Jumat, 25 Mei 2012

Perampokan Uang Rakyat Karena Korupsi di Pertamina & Petral



Sesuai informasi resmi dari Petral dan Pertamina : Petral tahun 2011 impor 266.6 juta barrel minyak mentah (crude), premium dan solar, Harga rata-rata untuk impor tersebut : Crude US$ 103, Gasoline US$ 118 & Solar US$ 123 per barrelnya. Uang rakyat habis US$ 32 Milyar/ 275 Triliun. Jumlah 266,6 juta barel yang diimpor Petral itu setara dengan 42.389.400.000 liter atau 42.3 juta kiloliter. 31.8 juta kilang minyak produk. Sedangkan minyak mentah atau crude yang diimpor melalui Petral antek si mafia BBM adalah 66 juta barel atau 10.5 juta kilo liter.
Sementara itu, sesuai info resmi KemenESDM konsumsi BBM nasional kita pada 2011 adalah sebanyak 68 juta KL (42 juta atau 264 juta barrel adalah BBM bersubsidi. Sisanya 26 juta KL atau 163 juta barel BBM non subsidi). Angka pasti dan detail jumlah konsumsi BBM bersubsidi dan BBM Non subsidi sulit didapatkan. Berbeda-beda antara pertamina dan KemESDM. Tetapi selisih perbedaan itu tidak begitu jauh dari total angka 68 juta kiloliter. Nah sekarang kita mulai hitung-hitungan sederhana terhadap data tersebut. BBM 68 juta KL itu setara dengan : 427 juta barrel. Terdiri dari 42 juta KL = 264 juta barrel minyak produk (bensin/solar dll).
Kita impor 200,6 juta barrel atau 31.8 juta KL minyak produk. Artinya sisa 36.2 juta KL dipenuhi dari kilang minyak dalam negeri. Sesuai info dirut Pertamina ke publik, kapasitas kilang minyak RI adalah = 41 juta kilo liter. Ada selisih 5 juta KL dari impor. Dirut Pertamina juga katakan konsumsi BBM RI total hanya 56 juta KL. Ada selisih dengan data resmi 12 juta KL.
Info dari distributor resmi Pertamina sebutkan penjualan BBM non subsidi thn 2011 = 26.4 juta KL. Padahal konsumsi BBM subsidi 41.7 jt KL. Jika ditotal data tersebut dapat konsumsi total 68 juta KL. Sedangkan Pertamina sebutkan total konsumsi hanya 56 juta KL pada 2011. Jika total konsumsi BBM nasional hanya 56 juta KL pada tahun 2011. Logikanya penjualan/konsumsi BBM nonsubsidi = 14 juta KL. Artinya ada selisih penjualan BBM non subsidi sebesar : 26.4 - 14 juta KL = 12.4 juta KL. Apa arti semua ini???
Jawabannya sederhana : 12.4 juta BBM bersubsidi digelapkan/dialihkan/dijual dalam bentuk BBM non subsidi !!!. Itulah sebabnya impor BBM oleh petral naik terus untuk menutupi penggelapan penjualan BBM bersubsidi ke BBM nonsubsidi.
Berapa kerugian negara / uang rakyat akibat pengalihan/penggelapan 12.4 juta kiloliter BBM bersubsidi ini?. asumsi selisih BBM subsidi dan nonsubsidi Rp. 4000/liter. Maka kerugian negara/uang rakyat : 12.4 juta KL x 4000 = Rp. 49.600.000.000.000. Rp. 49.6 triliun uang rakyat dirampok oleh oknum-oknum PERTAMINA & PETRAL akibat penggelapan BBM bersubsidi. Ini sebabnya BBM langka dimana-mana.
Pengalihan BBM bersubsidi untuk dijual menjadi BBM nonsubsidi sudah berlangsung lama dan semakin marak jika harga minyak dunia naik. Sekitar 50 triliun uang negara dirampok pada tahun 2011 oleh oknum Pertamina. Mahfud MD teriak : Pertamina Terkorup. Sekarang beliau diam. Ternyata Pertamina datang menyembah-nyembah ke rumah Mahfud MD mohon jangan diungkit-ungkit masalah korupsi Pertamina dan berjanji akan usut korupsi itu. Tapi rakyat terlanjur dirampok oleh pertamina. Narasumber saya mantan petinggi Pertamina berikan laporan betapa kejinya korupsi Pertamina. Uang hasil rampokan Pertamina itu mengalir kemana-mana, mulai dari istana sampai DPR. 50 triliun jadi bancakan para koruptor !
Kasus Lady Gaga dan seterusnya itu hanya pengalihan isu saja ..kasus remeh temeh, agar kasus korupsi Pertamina ini dilupakan publik. Publik disibukan dengan isu Lady Gaga, FPI dan seterusnya...sementara Pertamina terus merampok puluhan milyar per hari di depan mata kita. Media seperti TVone atau ILC bahkan Bang Karni Ilyas pun terkecoh siarkan isu Lady Gaga & FPI tapi lewatkan isu perampokan uang rakyat. Isu korupsi Petral, pembajakan MT SMYRNI, peledakan bom pipa, kelangkaan BBM, korupsi Pertamina itu jauh lebih penting dan mengerikan. 
Sekian dulu tentang korupsi BBM bersubsidi yang merugikan negara Rp. 50 triliun pada 2011 yang lalu. Semoga bermanfaat..... Terima kasih !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar