(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((())))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))
(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((())))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))
Sudah jadi perbincangan yang cukup santer di kalangan masyarakat ihwal adanya keterlibatan Amerika Serikat dalam mengatur dan mempengaruhi para anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI dalam penyusunan beberapa undang-undang terkait beberapa sektor strategis dan yang mempengaruhi hajat hidup masyarakat Indonesia. Termasuk penyusunan Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 pada 2002 lalu. Baik Amandemen Pertama, Kedua, Ketiga dan Keempat.
|
Amandemen UUD 1945 Dibiayai Oleh National Democratic Institute (NDI) danUnited Nations Development Program (UNDP)?
Menurut beberapa informasi, untuk penyusunan Amandemen Undang-Undang Dasar, menurut rinciannya adalah sebagai berikut: 1. Amandemen Pertama = US$ 95 Juta. 2. Amandemen Kedua = US$ 45 Juta. 3. Amandemen Ketiga = US$ 35 Juta. 4. Amandemen Keempat = US$ 25 Juta. Bantuan Asing Untuk Penyusunan Beberapa Paket Undang-Undang: Untuk penyusunan Undang-Undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, mendapat bantuan dari United States Agency for International Development (USAID) dan Bank Dunia, dengan bantuan anggaran sebesar US$ 40 Juta. Untuk penyusunan Undang-Undang No.21 Tahun 2002 Tentang Ketenagalistrikan, mendapat bantuan dari Asian Development Bank (ADB) dengan Anggaran Sebesar US$ 450 Juta. Untuk penyusunan Undang-Undang N0.7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air, mendapat bantuan anggaran dari Bank Dunia sebesar US$ 50 Juta. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar