Sabtu, 25 Februari 2012

Perlu Diselidiki Kebenarannya : Bantuan Asing Untuk Amandemen UUD 1945 dan Beberapa Paket Undang-Undang.

Tim Global Future Institute



(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((())))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))

(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((())))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))

Sudah jadi perbincangan yang cukup santer di kalangan masyarakat ihwal adanya keterlibatan Amerika Serikat dalam mengatur dan mempengaruhi para anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI dalam penyusunan beberapa undang-undang terkait beberapa sektor strategis dan yang mempengaruhi hajat hidup masyarakat Indonesia. Termasuk penyusunan Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 pada 2002 lalu. Baik Amandemen Pertama, Kedua, Ketiga dan Keempat.


Amandemen UUD 1945 Dibiayai Oleh National Democratic Institute (NDI) danUnited Nations Development Program (UNDP)?

Menurut beberapa informasi, untuk penyusunan Amandemen Undang-Undang Dasar, menurut rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Amandemen Pertama  = US$ 95 Juta.
2. Amandemen Kedua     =  US$ 45 Juta.
3. Amandemen Ketiga     =  US$ 35 Juta.
4. Amandemen Keempat = US$ 25 Juta.

Bantuan Asing Untuk Penyusunan Beberapa Paket Undang-Undang:

Untuk penyusunan Undang-Undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, mendapat bantuan dari United States Agency for International Development (USAID) dan Bank Dunia, dengan bantuan anggaran sebesar US$ 40 Juta.

Untuk penyusunan Undang-Undang No.21 Tahun 2002 Tentang Ketenagalistrikan, mendapat bantuan dari Asian Development Bank (ADB) dengan Anggaran Sebesar US$ 450 Juta.

Untuk penyusunan Undang-Undang N0.7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air, mendapat bantuan anggaran dari Bank Dunia sebesar US$ 50 Juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar