Jumat, 24 Februari 2012

Siapapun Presiden AS, Kata Sandinya The Power of Oil



M Arief Pranoto, Research Associate Global Future Institue 


                   
   

Menyitir penggal ini: ("Kini, jalur Sutra telah diklaim meluas melewati Selat Malaka, Lautan India, Teluk Aden dan masuk ke Laut Mediterania via Laut Merah – Terusan Suez dan seterusnya. Konsekuensi yang timbul ialah komoditas dagang yang melewati pun semakin beragam, seperti emas, minyak, rempah-rempah, besi, gading, tanaman dan lain-lainnya")> Pertanyaannya adalah, kenapa Jalur Sutra tempo doeloe hanya melalui daratan saja, sedang kini merambah ke perairan ---menurut Dirgo D Purbo, pakar perminyakan Indonesia--- itulah New Road Silk (Jalur Sutra Baru), dimana Selat Malaka menjadi bagiannya. Konon katanya, tapi saya justru menyakini bahwa raja-raja nusantara dahulu yang menguasai jalur perairan. Luar biasa. Mungkin era Sriwijaya dan Majapahit. Namun tidak ada referensi pasti, silahkan diabaikan. Ada tembang yang sering dinyanyikan oleh  Ferdiansyah  Ali: "Nenek moyangku seorang pelaut, Gemar mengarung luas samudra, Menerjang ombak tiada takut, Menempuh badai sudah biasa .."


Pertanyaan kedua, mengapa geopolitik migas menarik? Jawabannya ialah The Power of Oil
(1) Oil fuels more than utomobiles and airplane. Oil fuels military power, natioal treasuries and international politics; (2) No longer a commodity to be bought and sold within the confines of traditional energy supply and demand balance; (3) A determinant of well-being, of national security, and international power power for those who possess this vital resource and the converse for those do not. Inilah doktrin dari Partai Republik dan Demokrat (Dirgo D Purbo)
Maka entah hard power, soft atau smart power yang dimainkan oleh Paman Sam ujungnya adalah oil, oil dan oil. Siapapun presidennya, kata sandinya tetap the power of oil."
Pijakan US AFRICOM kemungkinan besar adalah asumsinya pakar geopolitik Liddle Hart, dimana antara militer dan ekonomi adalah dua varian saling timbal balik. Artinya bila militer kuat maka ekonominya juga akan kuat. Agaknya inilah jawaban mengapa  negara-negara kolonial (dari doeloe) hingga kini senantiasa memperbesar dan memperluas pengaruh militernya di berbagai belahan dunia ..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar