Kamis, 10 Mei 2012

Howard Zinn, Sejarawan dan Profil Inteketual Progresif


Penulis : Mark Feeney


Howard zinn, sejarawan universitas boston dan aktivis politik, yang sejak awal telah menjadi oposisi terhadap keterlibatan Amerika di Vietnam dan kritikus terkemuka terhadap Rektor universtas boston, John Silber, meninggal karena serangan jantung hari ini di Santa Monica, Calfornia, saat sedang dalam perjalanan, demikian keterangan keluarganya. Ia meninggal pada usia 87 tahun.
"Tulisan-tulisannya telah merubah kesadaran satu generasi, dan membantu membuka jalan baru dalam memahami serta memberikan makna yang penting bagi hidup kita," demikian menurut Noam Chomsky, aktivis sayap-kiri dan dosen di MIT. "Saat aksi telah diserukan, seseorang haruslah yakin berada di garis depan, memberikan contoh yang dapat dijadikan teladan dan kepercayaan."
Bagi Dr. Zinn, aktivisme merupakan pembongkaran alamiah saja bagi pembaruan sejarah yang dia ajarkan. Ia menulis buku yang sangat terkenal, "Sejarah Rakyat Amerika" (1980), yang mengunggulkan rakyat sebagai pahlawan ketimbang bapak-bapak pendiri bangsa--yang sebagian besar adalah para pemilik budak, yang sangat terikat erat pada kemapanan, sebagaimana sering dengan segera dikatakan oleh Dr.Zinn--atau pahlawannya adalah kaum tani yang melakukan Pemberontakan Shay dan para aktivis serikat buruh pada tahun 1930-an.
Sebagaimna ia menuliskannya dalam oto-baografinya, "You Can't Be Neutral on a Moving Train" (Kau Tak Bisa Netral terhadap Kereta yang Bergerak) (1994), "Sejak awal, apa yang aku ajarkan dimaknai juga oleh sejarah hidupku. Aku harus mencoba selalu jujur terhadap pandangan-pandangan yang berbeda, tapi aku ingin lebih dari sekadar mengajarkan 'obyektivitas'; aku ingin mahasiswa-mahasiswaku meninggalkan kelas bukan saja sekadar mendapatkan informasi yang lebih baik, tapi lebih siap menghancurkan kebisuan, lebih siap untuk berbicara, lebih siap bertindak melawan ketidakadilan di mana pun mereka temukan itu. Hal tersebut, tentunya, merupakan resep untuk mengatasi berbagai masalah." 
Benar, itulah resep yang menyebabkan kebencian antara Dr. Zinn dan Dr. Silber. Dr. Zinn lah yang dua kali mendorong pemungutan suara untuk menghentikan rektor Universitas Boston, yang menyebabkan dr. Zinn dituduh sebagai penghasut (tuduhan yang dengan segera dicabut kembali) dan dijadikan acuan sebagai contoh dari dosen yang "meracuni sumur dunia akedemik".
Dr, zinn adalah wakil ketua komite pemogokan saat dosen-dosen Universitas Boston meninggalan sidang akedemik. Saat pemogokan telah dilancarkan, dia dan 4 koleganya dituduh melanggar kontrak ketika mereka menolak menghentikan pemogokan para sekretaris. Tapi tuduhan terhadap "Sang lima dari Universitas Bosoton" akhirnya dibatalkan.
Dr. Zinn lahir di kota New York, 24 Agustus, 1922, anak dari keluarga imigran Yahudi, edward Zinn, seorang pelayan, dan Jennie (Rabinowitz) Zinn, ibu rumah tangga. Ia murid sekolah negeri New York dan bekerja di Brooklyn Navy Yard , sebelum bergabung di Angkatan Udara selama perang Dunia II. Ia bekerja sebagai pembom di Angkatan Udara Divisi ke-18, dan dia "dianugerahi" tanda jasa dan pangkatnya naik menjadi letnan dua.
Setelah perang, Dr. Zinn bekerja serabutan hingga akhirnya mendaftarkan diri ke Universitas New York dalam usia 27 tahun. Ia, yang menikahi Roslyn Shechter pada tahu 1944, bekerja sebagai supir truk angkutan gudang untuk membiayai kuliahnya. Ia menerima gelar sarjana mudanya dari uiversitas New York, kemudian mendaftarkan diri pada program S1 dan doktoral bidang sejarah di Universitas Colombia.
Dr Zinn adalah instruktur di Upsala College dan dosen di Brooklyn College sebelum bergabung di fakultas Spelman College di Atlanta, pada tahun1956. Dia juga bekerja untuk lembaga penelitian sejarah perempuan kulit hitam sebagai ketua departemen sejarah. Di antara muridnya adalah novelis Alice Walker, yang menyebutnya sebagai "guru terbaik yang pernah ia miliki," dan juga Marian Wright Edelman, yang kemudian menjadi ketua lembaga bantuan pendanaan untuk anak-anak.
Selama saat-saat tersebut, dr. Zinn begitu aktif dala gerakan hak-hak sipil. Ia bekerja sebagai komite eksekutif pada Komite Koordinasi Mahsiswa Anti-kekerasan, organisasi yang paling progresif pada saat itu, dan ia juga terlibat dalam berbagai demonstrasi.
Dr. Zinn kemudian menjadi dosen pembantu dalam bidang ilmu politik Universitas Boston pada tahun 1964 dan menjadi dosen penuh pada tahun 1966.
Aktivisme yang paling menjadi fokusnya adalah menentang perang Vietnam. Dr. Zinn, tak terhitung bayaknya, berbicara pada berbagai aktivitas protes, dan mendapatkan perhatian nasional ketika dia, dengan beberapa aktivis anti-perang terkemuka, seperti pendeta Daniel Berrigan, pergi ke Hanoi pada tahun 1968 untuk menerima pengembalian tentara-tentara amerika yang ditahan Vietnam Utara.
Keterlibatan Dr.Zinn dalam gerakan anti-perang mendorong ia menerbitkan dua bukunya: "Vietnam: The Logic of Withdrawal" (Vietnam, Logika Menghentikan Perang) (1967) dan "Disobedience and Democracy" (Ketidakpatuhan dan demokrasi) (1968). Sebelumnya, ia juga menerbitkan "LaGuardia in Congress" (LaGuardia dalam Kongres) (1959), yang mendapatkan penghargaan American Historical Association's Albert J. Beveridge Prize; "SNCC: The New Abolitionists" (SNCC: Gerakan penghapusan perbudakan Baru) (1964); "The Southern Mystique" (Mistik Selatan) (1964); dan "New Deal Thought" (Pemikiran Gagasan Baru) (1966). dr. Zinn juga penulis "The Politics of History" (Politik sejarah) (1970); "Postwar America" (Amerika Pasca-perang) (1973); "Justice in Everyday Life" (Keadilan dalam kehidupan sehari-hari) (1974); dan "Declarations of Independence" (Deklarasi Kemerdekaan) (1990).
Pada tahun 1988, dr. Zinn mengajukan pensiun dini agar bisa berkonsentrasi untuk berbicara di mana-mana dan menulis. Aktivitasnya yang terakhir-terakhir adalah menulis naskah-naskah drama, seperti:" Emma," yang bercerita tentang pimpinan kaum anarkis Emma Goldman, dan "Daughter of Venus" (Anak Perempuan Venus)."
Dr. Zinn, atau tulisan-tulisannya, setelah diolah sedemikian rupa, dijadikan film berjudul "Good Will Hunting" (Memburu kehendak Baik), yang karakternya dimainkan oleh Matt Damon, guna memberi pujian bagi bukunya "A People's History" (Sejarah rakyat), dan mendorong aktor pemainnya, Robin Williams, membacanya. Damon, sebagai pembantu penulisan skenarionya, adalah tetangga dalam lingkungan Dr. Zinn tumbuh. 
Damon kemudian terlibat dalam vesi televisi buku Dr. Zinn, "The People Speak" (Rakyat Bicara), yang ditayangkan dalam History Channel (saluran sejarah) pada tahun 2009. Damon adalah juga pengisi narasi film dokumenter biografi dr. Zinn pada tahun 2004: "Howard Zinn: You Can't Be Neutral on a Moving Train. (Howard Zinn: Kau tak Bisa Netral terhadap Kereta yang sedang Bergerak)".
Pada hari terakhirnya di Univesitas Boston, ia berhenti mengajar 30 menit sebelum waktunya, dan bergegas bergabung dengan pemogokan dan menyerukan apada 500 mahasiwa untuk menghadiri diskusi yang diselenggarakan dalam pemogokan tersebut. 100 orang mahasiswa menghadirinya.  (Boston Globe, 27 Januari, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar