Senin, 12 Maret 2012

Merdekakan Baluchistan dari Pakistan, Hajatan AS Membuat Jalur Logistik di Kawasan Asia Tengah


 


Komentar atas artikel Hendrajit yang berjudul "Prakarsa Anggota Kongres Dana Rohrabacher, Bukti Nyata Gerakan Sistematis Washington Merdekakan Baluchistan Lepas dari Pakistan" :
Seperti biasa, "skema" tidak berubah yakni The Power of Oil, terutama untuk pagelaran di negara-negara yang berakhiran TAN di Kawasan Heartland (meminjam istilah Mackinder) yang dikenal kaya sumberdaya alam dan mineral, hanya tema dan pola kolonialisme boleh berubah mengikuti situasi yang berkembang. Yang lazim digunakan ialah paket DHL (demokrasi, HAM dan lingkungan), atau korupsi, melawan pemimpin tirani, kemiskinan dll seperti Arab Spring di Tunisia, Mesir, Yaman, Syria dan sebagainya. Ketika pola kolonial telah mencapai tahap "pemberontakan bersenjata" (perang sipil), seperti yang terjadi kini di Syria, Libya itu bermakna bahwa hari H dan jam D-nya telah dekat. Maka referendum sebuah wilayah hanya legalisasi saja, atau menggunakan model pemerintahan transisi (NTC) yang gagal total di Libya karena ternyata ada perlawanan maha dahsyat disana. Bagaimana dengan tema dan pola yang ia gunakan di Papua? Persis, tidak? Hanya orang yang terperangkap skema tak dapat melihat gerakan ini, jangan-jangan justru ia menjadi bagian dari upaya referendum ini? 


Kemudian, satu soal lagi. Bagaimana kajian dari sisi pengiriman logistik militer AS ke Afghanistan yang ternyata sering disabotase oleh pemberontak lokal? Katanya route "paling aman" melalui Baluchistan ya? Kalau data itu benar, berarti upaya Dana Rohrabacher "memerdekakan" Provinsi Pakistan adalah dalam rangka membuat jalur logistik. Maknanya, Military Roadmap dalam rangka "Penaklukkan Dunia" milik Pentagon akan terus berlanjut dan cuma ditunda dulu karena kegagalan akibat 10 tahun invasi di Afganistan hanya mampu menguasai "rempah-rempah" (opium).  
Barangkali yang perlu diwaspadai saat ini di Baluchistan adalah penerapan methode Perang Candu dan Provincial Recostruction Team (PRT). Selain biayanya lebih murah tanpa harus mengerahkan militer secara terang-terangan, juga tidak mencolok di mata internasional. Saya rasa, the power of oil akan terus berjalan dengan tema dan pola-pola yang lebih canggih lagi di Baluchistan!
Maka saya himbau: “Cukup sudah kau jual agama dan negara ini, apa yang akan kamu wariskan nanti untuk anak cucu; jangan lagi engkau obrak-abrik negeri ini mengatas-namakan demokrasi, kebebasan, HAM dan banyak lagi!”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar