleh terlalu detail. Nanti KPK tidak bisa bekerja dan istana/cikeas mencak-mencak sama saya.
Sepak Terjang Kompol Gatot Subroto & Hubungannya Dengan Keluarga Cikeas
Yang menjadi Bendahara kelompok pengajiannya keluarga SBY adalah Kompol Gatot Subroto yang sekampung dengan SBY di Pacitan, Jatim.  Kompol Gatot Subroto ini awalnya bintara polisi yang ambil Secapa Polri. Hebatnya, Kompol Gatot Subroto menduduki jabatan Kasie Satpas SIM Polda Metro Jaya di Jl. Daan Mogot sejak th 2004-2010.  Bayangkan dia duduki jabatan basah dan empuk selama 6 tahun, melintasi 5 Kapolda Metro Jaya. Kompol Gatot Subrto menjabat Kasie Satpas SIM Polda Metro th 2004 sejak Kapolda-nya Irjen Firman Gani,  Irjen Adang Firman, Irjen Wahyono, Irjen Timur Pradopo dan Irjen Sutarman.
Jarang ada Kasie SIM menjabat selama itu, tak sembarangan orang bisa menjabatnya. Jika tidak ada bekingan orang kuat dan uang banyak, jabatan Kasie SIM hanya sebatas mimpi. Soal kemampuan nomor dua, disini tidak berlaku aturan resmi. Kompol Gatot Subroto ini sering salah tingkah dan memerah wajahnya kalau diledek… “Anda layak dapat penghargaan MURI dan Guiness Book of Record”.
Suatu ketika, Kompol Gatot Subroto pernah menjawab ketika ditanya mengenai ini, katanya: “Begini, saya ini memang ahlinya ilmu perkalian, penambahan dan pembagian, makanya saya dipercaya menduduki jabatan itu cukup lama. Setiap hari Satpas SIM Polda Metro sedikit mengeluarkan 3.000 SIM baru, belum lagi SIM perpanjangan. Sudah menjadi rahasia umum kalau mengurus SIM sendiri itu susahnya minta ampun . Tapi urus melalui biro jasa dijamin lulus, asal mau bayar Rp 500rb (SIM C) dan paling murah Rp 800rb (SIM A). Belum SIM kategori lain, kebayang setoran Biro Jasa ke Satpas SIM…
Yang lebih hebat lagi, begitu Kompol Gatot Subroto selesai menduduki jabatan Kasie Satpas SIM pada th 2010. Diapun langsung menduduki jabatan yang lebih #basah dan empuk di Direktorat Lalulintas Polda Metro. Yaitu menjadi Kasie STNK Polda Metro Jaya hingga sekarang. Anehnya lagi, posisi Kasie STNK yang sebelumnya Pos Kompol, ketika dijabat Gatot kok menjadi AKBP. Why?
Saking hebatnya Kompol Gatot Subroto ini, pada acara perpisahannya sebagai Kasie SIM Polda diadakan pesta yg sangat mewah. Kompol Gatot Subroto yang juga mantan Kasatlantas Bekasi ini pernah menolong “muka” Irjen Pol Djoko Soesilo. Irjen Pol Djoko Soesilo saat itu menjabat sebagai Dirlantas Polda Metro Jaya. Irjen Pol Djoko Soesilo ini dulu sempat tersandung kasus jual beli bantuan khusus nomor cantik Sekretariat Negara. Beberapa tahun lalu marak jual beli dua angka nomor cantik nopol bantuan Sekneg oleh Ditlantas Polda Metro Jaya. Nomor cantik ini sebetulnya TIDAK utk diperjual belikan ke masyarakat umum & hanya diperuntukkan bagi pjbt Negara. Tidak tanggung-tanggung, dua nomor cantik ini harganya cukup fantastis, bisa sampai Rp 100 – Rp 200 juta. Nah uang dari hasil jual beli nomor cantik ini tidak masuk ke kas Negara dan masuk ke kantong pejabat Ditlantas Polda Metro Jaya.
Kompol Gatot Subroto yang dekat dengan Seskab Sudi Silalahi ini berperan dalam menyelamatkan posisi Djoko. Karena jasa besar Kompol Gatot Subroto inilah Irjen Pol Djoko Soesilo menghadiahi Gatot sebagai Kasie SIM. Itulah sekelumit kisah andalan anak kesayangan Irjen Djoko Soesilo karena hubungan #khusus Kompol Gatot dengan Cikeas.

Sumber: @TrioMacan2000Rakyat