Rabu, 25 April 2012

Strategi Baru Amerika Dalam Memburu Emas



Ada upaya yang terkoordinasi oleh Departemen Pertahanan Amerika, Departemen luar negeri dan CIA, didorong oleh unsur-unsur Goldman Sachs pada bagian administrasi Pemerintahan Obama, untuk mengacaukan sebagian besar bangsa-bangsa penghasil utama emas tertentu dalam rangka untuk membawa mereka ke garis 'orbit' Amerika. Dengan emas menjadi komoditas strategis baru, menyalip minyak. Indonesia, yang peringkat ketujuh dalam produksi emas setelah Cina, Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan, Rusia, dan Peru. Dan sebagai bangsa Muslim terpadat di dunia, telah menjadi target terbaru destabilisasi Amerika, menurut sumber-sumber intelijen di Asia.


Wyane Madsen mengingatkan bahwa aksi subversi Amerika dan sekutu-sekutunya digelar lewat:
1) Jaringan mata-mata yang bersembunyi di balik yayasan kemanusiaan. Misalnya: USAID, National Endowment for Democracy (NED), National Democratic Institute (NDI), International Republican institute (IRI), Open Society Institute (OSI) milik George Soros.
2) Dari dulu Amerika dan para sekutunyamenggunakan kelompok Islam Wahabi hardliner untuk merongrong dan menjatuhkan pemerintah nasionalis yang ingin mandiri. Di Irak, Afgan, Tunisia, Yaman, Mesir, Libya dan Suriah saat ini adalah contoh terkini. Di mana grup Osama dkk bergandengan tangan dengan Amerika-Inggris-Israel-Saudi-Qatar. Pemimpin boneka islamis adalah favorit karena bodoh dan membuat negara tidak maju.
3) Upaya destabilisasi dan teror oleh asing tidak akan berjalan tanpa bantuan “domestic friends” yang haus kekuasaan.
4) Amerika memainkan kartu Freeport-Papua untuk memaksa agar SBY tunduk.
4 Point di atas sesungguhnya bukan hal baru. Karena bukan rahasia lagi bahwa Amerika sedang berpetualang untuk apa yang dinamakan “never ending war” (perang tiada henti). Sebuah strategi untuk menjamin Amerika dominan secara militer di seluruh pelosok dunia. Sesuai pesan Presiden GWH Bush pada tahun 1990 bahwa sudah saatnya Amerika New World Order. Melalui perang dan penaklukan, apapun caranya dan resikonya.
Sebelumnya Wayne Madsen pernah mengungkap latar belakan Barak Obama. Dia menemukan bukti bahwa Obama hidup di keluarga agen rahasia CIA amerika. Baik ayah kandung, ayah angkat, ibu kandung dan neneknya bekerja secara terselubung untuk CIA. Sang ibu ( Ann Dunham ) dan ayah angkat (Soetoro), menurut temuan Madsen adalah berperan serta dalam menggulingkan Presiden Soekarno.
Untuk mendorong perang akbar dan nuklir dengan target Iran maka Israel sibuk menggelar aksi “false flag” di Bangkok, India dan Georgia. Di Bangkok pelakunya adalah Marodi, warga Yahudi Iran dari kelompok MEK. Israel yang menggelar, Iran yang dituduh.
Sekarang sudah banyak yang paham bahwa perang sengaja direkayasa untuk membenarkan intervensi militer, untuk mendudukkan pemimpin boneka, kemudian mencuri kekayaan alam negara yang diduduki.

Wayne Madsen, Jurnalis investigative, mantan Angkatan Laut Amerika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar