Kamis, 08 Maret 2012

Kekuatan Bunga - Berbunga (Compounding Interest)



Bulan Januari ini adalah sebuah bulan yang agak menyedihkan bagiku. Beberapa teman yang saya kenal baik di pabrik di-PHK oleh perusahaan. Salah satu Manager Senior yang sangat saya hormati, juga dipecat dan dipulangkan ke negara asalnya. Mungkin karena perusahaan menganggap gaji mereka terlalu tinggi, mungkin juga karena hal yang lain, saya tidak tahu. Moga-moga mereka segera mendapatkan pekerjaan yang baru.

Anyway, hidup tetap berlanjut. Saatnya bercerita lagi.

Hari ini, saya akan menulis tentang masalah bunga-berbunga (compounding interest), hal yang mana yang menurut Albert Einstein adalah kekuatan terbesar di alam semesta…

Masih segar dalam ingatan saya, beberapa tahun terakhir saya sering didatangi beberapa teman-teman saya yang mau mempromosikan unit link investasi lewat asuransi. Tabel favorit mereka adalah sebuah tabel berisi kolom-kolom di mana diilustrasikan apa yang akan terjadi dengan uang saya bila saya menanamkan uang di unit link yang dikelola oleh manager investasi mereka. Menurut mereka, asumsi 20% pertumbuhan per tahun adalah wajar untuk saham. Dalam jangka panjang, investasi di bursa saham adalah yang paling menguntungkan. Di sisi kolom yang lain, ada asumsi berisi 5% dan 10%.

Menurut penjelasan mereka, saya akan menjadi milyarder kalau saya menanamkan uang saya di produk mereka.

Awalnya saya menolak dengan sopan, tapi saat IHSG mulai melewati angka 2000, saya mulai khawatir, dan sekali-kali akan mencoba memberitahu teman-teman saya yang terus mempromosikan “investasi” ini kepada saya bahwa dunia ini tidak cuma ada bull market, tetapi juga ada yang namanya bear market.

Saya pertama kali bermain saham tahun 1996. Dua tahun kemudian, 1998, terjadi krisis ekonomi, dan saya kehilangan sejumlah uang saya. Kalau direnungkan kembali, kerugian yang saya derita tahun 1998-1999 mungkin tidak seberapa. Pelajaran yang saya dapat pada masa itu menurut saya jauh lebih berharga.

Bagi Anda yang sempat membaca buku “Masa Lalu Uang & Masa Depan Dunia,” buku yang saya terbitkan tahun 2007, setidaknya Anda sudah mendapatkan peringatan untuk mulai keluar dari bursa saham pada akhir 2007. Bagi Anda yang belum membacanya, moga-moga Anda tidak mengalami kerugian di bursa saham waktu itu.

Bankir yang besar tidak akan memaafkan hutang-hutang yang mereka pinjamkan ke debitur mereka. Alasannya sederhana saja, karena mereka memahami kekuatan bunga-berbunga.

Ingat satu hal ini:
Untuk setiap sen uang yang Anda derita, Anda juga kehilangan potensi atas setiap sen yang bisa dihasilkan olehnya di kemudian hari.

Segala dalih bahwa menghapusbukukan hutang akan mengurangi kepercayaan orang lain dan alasan-alasan lainnya hanyalah dalih. Alasan utama yang sebenarnya hanya satu, yaitu karena potensicompounding interest yang luar biasa besar.

Berikut saya berikan contoh tabel berisi compounding interest. Asumsi angka pertumbuhan adalah 5%, 10%, dan 20%.

Angka investasi awal adalah 1 juta rupiah.





Perhatikan satu hal ini:
Compounding Interest selalu berujung dengan grafik parabolik, tidak peduli persentase kenaikan yang digunakan sebesar apa.

Kalau Anda termasuk orang yang percaya bahwa bursa saham “dalam jangka panjang” selalu naik, dan 20% asumsi pertumbuhan adalah “wajar,” maka dengan asumsi IHSG sebesar 1.500, tentunya Anda juga termasuk orang yang percaya bahwa 50 tahun kemudian, Index Harga Saham Gabungan di Indonesia akan menembus angka 11.300.000 (sebelas juta tiga ratus ribu poin)…!!



Kawan… Tidak ada pasar yang sanggup mempertahankan pertumbuhan menurut hukum bunga-berbunga (compounding interest). Tidak ada! Semua bubble di pasar finansial pasti pecah di dunia ini.

Kalimat paling berbahaya dalam dunia keuangan dan bagi keselamatan isi dompet Anda adalah:

This time it is different

Di dunia spekulasi, hal terpenting yang perlu kita pelajari adalah bagaimana mencari tahu kapan sebuah bubble akan pecah. Insideryang mengetahui informasi ini, dan juga para decision maker yang bisa menentukan arah pasar, Anda tidak bisa membayangkan seberapa kaya mereka bisa menjadi di pasar finansial…

Siklus inflasi dan deflasi sama menguntungkannya bila Anda tahu apa yang sedang Anda lakukan. Sebaliknya, bisa juga sama menyengsarakan bila Anda berada di tempat yang salah.

Mengapa saya mengungkit masalah bunga-berbunga kepada Anda?

Jawabannya adalah karena saya ingin Anda mulai berpikir seberapa banyak uang yang sudah dihisap oleh perbankan, baik perbankan internasional maupun perbankan lokal kepada umat manusia.

Tidak semua orang akan percaya bahwa keluarga Rothschild dan klan bankir internasional lainnya adalah manusia yang luar biasa kaya, kaya jauh melebihi imajinasi paling liar bagi siapapun juga yang ada di sini. Tetapi begitu Anda memahami kekuatancompounding interest dengan berjalannya waktu, Anda tidak akan heran lagi.

Ditambah dengan kendali mereka di perbankan (bank sentral, dan (terutama) bank-bank komersial swasta), mereka mengendalikan siapa mendapatkan berapa banyak kredit, dan siapa yang tidak, dan juga kendali kapan menaikkan suplai uang untuk menciptakan inflasi dan kapan mengetatkan suplai uang untuk menciptakan deflasi, sama sekali tidak heran lagi bagaimana klan ini bisa menguasai hampir semua aset berharga dan industri penting yang menguasai hajat hidup orang banyak di dunia ini.

Saya tidak setuju dengan bunga, dan saya tidak setuju dengan kredit, tetapi saya juga tidak sanggup mengubah dunia, tidak ada yang bisa saya lakukan untuk menghentikannya.

Jadi, pesan yang bisa saya berikan kepada Anda hanya satu hal ini: Pertahankanlah uang Anda baik-baik. Gunakan hukum bunga-berbunga untuk kepentingan Anda, bukan sebaliknya.

Saya bukan penggemar Warren Buffet, tetapi ada 2 pesan darinya yang menurut saya memang sangat benar:
1.Jangan kehilangan uang Anda.
2.Jangan lupakan pesan No 1

Bagi Anda yang sedang meminjamkan uang kepada orang, tariklah bunga setinggi yang Anda bisa, dan pastikan debitur Anda tidak akan default (gagal bayar) dengan alasan apapun juga.

Bagi Anda yang sedang berhutang kepada orang lain, segeralah lunasi hutang Anda. Semakin lama Anda berhutang, semakin besarcompounding interest yang akan Anda bayarkan.

Bunga… ditambah dengan berjalannya waktu… Bisa membuat Anda kaya luar biasa… Tetapi bisa juga mendorong Anda (& keluarga Anda) ke jurang kemiskinan yang tak berujung…

Anda ingin tahu nasib seorang individu, sebuah perusahaan, atau bahkan sebuah bangsa?

Perhatikanlah siapa yang sibuk memberikan kredit, dan siapa yang sibuk membayar bunga kredit… Dengan berlalunya waktu, Anda bisa melihat siapa yang akan kaya, dan siapa yang akan menjadi budak.

Pada dasarnya semua negara akhirnya akan menjadi budak, karena semua negara menciptakan uang kepada rakyatnya dalam bentuk kredit. Tidak seperti yang disangka kebanyakan orang, negara-negara “maju,” mereka sama saja seperti kita, diperbudak oleh bankir internasional. Negara-negara high profile seperti Amerika, Inggris, Perancis, dll sedang dalam gerbong kereta ekspres menuju kebangkrutan, sama seperti kita.

Ketika saya menyebut negara, ujung-ujungnya yang saya maksudkan tetap adalah rakyatnya. Sebab kebangkrutan negara pasti akan ditanggung oleh rakyatnya, bisa lewat penarikan pajak yang luar biasa tinggi, bisa lewat inflasi yang sangat tinggi karena negara memutuskan untuk membayar beban hutang dengan cara pencetakan uang baru, bisa juga lewat cara yang bahkan lebih barbarian lagi: penyitaan harta individu secara langsung.

Satu hal yang akhir-akhir ini muncul di berita, yang sangat mengganggu pikiran saya, adalah berita bahwa mungkin pemerintahan negara kita akan menerbitkan surat hutang dalam jumlah masif dalam mata uang luar, seperti US dolar, Yen, dan Euro.

Kawan,
Hutang Dolar harus dibayar Dolar
Hutang Yen harus dibayar Yen
Hutang Euro harus dibayar Euro

Pemerintah kita hanya mungkin mencetak rupiah, mereka sama sekali tidak memegang kendali seberapa banyak Dolar, Yen, dan Euro yang akan kita miliki, termasuk nilai tukar rupiah terhadap Dolar, Yen, dan Euro.

Kalau hal ini jadi dilakukan, saya khawatir keputusan pemerintahan periode ini akan membawa Indonesia menuju era kehancuran besar dalam beberapa tahun ke depan.

Semoga itu tidak terjadi…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar